Ada Ketakutan dalam Cerita Kemenangan Hamilton di GP Singapura

17 September 2018 1:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lewis Hamilton merayakan kemenangannya di GP Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton merayakan kemenangannya di GP Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
Lewis Hamilton pantas berbahagia karena melewati garis finis sebagai pebalap tercepat di Formula One (F1) di Grand Prix (GP) Singapura, Minggu (16/9/2018). Pebalap Mercedes tersebut mengasapi Max Verstappen di posisi dua dan Sebastian Vettel di tempat ketiga.
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan Hamilton di Sirkuit Marina Bay bertambah lantaran unggul 39,945 detik atas Vettel. Selain itu, kemenangan ini membuat Hamilton nyaman di puncak klasemen karena berselisih 40 poin dari Vettel. Namun, pebalap asal Inggris itu rupanya menyimpan banyak ketakutan selama balapan.
Dominasi Hamilton membuat rombongan pebalap di barisan belakang (backmarker -red) melakoni balapan dengan sengit. Kondisi ini cukup menghambat Hamilton dan membuatnya ikut bersaing untuk menyalip mereka.
Salah satu fragmen paling menegangkan terjadi ketika Hamilton berada di belakang pebalap Haas, Romain Grosjean, yang membuat manuver agresif dan mengabaikan tanda untuk memberi jalan bagi pimpinan balapan. Karena hal ini pula, Verstappen bisa mendekatkan jarak yang membuat Hamilton tambah tertekan jelang di putaran terakhir.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat takut. Tapi, saya akhirnya bisa pergi dari rombongan belakang. Sejak saat itu, balapan mungkin terlihat mudah. Namun, percayalah, itu adalah balapan paling panjang dan ketat. Saya sangat senang ketika melihat bendera garis finis dikibarkan," ucap Hamilton dilansir Crash.
"Saya rasa Verstappen mendapat keuntungan dari kondisi saat para pebalap di baris belakang tidak membiarkan saya lewat, jadi jaraknya sangat dekat. Dengan kondisi yang ramai seperti itu, saya berpikir untuk tidak mengambil risiko."
"Situasi ini bisa saja membuat seorang pebalap mulai kehilangan kendali, melebar dari trek, atau melakukan kesalahan lainnya. Jika beruntung, mereka bisa membiarkan lewat dan Anda tidak kehilangan waktu. Tapi di balapan tadi, saya sering berada di posisi yang tidak menguntungkan untuk menyalip," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Lewis Hamilton di GP Singapura 2018. (Foto: Manan VATSYAYANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton di GP Singapura 2018. (Foto: Manan VATSYAYANA / AFP)
Di lain sisi, Hamilton tak mau jemawa dengan keunggulan 40 poin atas Vettel. Menurutnya, Ferrari dan Red Bull Racing masih memiliki potensi besar untuk memberi perlawanan di enam balapan tersisa. Fokusnya saat ini adalah terus berburu podium pertama.
"Meraih pole position adalah kunci kemenangan. Red Bull dan Ferrari selalu bagus di lintasan ini. Kami tahu sesuatu yang spesial harus terjadi dan itu muncul ketika kualifikasi. Pole adalah kunci utama untuk mencapai tujuan utama."
"Kami melakukan semua hal dengan benar, itu adalah perasaan yang luar biasa membuat senang. Saya tidak menyangka akan meninggalkan Singapura dengan keunggulan 40 angka. Tapi, raihan ini belum mengubah apa pun. Saya akan terus melaju," pungkas Hamilton.
ADVERTISEMENT