news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

12 Emas: Sejarah Baru Indonesia di Asian Games

26 Agustus 2018 17:43 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet karate putra, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, melakukan selebrasi dengan membawa bendera Indonesia usai memenangi nomor kumite 60 kg. (Foto: Antara/Ginanjar)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet karate putra, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, melakukan selebrasi dengan membawa bendera Indonesia usai memenangi nomor kumite 60 kg. (Foto: Antara/Ginanjar)
ADVERTISEMENT
Di gelaran Asian Games 2018, Indonesia mencatatkan sejarah baru. Sejauh delapan hari pesta olahraga terbesar se-Asia ini berlangsung, Indonesia telah mengumpulkan 12 medali emas yang menjadi raihan terbanyak Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan. Torehan ini mematahkan rekor emas terbanyak sebelumnya pada 1962 dengan 11 medali.
ADVERTISEMENT
Adapun, emas pertama Indonesia di Asian Games 2018 dipersembahkan oleh Defia Rosmaniar lewat cabang olahraga (cabor) taekwondo pada Minggu, 19 Agustus. Satu hari berselang atau Senin 20 Agustus, Indonesia meyabet tiga emas yang diberikan oleh Lindsell Kwok melalui cabor wushu di nomor taijijian.
Kemudian, Tiara Andini dan Khoiful Mukhib, berhasil mengawinkan emas pada cabor sepeda nomor downhill putra dan putri yang berlangsung di Subang, Jawa Barat. Pada Selasa 21 Agustus, Eko Yuli Irawan kemudian memberi emas kelima setelah memenangi cabor angkat besi nomor 62 kg.
Cabor paralayang yang berlangsung di Gunung Mas Puncak, Bogor, Jawa Barat, tak mau ketinggalan. Melalui cabor ini, Indonesia mendapat emas keenam dan ketujuh, masing-masing dari nomor ketepatan mendarat beregu putra dan ketepatan mendarat individu yang diwakili oleh Jafro Megawonto.
ADVERTISEMENT
Setelah tujuh emas lahir di tanah Jawa, emas kedelapan bagi Indonesia akhirnya lahir di tanah Sumatera lewat cabor panjat tebing. Bertempat di venue panjat tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Aries Susanti Rahayu, memberi emas usai menang di nomor women's speed.
Keberhasilan Aries menyabet emas di tanah Sumatera bisa diikuti oleh atlet dayung Indonesia dengan memberi emas kesembilan usai memenangi cabor dayung nomor rowing kelas ringan delapan putra. Tak berhenti sampai di situ, ganda campuran tenis lapangan, Christopher Rungkat/Aldila Sutiadji, juga mempersembahkan medali emas kesepuluh di Palembang.
Lantas, pada Minggu (26/8), dua emas tambahan didapatkan Indonesia. Medali emas ke-11 diberikan oleh Rifki Ardiansyah Arrosyiid lewat cabor karate nomor kumite putra 60 kg. Teraktual, atlet JetSki, Aqsa Sutan Aswar, memberi emas ke-12 yang melahirkan sejarah baru bagi Indonesia, usai menang di kategori endurance runabout open.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, disitat dari situs resmi Asian Games 2018, emas dari Aqsa menjadi medali ke-400 Indonesia sepanjang keikutsertaa di Asian Games.
Kesempatan Indonesia untuk melanjutkan atau bahkan melahirkan lagi rekor baru di Asian Games masih terbuka lebar, karena kiprah para atlet di Asian Games 2018 masih akan berlanjut hingga perhelatan ini selesai pada 2 September mendatang.
====
*Catatan Editor: Rekor emas Indonesia di Asian Games 1962 diambil dari situs resmi Asian Games yang menyebut: "Aqsa Sutan Aswar claims Indonesia's 12th gold medal at the 2018 Asian Games, a record for the NOC at a specific Asian Games. Its previous record was 11, set in Jakarta in 1962." Tabel OCA menyebut Indonesia mendapatkan 21 emas, kendati tidak merinci dari mana saja emas itu didapat. Namun, dalam berita resmi di situs mereka, OCA menyebut bahwa rekor Indonesia di Asian Games 1962 adalah 11 emas. Beberapa sumber koran (salah satunya dari Associated Press) yang terbit pada 1962 juga menyebut Indonesia menyabet 11 emas.
ADVERTISEMENT