Akhirnya, Serena Williams Bertanding Melawan Roger Federer

2 Januari 2019 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serena dan Federer berfoto seusai laga Hopman Cup 2019. (Foto: Dok. video Hopman Cup 2019)
zoom-in-whitePerbesar
Serena dan Federer berfoto seusai laga Hopman Cup 2019. (Foto: Dok. video Hopman Cup 2019)
ADVERTISEMENT
Coba sekali-sekali bayangkan bagaimana jadinya bila Serena Williams dan Roger Federer bertanding dalam satu lapangan yang sama. Bukan sebagai tim, tapi sebagai lawan. Serena dengan servisnya yang berdaya ledak tinggi itu melawan Federer yang masyhur dengan keindahan pukulan backhand-nya.
ADVERTISEMENT
Barangkali sebagian orang akan berpikir pertandingan itu mustahil buat diwujudkan karena keduanya bukan pasangan ganda campuran. Padahal ini bakal menjadi laga antara legenda hidup. Ini bukan pemujaan tanpa dasar. Tengoklah raihan gelar Grand Slam mereka. Bila Serena menyegel 23 gelar di nomor tunggal putri, maka Federer sudah mengamankan 20 trofi di nomor tunggal putra.
Itu baru di nomor tunggal. Bila digabung dengan ganda putri, maka Serena sudah mengoleksi 25 gelar juara Grand Slam. Sementara, Federer memang belum meraih gelar di nomor ganda putra seri kompetisi paling elite di ranah tenis itu. Namun, Federer menjadi satu-satunya petenis putra yang sudah merengkuh 20 Grand Slam dan bukannya tidak mungkin akan bertambah.
Tapi, sebenarnya ini bukan ide yang gila-gila amat karena ranah tenis sudah pernah melakoninya. Pada 20 September 1973, Houston Astrodome menampilkan pertandingan antar-gender paling gila yang pernah terjadi: laga antara Billy Jean King dan Robert 'Bobby' Larimore Riggs.
ADVERTISEMENT
Pertandingan yang dikenal sebagai Battle of the Sexes itu bukan sekadar pertandingan, bukan pula laga di kompetisi tertentu. Pertandingan yang pada akhirnya dimenangi oleh Billy Jean 6-4 6-3 6-3 itu bicara soal kesetaraan yang mewujud dalam laga tiga set. Pertandingan itulah yang pada akhirnya mendiamkan mulut besar dan seksis Riggs. Sebelum laga itu, Riggs dan saingan terberat Billy Jean, Margaret Court, juga sudah bertanding.
Nah, Serena dan Federer pada akhirnya bertemu dalam satu pertandingan yang sama sebagai lawan. Hanya, ini bukan pertandingan untuk mempertahankan ideologi tertentu. Ini laga ganda campuran dalam gelaran turnamen Hopman Cup 2019. Singkat cerita, Hopman Cup adalah turnamen tenis beregu campuran antar-negara yang (acap) dihelat jelang Australia Terbuka. Ya, hitung-hitung pemanasan sebelum Grand Slam.
ADVERTISEMENT
Serena berpasangan dengan Frances Tiafoe bertanding mewakili Amerika Serikat (AS). Sementara, Federer bertandem dengan Belinda Bencic mewakili Swiss. Kedua tim ini tergabung dalam Grup B. Sebagai catatan, hanya ada dua grup di Hopman Cup dan setiap grup terdiri dari empat tim. Siapa yang bakal melaju ke final adalah masing-masing pemuncak grup.
Nama turnamen ini diambil dari nama legenda tenis asal Australia, Harry Hopman. Selain dikenal sebagai kapten tim, Hopman juga merangkap sebagai pelatih yang mengantarkan Tim Australia menjuarai Piala Davis selama 16 kali dalam kurun waktu antara 1938 dan 1967. Sementara, jabatan kapten melekat padanya dalam dua periode: 1938 hingga1939 dan 1950 hingga 1969.
Tak cuma aktif di lapangan tenis, ia juga dikenal sebagai penulis olahraga untuk Melbourne Herald. Sejak Hopman Cup digelar pada 1989 (sang legenda meninggal pada 1985 -red), istri keduanya, Lucy Hopman, yang tinggal di AS selalu terbang ke Perth untuk menyaksikan turnamen ini. Kabar menyedihkannya, Lucy yang bergelar 'Queen of the Cup' ini meninggal pada 3 September 2018 dalam usia 98 tahun.
