news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan di Balik Merosotnya Posisi Johann Zarco saat GP Qatar

20 Maret 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johann Zarco di GP Qatar. (Foto: KARIM JAAFAR / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Johann Zarco di GP Qatar. (Foto: KARIM JAAFAR / AFP)
ADVERTISEMENT
Sirkuit Losail di Qatar kembali tak bersahabat buat Johann Zarco ketika melakoni balapan pada seri pembuka MotoGP 2018, Minggu (18/3/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Meski tak terjatuh seperti di musim 2017, menurunnya performa motor Zarco membuat posisinya merosot di empat putaran terakhir dan pada akhirnya harus puas mengakhiri balapan di posisi kedelapan.
Zarco yang sedari latihan bebas hingga babak kualifikasi GP Qatar menunjukkan performa yang luar biasa dan berhasil meraih pole position pada kualifikasi, terus melanjutkan penampilan apiknya pada saat balapan dan memimpin. Ia mengasapi Marc Marquez dan Valentino Rossi di posisi dua dan tiga.
Kondisi ini terus berlanjut hingga akhirnya pada putaran ke-18, Andrea Dovizioso yang di awal balapan berada di posisi kesembilan secara mengejutkan menyalip Zarco dan memimpin balapan. Di sinilah momenetum balapan menghilang dari Zarco.
Setelah Dovizioso menyalip Zarco, Marquez dan Rossi juga berhasil menyalipnya. Sayangnya posisi Zarco terus merosot hingga Cal Crutchlow, Danillo Petrucci, Maverick Vinales, dan Dani Pedrosa juga ikut menyalip pebalap asal Prancis itu.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang membuat performa Zarco menurun?
Hal ini ternyata disebabkan karena ban depan medium yang digunakan Zarco menipis memasuki empat putaran terakhir. Sejak kondisi itu terjadi, Zarco dan timnya sadar betul persaingannya di barisan depan sudah berakhir.
"Saya mulai tergelincir, bahkan ketika mengemudi di tikungan dan saya dalam bahaya bisa terjatuh. Itu semakin memburuk pada akhir balapan, meskipun sinyal peringatan sudah terlihat setelah tujuh atau delapan putaran. Namun, saya pikir ban masih dingin, tetapi pada akhirnya yang lain bisa menahan laju mereka, sedangkan saya tidak," papar Zarco menjelaskan kepada Speeedweek.
"Saya sudah memberikan yang terbaik dan melakukan tugas saya dengan maksimal. Tapi ketika teknisi dari Michelin dan tim saya melihat sesuatu yang salah (dengan ban), sudah jelas jika si pebalap sudah berakhir. Hal ini bisa terjadi di olahraga, jadi saya tidak menyesal. Jika Anda bisa berada di posisi delapan dengan motor yang bermasalah, itu berati Anda kompetitif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Zarco memang sangat kencang bahkan kecepatannya sudah terlihat sejak tes pramusim di Losail. Akan tetapi, Zarco tidak memperhatikan ketahanan bannya dan terus melaju. Padahal jika melihat penampilan Dovizioso, Zarco bisa belajar banyak dengan membalap lebih aman dan sabar.
Dovizioso yang memulai balapan dari posisi ketujuh, pada putaran awal sempat menurun ke posisi sembilan. Namun, pebalap Ducati itu tak bernafsu untuk menggeber motornya dan merangsek ke depan. Ia melakukannya dengan perlahan. Pertama di putaran ke-12 ia naik ke posisi empat hingga akhirnya pada putaran 18 bisa memimpin balapan.
"Kami bekerja dengan sempurna. Kami mengatur semuanya dengan baik setelah melakukan start yang buruk. Saya menyimpan ban pada awalnya dan memacunya pada akhir-akhir balapan hingga akhirnya ban itu habis," kata Dovizioso usai balapan kepada Crash.
ADVERTISEMENT
Zarco sendiri telat memahami bahwa menyimpan ketahanan ban adalah modal beharga. Itulah mengapa ketika ia memimpin balapan, baik Marquez dan Rossi yang berada di belakangnya tidak bernafsu menyalip. Namun, ketika Zarco disalip Dovizioso dan menyadarinya, semua itu sudah terlambat karena motornya tak lagi mampu bersaing.
"Saya memulai balapan lebih lamban, tapi tidak ada yang menyalip dan itu berarti saya sudah bagus. Lalu Dovizioso menyalip saya di trek lurus kemudian Marquez. Saya ingin coba terus bersaing, tapi masalah pada ban depan saya membuat hal itu mustahil. Saya harus menerima itu dan memperbaikinya lagi," jelas Zarco.
Meski kembali menuai hasil mengecewakan di GP Qatar, Zarco kembali menegaskan kemampuannya sudah lebih baik dari tahun lalu. Oleh karena itu, ia ingin terus mempertahankan kecepatannya di seri selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Saat ini saya merasa lebih baik dan merasa lebih bisa mengatasi motor ketimbang tahun lalu. Itu adalah perasaan yang baik karena sebelumnya saya merasa lambat, tapi ketika tidak ada yang bisa menyalip saya, sudah pasti saya tidak lambat lagi," pungkasnya.
Kesempatan Zarco bakal datang di GP Argetina pada 8 April mendatang. Di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Zarco masih punya peluang memperbaiki posisinya, karena di musim lalu ia berhasil finis di posisi kelima. Namun, pelajaran berharga di GP Qatar harus ia terapkan baik-baik di seri selanjutnya, bukan begitu, Zarco?