11 Gelar Juara Prancis Terbuka bak Mimpi bagi Rafael Nadal

11 Juni 2018 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rafael Nadal juara Prancis Terbuka 2018. (Foto: Thomas Samson/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rafael Nadal juara Prancis Terbuka 2018. (Foto: Thomas Samson/AFP)
ADVERTISEMENT
Karena hamparan tanah liat adalah 'surga' buat Rafael Nadal. Tipe lapangan seperti inilah yang menjadi tempat Nadal kecil mengasah kemampuan tenisnya. Dan, di Stade Roland Garros-lah, pria 32 tahun ini meraja.
ADVERTISEMENT
Teraktual, Nadal mengonfirmasi predikatnya sebagai 'Raja Lapangan Tanah Liat' dalam pertandingan final Prancis Terbuka, Minggu (10/6/2018) malam WIB. Petenis Austria, Dominic Thiem, dilibasnya dalam tiga set beruntun dengan 6-4, 6-3, dan 6-2. Itulah gelar ke-11 Nadal di Prancis Terbuka.
Tak ada yang lebih baik daripada Nadal ketika mengarungi Prancis Terbuka. Untuk nomor tunggal, pesaing terdekatnya hanyalah Max Decugis, petenis tuan rumah yang cuma mengoleksi delapan gelar juara.
Meski demikian, Nadal tetap membumi. Tepat setelah pertandingan final rampung, dia mengatakan bahwa rangkaian titel dari Prancis Terbuka merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
"Ini luar biasa. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya. Sebab, memenangi 11 gelar di sini merupakan sebuah mimpi. Adalah sebuah kemustahilan untuk membayangkannya," tutur Nadal seperti dilansir oleh BBC.
ADVERTISEMENT
Rafael Nada menjuarai Prancis Terbuka 2018. (Foto: Pascal Rossignol/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Rafael Nada menjuarai Prancis Terbuka 2018. (Foto: Pascal Rossignol/Reuters)
Seperti kiprahnya secara keseluruhan di Prancis Terbuka, laga final turut menguatkan dominasi Nadal. Tak satu pun set mampu direbut oleh Thiem.
Tetap saja Nadal mengapresiasi lawan. Thiem, yang sempat mengalahkannya di lapangan tanah liat dalam turnamen pemanasan sebelum Prancis Terbuka, dianggap sebagai petenis tangguh.
Ketangguhan itu sempat terlihat di set ketiga. Di fase ini, Nadal mendapatkan perawatan medis dan Thiem mampu mengejar ketinggalan 0-2 dengan merebut dua gim beruntun sehingga kedudukan kembali imbang.
"Penting untuk terus mempertahankan permainan Anda. Saya sendiri sempat merasakan momen berat saat mengalami kram. Dia adalah pemain yang mendorong Anda hingga mencapai limit," ucap Nadal.