Waspada, Tikus Got dan Tikus Rumah Adalah Perantara Penyakit Cacingan

25 Februari 2018 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tikus rumah. (Foto: Kapa65/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tikus rumah. (Foto: Kapa65/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tikus merupakan hewan yang keberadaannya tersebar luas di berbagai belahan dunia dengan jumlah yang sangat melimpah.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sepatutnya bersikap waspada terhadap keberadaan tikus. Sebab, hewan pengerat yang kerap dijumpai di lingkungan tempat tinggal manusia ini ternyata merupakan salah satu agen dalam penyebaran penyakit menular pada manusia.
Selama ini wilayah aktivitas tikus dalam mencari makan maupun tempat bersarang mereka, kerap bersinggungan dengan tempat tinggal manusia. Akibatnya, tentu saja potensi penularan penyakit melalui tikus kepada manusia sangatlah tinggi.
Ilustrasi tikus. (Foto: Disney Pixar/Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tikus. (Foto: Disney Pixar/Giphy)
Beberapa penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis) yang dapat disebabkan oleh tikus antara lain adalah pes, leptospirosis, salmonelosis, typus, dan penyakit cacingan. Penyakit cacingan sendiri yang selama ini kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat, ternyata dapat menimbulkan efek yang sangat merugikan bagi kesehatan.
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari Dr. drh. Risa Tiuria, drh. Ridi Arif, dan Herianto Sitepu, telah melakukan sebuah riset untuk melihat jenis-jenis cacing pada organ tubuh tikus got (Rattus norvegicus) dan tikus rumah (Rattus tanezumi). Dua spesies tikus ini diteliti karena habitat mereka sangat dekat dengan manusia.
ADVERTISEMENT
Dari riset ini, diperoleh informasi terkait jenis-jenis spesies cacing yang ditemukan dan gambaran infeksi cacing pada tikus.
Cacing yang teridentifikasi pada tikus got adalah cacing pita tikus (Hymenolepis diminuta), Nippostrongilus brassiliensis, Angiostrongylus cantonensis, dan Strobilocercus. Sedangkan cacing yang teridentifikasi pada tikus rumah yaitu Hymenolepis diminuta.
Tikus rumah. (Foto: Kapa65/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tikus rumah. (Foto: Kapa65/Pixabay)
Dr. Risa memaparkan, berdasarkan berbagai studi terdahulu, hampir seluruh organ tubuh tikus sudah terinfeksi oleh penyakit infeksius (berbahaya), terutama penyakit cacingan. Beberapa penyakit cacingan yang kemudian dapat disebarkan oleh tikus ke manusia antara lain himenolepiasis, strobilocerkosis, serta penyakit meningocephalitis.
Herianto menjelaskan, dalam penelitian ini ditemukan Angiostrongylus cantonensis, yaitu cacing zoonosis yang menyebabkan penyakit meningoensefalitis Strobilocercus, pada organ hati tikus. Selain itu, Hymenolepis diminuta dan Nippostrongilus brassiliensis juga ditemukan pada organ usus tikus, dan Angiostrongylus cantonensis ditemukan pada organ jantung hewan pengerat ini.
ADVERTISEMENT
“Cacing yang ditemukan dalam penelitian ini hampir semua bersifat zoonosis (dapat menular ke manusia). Gambaran infeksi pada tikus, yaitu infeksi tunggal, infeksi, dan jumlah cacing lebih banyak (ditemukan) pada tikus dengan umur dewasa dan tikus jantan,” tutup Herianto, sebagaimana dikutip dari penyataan Humas IPB yang diterima kumparan (kumparan.com) beberapa hari lalu.