Ahsan/Hendra Kalah, Indonesia Disingkirkan China di Piala Thomas

25 Mei 2018 22:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. (Foto: Dok. Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. (Foto: Dok. Humas PBSI)
ADVERTISEMENT
Pupus sudah asa comeback Indonesia atas China pada laga semifinal Piala Thomas di Impact Arena, Jumat (25/5/2018). Terakhir, kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari Li Junhui/Liu Yuchen via rubber game (17-21, 21-18, 12-21) memastikan langkah Indonesia terhenti.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Indonesia sempat ketinggalan 0-1 akibat kekalahan Anthony Ginting. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat menyamakan kedudukan. Namun, dua kekalahan Jonatan Christie dan Ahsan/Hendra membuat laga semifinal berakhir dengan skor 1-3.
***
Ahsan/Hendra sempat kehilangan momentum pada awal gim pertama. Indonesia kecurian poin perdana akibat bola pukulan Hendra yang tersangkut di net, kemudian berlanjut menjadi ketinggalan 4-5.
Setelah itu, duel berlangsung ketat. Kedua pasangan saling mengejar. Ahsan/Hendra sempat memimpin 5-4 sebelum kembali tertinggal 6-7. Sejak itu, Indonesia mendapatkan ritmen untuk meraup angka beruntun sampai menutup interval pertama dengan skor 11-8 berkat bola yang keluar lapangan.
Li/Liu bangkit selepas interval. Mereka memangkas jarak dan bahkan unggul 15-14 saat shuttlecock pukulannya menyentuh net, tetapi jatuh di area Lapangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. (Foto: Dok. Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. (Foto: Dok. Humas PBSI)
Keunggulan China berlanjut dari 17-15 sampai 19-16. Kesalahan Ahsan kemudian menghadirkan match point buat China. Ditambah dengan backhand smash Liu yang gagal dikembalikan Ahsan/Hendra, China pun menutup gim pertama dengan skor 21-16.
Ahsan/Hendra seolah menyadari bahwa mereka tak boleh lengah lagi atau kekalahan di gim kedua akan membuat Indonesia terhenti di perempat final. Oleh karenanya, pasangan kawakan ini tancap gas sejak awal.
Sejak unggul 5-3, Ahsan/Hendra tidak memberikan kesempatan kepada pasangan China untuk meraup poin. Keunggulan mereka pun mulai bertambah sampai menutup interval pertama dengan 11-3.
China memang memberikan perlawanan selepas interval, bahkan membuat kedudukan menjadi 12-7. Namun, setelah itu, keunggulan Indonesia tetap terjaga dari 13-8 sampai 16-11.
Dua kali smash keras dari Liu menghadirkan angka untuk China. Kedudukan menjadi 16-13. Selisih satu angka sempat terjadi saat skor 17-16 dan 19-18, masih untuk keunggulan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan dan Angga Pratama (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Ahsan dan Angga Pratama (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Kemudian, Indonesia mencapai match point dengan diwarnai pukulan akrobatik dan kejelian Ahsan membiarkan bola keluar lapangan. Poin pamungkas dihasilkan lewat pukulan Hendra setelahnya. Indonesia menutup gim kedua dengan skor 21-18 sekaligus memaksakan rubber game.
Kemudian di gim pamungkas, Li/Liu coba mengulangi apa yang dilakukan Ahsan/Hendra di gim sebelumnya. Mereka tancap gas guna mencapai keunggulan di interval. Hasilnya, Li/Liu terus menjaga gap atas lawan dari skor 4-1, 8-3, 9-5, sampai 11-6.
Seusai interval pertama, Li/Liu terus menjaga keunggulan. Bola pukulan Hendra yang keluar lapangan membuat Indonesia tertinggal 9-15. Match point buat China pun terjadi dengan skor 21-12. Kegagalan Ahsan mengembalikan bola pukulan drive membuat China menang 21-12 di gim ketiga.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, tidak ada laga kelima antara Ihsan Maulana dengan Lin Dan. China sudah pasti menang dengan skor 3-1.