Andy Murray Umumkan Pensiun dari Tenis

11 Januari 2019 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Murray lolos ke semifinal Prancis Terbuka. (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Murray lolos ke semifinal Prancis Terbuka. (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
ADVERTISEMENT
Musim 2018 adalah perjalanan yang berat bagi Andy Murray. Nama Murray tak hampir di seluruh turnamen sepanjang musim 2018. Cedera pinggul yang kembali mendera pada 2017 mengalihkan fokus Murray dari merengkuh gelar juara menjadi pemulihan fisik. Bila kawan dan rivalnya berjibaku di atas lapangan tenis, maka Murray bertarung di atas meja operasi dan ruang terapi. Jelang Wimbledon 2018, Murray memutuskan untuk mundur sejenak dari dunia tenis.
ADVERTISEMENT
Murray kembali ke tenis pada AS Terbuka 2018 tetapi langsung kandas di babak kedua. Setelahnya, dia mencoba lagi untuk mengikuti turnamen Shenzhen Terbuka pada September dengan bermodalkan wildcard, tetapi tersisih di perempat final. Itulah laga terakhir Murray pada tahun 2018.
Tahun berganti dan Murray pun kembali. Kekalahan di Brisbane International tak menjadi alasan logis untuk menghindar dari perebutan gelar juara Grand Slam. Diselamatkan aturan protected ranking, Murray dipastikan akan berlaga di Australia Terbuka 2019.
Dalam konferensi pers jelang Australia Terbuka, tercetuslah keputusan ini: Murray ingin pensiun dari tenis setelah Wimbledon 2019. Walau begitu menginginkan Wimbledon 2019 sebagai pertarungan terakhirnya, Murray sebenarnya juga tak yakin apakah ia bisa bertahan sampai Wimbledon yang sesuai jadwal akan digelar pada 1 Juli hingga 14 Juli 2019. Itu artinya, bisa saja Australia Terbuka 2019 menjadi kompetisi terakhir Murray.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak merasa baik. Saya sudah berjuang dalam waktu lama, saya ada dalam kesakitan selama 20 bulan. Saya melakukan segala hal yang saya bisa untuk membuat kondisi pinggul saya lebih baik. Saya sudah bicara dengan seluruh tim dan berkata kepada mereka, saya tidak bisa melakukan ini terus-terusan. Saya membutuhkan titik akhir," ucap Murray.
"Wimbledon adalah tempat di mana saya ingi berhenti bermain. Tapi, saya juga tidak yakin dapat melakukannya. Saya tidak yakin apakah saya dapat bermain sambil menahan rasa sakit dalam empat atau lima bulan ke depan," jelas Murray dalam konferensi persnya, mengutip The Guardian.
Sejak menjadi petenis profesional pada 2005, Murray sudah mengoleksi tiga gelar juara Grand Slam di nomor tunggal putra. Ketiganya adalah Amerika Serikat (AS) Terbuka 2012 serta Wimbledon 2013 dan 2016. Murray yang berkebangsaan Inggris itu akan memasuki Australia Terbuka 2019 sebagai petenis peringkat 240 dunia.
ADVERTISEMENT