98 Pos Medis dan 21 Rumah Sakit Disiapkan Kemenkes untuk Asian Games

Maskot Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkewajiban dan berwenang untuk menangani masalah kesehatan bagi atlet-atlet yang nanti akan berlomba dalam ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Mewujudkan hal tersebut, Kemenkes menggelar Simulasi Emergency Sport Events Asian Games 2018 yang mengerahkan dokter, perawat, dan fisioterapis untuk berlatih menangani atlet, ofisial, maupun tamu yang berpartisipasi dalam Asian Games 2018.

Sesuai Inpres nomor 2 tahun 2016 tentang dukungan penyelenggaran Asian Games XVII, Kemenkes ditugaskan mendukung dalam bidang kesehatan di Asian Games 2018.

Pada 2017, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek telah membentuk panitia yang bertanggung jawab bukan hanya untuk kesehatan di Asian games 2018, tetapi berbagai bidang lainnya, yaitu bidang kesehatan lingkungan dan surveilans, layanan kesehatan dan gawat darurat, keamanan pangan, dan bidang komunikasi dan penyebaran informasi.

Konferensi pers Simulasi Emergency Kemenkes. (Foto: Bardjan Triarti/kumparan)

"Lingkungan buat atlet harus dipantau, terutama atlet luar dan tamu2 negara. Terakhir, bidang komunikasi, kita harus berikan info yang baik dan benar, jangan sampai ada hoaks," kata Kartini Rustandi, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Kesiapan fasilitas kesehatan, lanjut Kartini, juga telah dilakukan. Ada 98 medical station (pos medis di venue pertandingan), 21 medical center (rumah sakit di area sekitar venue), 2 poliklinik, dan 21 RS rujukan. Disiapkan juga pelatihan terhadap 1.400 tenaga kesehatan, salah satunya melalui simulasi emergency.

Pelatihan simulasi emergency hari ini (3/4) tidak hanya akan dipakai untuk event sport Asian Games 2018, tetapi juga Asian Para Games 2018, pesta olahraga untuk para atlet penyandang disabilitas se-Asia yang akan digelar Oktober 2018. Kurikulum telah disusun untuk menjadi standar kasus gawat darurat medis pada event tersebut.