Air Minum di Punuk Salah Satu Kunci Kemenangan Seorang Pebalap MotoGP

1 November 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)
ADVERTISEMENT
Motor, helm, dan seragam balap. Jika semua sudah oke, seorang rider pun siap beraksi di trek balapan. Namun, untuk membawa motor seberat 150 kilogram lebih, ada satu faktor penting lain: Air.
ADVERTISEMENT
Jangan anggap sepele kekuatan air bagi pebalap. Jika tubuh tidak terhidrasi dengan baik, pebalap tidak akan bisa maksimal menggeber motornya, apalagi di MotoGP sebagai kelas tertinggi ajang balap kuda besi.
Dilansir laman resmi Box Repsol Honda, ada lima manfaat hidrasi bagi pebalap. Hidrasi sendiri merupakan proses di mana ion dikelilingi oleh molekul-molekul air alias penggabungan dengan air.
Dengan komposisi 60% air dalam tubuh manusia —pastinya juga pebalap, hidrasi harus diperhatikan ketika suhu udara mencapai di atas 35 derajat celsius dan suhu di trek 50 derajat celsius.
Seberapa penting hidrasi? Ada lima keuntungan menjaga kadar air dalam tubuh untuk seorang pebalap. Pertama, hidrasi yang baik meningkatkan konsentrasi selama balapan. Dalam suhu panas, rider bisa kehilangan 2-3 persen bobot tubuhnya atau sekitar 1,5-2,5 kilogram.
ADVERTISEMENT
Kedua, hidrasi bisa mencegah kram otot. Untuk memastikannya, 3 liter air minimal harus diminum dalam satu hari. Minimal 500 mililiter (ml) dua jam sebelum balapan dan 120-140 ml yang dibawa di punuk seragam.
Ketiga, mood pebalap ikut bagus jika tubuh mereka terhidrasi dengan baik. Pikiran positif dan perasaan tenang tentu akan membuat sikap ikut bagus sebelum race. Dengan bekal serba positif itu, podium yang diharapkan menunggu di akhir.
Keempat, hidrasi membantu membuang racun-racun di tubuh. Rider MotoGP bisa mengeluarkan keringat lebih dari satu liter selama 45 menit balapan. Terbayang 'kan, racun dibantu keluar dari air keringat itu?
Terakhir, hidrasi menjaga denyut jantung selama race dan mencegah tingginya kadar sel darah merah. Sementara ketika jantung berdetak cepat, pebalap pun semakin mudah merasa lelah.
ADVERTISEMENT
Vinales setelah pramusim di sirkuit Sepang. (Foto: MOHD RASFAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Vinales setelah pramusim di sirkuit Sepang. (Foto: MOHD RASFAN / AFP)
Kini, para pebalap menghadapi tantangan cuaca panas jelang Grand Prix (GP) Malaysia sebagai seri ke-18 MotoGP pada 2-4 November 2018. Di Sirkuit Sepang, suhu aspal 50 derajat celsius bukan hal aneh.
Ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan untuk balapan dalam suhu panas. Masih dilansir laman Repsol Honda, pebalap 'mengakrabkan diri' dengan suhu panas lewat latihan di cuaca panas, sauna, hingga gym dengan pakaian berlapis.
Sementara saat balapan, salah satunya sudah disebut di atas, adalah membawa air minum dalam camel back alias punuk di seragam balap. Selain itu, seragam balap didesain dengan ventilasi lebih.
Well, tak hanya menjadi ancaman para pebalap, suhu panas juga menyulitkan performa motor. Dalam suhu panas, semakin sedikit oksigen dalam silinder motor. Artinya, semakin sedikit pula bahan bakar yang masuk ke tangki sehingga daya pun menurun.
ADVERTISEMENT
Pengaruh terhadap ban, suhu yang panas bisa mengurangi cengkraman sehingga ban akan mudah tergelincir. Terakhir, suhu panas di trek ikut membuat ban overheat dan cepat rusak.
Perlengkapan untuk balapan di trek panas. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)
zoom-in-whitePerbesar
Perlengkapan untuk balapan di trek panas. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)