Akibat Kasus Doping, Rusia Dilarang Ikut Olimpiade PyeongChang 2018

6 Desember 2017 3:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusia absen di Olimpiade Musim Dingin 2018. (Foto: DAMIEN MEYER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rusia absen di Olimpiade Musim Dingin 2018. (Foto: DAMIEN MEYER / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus doping masih saja menggelayuti dunia olahraga. Kali ini, kasus tentang atlet dan obat peningkat tenaga itu datang dari Rusia.
ADVERTISEMENT
Kasus doping membuat negara tuan rumah Piala Dunia 2018 itu dilarang berpartisipasi di ajang Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan berlangsung di PyeongChang, Korea Selatan. Adalah Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengeluarkan keputusan itu.
Dilansir BBC, Presiden IOC, Thomas Bach, dan seluruh jajaran direksinya, resmi membekukan Rusia dari ajang empat tahunan itu pada Selasa (5/11) waktu setempat.
Kasus doping Rusia itu sendiri diketahui terjadi saat mereka menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014. Kala itu, Rusia melakukan sebuah kecurangan: mereka melakukan program doping yang sistematis dan menciptakan zat untuk meningkatkan kinerja atlet, kemudian mengganti sampel urin para atlet untuk menghindari deteksi atau tes.
Kasus itu sendiri, menariknya, diungkap oleh dokter asal Rusia, Grigory Rodchenkov, yang juga merupakan direktur laboratorium anti-doping Rusia selama Olimpiade Musim Dingin 2018 berlangsung. Badan Antidoping Dunia (WADA) kemudian menginvestigasi kasus ini dan mereka menemukan adanya kecurangan-kecurangan.
ADVERTISEMENT
Dari laporan WADA yang dibantu pengacara olahraga Richard McLaren, pada medio 2012 sampai 2015 ada 1000 atlet di 30 cabang olahraga yang diuntungkan dari program doping itu. Sampai kemudian Rusia diputuskan bersalah oleh IOC.
"Ini adalah kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada integritas Olimpiade dan olahraga. Hal ini perlu di garis bawahi dan harus dijadikan sebagai katalits untuk sistem antidoping yang lebih efektif," ujar Thomas Bach.
Presiden IOC, Thomas Bach. (Foto: AFP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden IOC, Thomas Bach. (Foto: AFP Photo)
Pada Olimpiade Musim Dingin 2014 sendiri Rusia mengakhirinya di posisi empat klasemen. Atlet mereka total mengumpulkan 22 medali dengan rincian sembilan emas, lima perak, dan delapan perunggu.
Beruntung bagi para atlet Rusia, mereka yang terbukti bersih dari doping masih boleh mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018. Namun tentu dengan satu syarat: mereka tak akan membela panji Rusia, melainkan berada dalam bagian bendera netral.
ADVERTISEMENT
Olimpiade Musim Dingin 2018 sendiri bakal berlangsung mulai 9 hingga 25 Februari mendatang.