Alex Rins Dipercaya Jadi Kapten Suzuki Ecstar

2 Maret 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alex Rins jadi pebalap andalan Suzuki Ecstar di GP 2019 Foto: Dok. Suzuki MotoGP
zoom-in-whitePerbesar
Alex Rins jadi pebalap andalan Suzuki Ecstar di GP 2019 Foto: Dok. Suzuki MotoGP
ADVERTISEMENT
"Saya bilang kepada Alex untuk menjadi kapten kami," ucap Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, dikutip dari GPOne.
ADVERTISEMENT
Lewat Brivio, tim pabrikan MotoGP ini menunjuk Alex Rins sebagai nakhoda skuat Hamamatsu jelang berkompetisi di Grand Prix (GP) 2019. Cukup beralasan. Pasalnya, Rins menunjukkan potensi sepanjang tes pramusim 2019.
Meski tidak menjadi yang tercepat di tes pramusim Valencia dan Jerez pada akhir November 2018, Rins memperbaiki penampilannya dan bisa mengamankan posisi kedua di hari pertama dan kedua tes pramusim di Sepang.
Melakoni tes terakhir di Qatar 23-25 Februari, Rins juga bisa menyegel posisi dua di tes hari pertama dan menjadi yang tercepat di tes hari kedua hingga di akhir klasemen bisa mengamankan posisi tiga dengan catatan 1 menit 54,593 detik.
Bagi Brivio, peningkatan hasil tes menunjukkan perkembangan Rins bersama GSX-RR andalan Suzuki. Hal itu sekaligus memastikan bahwa pengaturan yang digunakan semakin tepat dan memampukannya melaju cepat.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa katakan persiapan selama jeda musim dingin berjalan baik. Kami mengikuti program dan saya terkejut dengan kecepatan kami, juga saya lihat bagaimana perkembangan Alex," kata Brivio.
"Saya bilang kepada Alex untuk menjadi kapten kami. Dan dia membuktikannya dengan cara yang terbaik. Sejak musim dingin lalu, dia bekerja keras mengatur motornya. Sekarang dia lebih berpengalaman," imbuhnya.
Rins sendiri kini didaulat jadi pebalap utama Suzuki Ecstar dengan hilangnya Andrea Iannone. Di GP 2019, Joan Mir yang nantinya akan menjadi rekan setim Rins sekaligus bakal melakoni debutnya di MotoGP.
Jika Rins adalah kaptennya, maka Brivio hanya meminta Mir belajar dan bersenang-senang dengan GSX-RR sebagai rookie kompetisi balap paling bergengsi itu.
ADVERTISEMENT
"Tentu saya berharap segera punya dua kapten, haha. Tapi saya minta kepada Joan untuk bersenang-senang dengan motor selama setahun. Kami percaya dia punya talenta dan bisa menjadi pebalap top di MotoGP. Tinggal menunggu waktu," kata Brivio.
Suzuki sendiri sempat diperhitungkan kala Maverick Vinales mempersembahkan titel 'Rookie of the Year' MotoGP 2015. Meski begitu, rider berpaspor Spanyol itu lebih memilih gabung Yamaha di kontrak barunya untuk MotoGP 2017.
Sementara Rins yang gabung Suzuki Ecstar dalam debutnya di 2017 dipercaya skuat Hamamatsu untuk terus menjadi ikon tim. Ia pun telah diberikan kontrak baru hingga 2020.
"Maverick menang di tahun keduanya, Alex mencapai lima podium meski absen hampir setengah musim di 2017 karena cedera. Saya tidak tahu butuh berapa lama bagi Joan untuk kompetitif," ujar Brivio.
ADVERTISEMENT
"Saya suka ide mengembangkan pebalap di rumah sendiri. Kami ingin memberikan situasi bagus sehingga mereka (Rins dan Mir, red) bisa memaksimalkan potensinya."
"Saat ini, ambisi Suzuki adalah menang dengan pebalap asuhan sendiri. Saya tahu ini sulit, tapi itulah keputusan kami. Kami hanya butuh waktu. Saya rasa mereka bisa jadi pebalap top," ujarnya mengakhiri.
Pebalap andalan Suzuki Ecstar, Alex Rins. Foto: Dok. Suzuki Racing
Bagaimana dengan Iannone? Bergabung ke Suzuki Ecstar pada 2017, tahun yang sama dengan Rins, pebalap kawakan Italia itu awalnya diusung jadi ujung tombak tim. Namun pada 2018, Suzuki memutuskan tidak memperpanjang kontrak Iannone.
Di akhir klasemen GP musim lalu, Iannone dengan empat podiumnya hanya puas finis ke-10. Ia kalah dari Rins yang mengamankan posisi kelima, buah penampilan apiknya di pengujung musim.
ADVERTISEMENT