WWF Dituduh Sewa Paramiliter yang Bunuh Orang di Taman Nasional Afrika

5 Maret 2019 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi taman nasional.  Foto: Antara/Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taman nasional. Foto: Antara/Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
The World Wide Fund for Nature (WWF), mendapat tuduhan serius. Lembaga konservasi independen terbesar di dunia ini dituding telah mendanai, mempersenjatai, dan mempekerjakan pasukan paramiliter yang menyiksa, pelecehan seksual, serta membunuh sejumlah orang di beberapa taman nasional di Asia dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Tuduhan ini muncul dalam laporan investigasi yang dilaporkan BuzzFeed pada Senin (4/3). Laporan yang berjudul 'WWF Funds Guards Who Have Tortured and Killed People' itu mengungkap kekerasan dalam skala besar kepada warga Asia dan Afrika, yang tanahnya direbut untuk membangun taman cagar harimau.
Sejumlah staff WWF disebut telah menutup mata terhadap pelanggaran kemanusiaan yang terjadi. Tak hanya itu, laporan investigasi juga menyinggung soal kesepakatan beli senapan di Republik Afrika Tengah pada 2009 lalu, yang bertentangan dengan kebijakannya sendiri.
Laporan ini diklaim berdasarkan hasil penyelidikan selama setahun di enam negara, dengan mewawancara lebih dari 100 orang narasumber dan ribuan dokumen. Memo rahasia, anggaran internal, dan email beli senjata juga menjadi sumber untuk isu ini.
Ilustrasi kekerasan. Foto: Shutterstock
Tanggapan WWF
ADVERTISEMENT
WWF sendiri telah membantah klaim yang dialamatkan kepadanya. Pihaknya kini telah membuka investigasi dan meninjau lebih lanjut tuduhan tersebut. WWF juga sudah menunjuk firma hukum Kingsley Napley untuk menangani dan memeriksa kasus ini
Dalam sebuah pernyataan resmi, WWF berkata hak asasi manusia adalah inti dari misi organisinya.
"Kami menanggapi tuduhan apa pun dengan serius dan meminta peninjauan independen untuk melihat kasus-kasus yang diangkat dalam cerita. Kami telah meminta BuzzFeed untuk membagikan semua bukti yang diperoleh untuk mendukung klaim ini, untuk membantu menginformasikan dan memperkuat peninjauan ini," kata juru bicara WWF, seperti dikutip The Guardian.
"Pekerjaan WWF bergantung pada dukungan masyarakat yang mendalam, keterlibatan dan inklusi. Kami memiliki kebijakan ketat yang dirancang untuk memastikan kami dan mitra kami melindungi hak-hak dan kesejahteraan masyarakat adat dan komunitas lokal di tempat kami bekerja."
ADVERTISEMENT