ADVERTISEMENT
Di pertandingan antara Swiss dan AS yang digelar pada Selasa (1/1/2019) di Perth Arena, Australia, Federer menang di partai tunggal putra melawan Tiafoe, 6-4 6-1. Alhasih, Swiss ungul 1-0. Sebaliknya, kemenangan 4-6 6-4 6-3 Serena atas Bencic di nomor tunggal putri, menjadikan kedudukan sama kuat 1-1. Kalau sudah begini, maka laga penentuan ada di nomor ganda campuran. Pertandingan inilah yang sudah ditunggu para pencinta tenis entah sejak kapan.
Pertandingan berformat Fast 4 yang berlangsung selama 46 menit itu berakhir dengan kemenangan 4-2 4-3 (5-3) untuk Swiss. Walaupun kalah, AS bukannya tanpa perlawanan. Dua servis pembuka Serena sulit diatasi Federer.
Hanya, Federer tetap mampu mencuri poin dalam permainan reli yang cepat. Begitu pula dengan Bencic yang membukukan sejumlah winner yang mengantarkan Swiss pada kemenangan. Kini, Swiss masih menjadi pemuncak Grup B, sementara AS menjadi juru kunci. Bila AS masih akan bertanding melawan Inggris, maka Swiss akan berhadapan dengan Yunani.
ADVERTISEMENT
Laga ini tuntas dengan senyuman semringah kedua tim. Apalagi, ini menjadi pertama kalinya Federer dan Serena saling melawan. Sebagai laga kompetitif, pertandingan ini berlangsung dan selesai dengan cara yang menyenangkan.
"Ini pengalaman yang hebat. Tapi, hei, kami ini baru pemanasan! Pertandingan ini menyenangkan. Kami tumbuh dengan saling menyaksikan pertandingan masing-masing. Dan setelah sekian tahun, akhirnya pertemuan ini bisa terwujud, apalagi di puncak karier kami. Buat saya ini terasa begitu keren, sampai-sampai saya ingin berfoto dengannya dan mengajak anak saya turun ke sini," jelas Serena dalam wawancara usai laganya, yang tentu dibalas dengan tawa riang Federer.
"Saya sangat gugup untuk mengembalikan pukulan-pukulan Serena. Orang-orang selalu membicarakan tentang sehebat apa servisnya. Sekarang saya paham mengapa mereka berkata seperti itu. Servisnya begitu hebat karena membuatmu tidak dapat membacanya," balas Federer dalam sesi wawancara yang sama.
ADVERTISEMENT
Apakah saling lempar pujian ini sudah selesai? Tentu tidak. Begitu Federer menjelaskan semenakjubkan apa servis lawannya, Serena justru membantah. Lantas, bantahan itu dijawab Federer dengan begitu renyah.
"Hei, kemampuan kami ini setaralah. Tapi, dia memang lebih baik, terutama servis terakhirnya. Waktu dia akan membuka servis itu saya bilang begini dalam hati: 'Waduh, ini Serena Williams! Saya tidak akan mampu mengembalikannya. Tapi, jangan-jangan ini jadi keinginan terbesar saya, kesempatan ini begitu saya nantikan seumur hidup.' Dan, ya, pada akhirnya saya berterima kasih padanya karena pukulannya meleset," jelas Federer, dikutip dari laman resmi Hopman Cup 2019.
Sebagai penutup, panitia pertandingan mewujudkan keinginan Serena: berfoto bersama Federer. Nah, begitu sang pewawancara memberikan ponsel pintar yang dilengkapi dengan tongkat swafoto, Serena kembali menginterupsi. Katanya, "Tahan dulu, bagaimana kalau saya dan Federer mengambil raket sebentar supaya kami bisa berfoto dengan raket masing-masing?"
ADVERTISEMENT
Ya, begitulah. Pada akhirnya kedua jagoan itu mengambil raketnya masing-masing, berfoto dengan semringah, lantas berjalan meninggalkan lapangan dengan saling merangkul sambil dihujani tepuk tangan meriah dari seantero arena.
***
Seri pertama kompetisi Grand Slam 2019, Australia Terbuka 2019, akan digelar di Melbourne Park--Melbourne, Australia--pada 14 Januari hingga 27 Januari 2019.