Analisis: Di Balik Apiknya Rockets, Ada Paul dan Harden yang Serasi

5 Desember 2017 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rockets sudah mulai membaik. (Foto: Joe Camporeale-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Rockets sudah mulai membaik. (Foto: Joe Camporeale-USA TODAY Sports via Reuters)
ADVERTISEMENT
Perhelatan final NBA dalam tiga tahun terakhir ini hanya didominasi oleh dua tim, yakni Cleveland Cavaliers dari wilayah timur dan Golden State Warriors dari wilayah barat. Tak ada satu pun tim peserta lain yang bisa menganggu kedigdayaan kekuatan mereka berdua, setidaknya dalam kurun waktu itu.
ADVERTISEMENT
Tapi, bukan berarti tak ada tim yang bisa mendekati atau setidaknya sempat merepotkan Warriors maupun Cavaliers selama ini. Jika di wilayah timur saat ini hadir Boston Celtics yang mulai merusak dominasi Cavs, di wilayah barat sendiri ada Houston Rockets yang mulai menggangu Warriors.
Dan di musim ini, setidaknya hingga awal Desember, Rockets mampu menunjukkannya dengan memimpin papan klasemen wilayah barat usai meraih 18 kali kemenangan dan hanya empat kali kalah. Rockets pun kini berada di atas Warriors dan San Antonio Spurs --yang paling sering dianggap sebagai kekuatan besar lawas di wilayah barat.
Sebenarnya tidak mengherankan jika Rockets mulai sangar di musim ini. Jika diperhatikan secara seksama, ciamiknya penampilan Rockets musim ini sebenarnya sudah ditunjukkan sejak musim lalu. Bukti pertama adalah mereka meraih 55 kemenangan dan melaju hingga ke semifinal di babak playoffs yang merupakan laju terjauh mereka sejak musim 1995.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, di musim kemarin itu, Rockets merupakan tim kedua terbaik dalam urusan offense dengan rata-rata memasukkan 102,5 poin. Mereka pun menjadi tim terbanyak dalam melepaskan tembakan tiga angka dengan 527 tembakan.
Namun, kemampuan Rockets tidak hanya soal penembak jitu saja. Para big man yang mereka miliki pun tampil dominan di bawah ring, Rockets tercatat sebagai tim paling efisien soal mencetak poin di daerah restricted area (bawah ring) dengan rata-rata memasukkan 20,1 poin dari 31,1 kali percobaan per gim.
Dari apiknya catatan itu, James Harden yang kemudian muncul sebagai pemeran utamanya. Musim lalu, Harden sukses mencatatkan 29,1 poin, 8,1 rebound, dan 11,2 assist per gim yang membuatnya masuk ke dalam nominasi peraih MVP.
ADVERTISEMENT
Di musim ini, Harden masih terus melanjutkan performa menawannya itu dengan catatan poin per gim mencapai 31,7 dan 9,7 rebound per gim. Harden yang sedang panasnya itu menjadi semakin kuat, usai Rockets kedatangan Chris Paul yang merupakan salah satu pemain dengan ball handler terbaik di NBA.
Duo point guard Rockets. (Foto: Troy Taormina-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Duo point guard Rockets. (Foto: Troy Taormina-USA TODAY Sports via Reuters)
Paul memang sempat absen di laga-laga awal Rockets karena cedera. Tetapi kehadirannya langsung memberikan dampak yang besar akan permainan Rockets musim ini. Dari tujuh laga yang sudah ia mainkan, Paul tetrcatat bisa memberikan 9,8 assist, 1,9 steal, 4,2 rebound, dan memasukkan 12,4 poin per gim.
Dengan adanya Harden dan Paul yang bermain bersama, secara sederhana Rockets semakin kaya soal kreativitas penyerangan. Paul yang dikenal merupakan seorang pemain pick and roll terbaik di NBA saat ini didukung dengan para pemain big man Rockets macam P.J Tucker dan Clint Capela.
ADVERTISEMENT
Sejauh musim ini, Capela tercatat melakukan 11,4 rebound per gim dari 17,7 kesempatan rebound yang menjadikannya pemain paling efektif dalam melakukan rebound. Soal mencetak angka, Capela rata-rata memasukkan 13,5 poin per gim.
Rockets juga semakin kuat dengan adanya Eric Gordon yang merupakan peraih penghargaan Sixth Man of The Year musim lalu. Posisinya sebagai seorang shooting guard semakin memperkaya opsi penyerangan Rockets.
Namun, keunggulan Rockets musim ini bukan hanya sekadar semakin matangnya pemain. Mike D'Antoni selaku pelatih mereka pun memiliki banyak opsi untuk melakukan rotasi pemain. Jika melihat adanya pemain muda macam Troy Williams, Zhou Qi, dan Cam Oliver, Rockets musim ini menjadi salah satu tim dengan kedalaman tim terbaik dan (salah satu yang) paling feleksibel untuk melakukan rotasi.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat juga, di musim reguler ini Rockets sudah sekali mengalahkan Warriors pada 17 Oktober lalu. Sehingga bukan tidak mungkin jika Harden dkk. sukses menunjukkan penampilan yang konsisten. Pemenangan final wilayah barat musim ini akan memunculkan nama baru, bahkan mungkin memunculkan juara NBA baru.