Anthony Ginting Atasi Angin, Gregoria Tunjung Gagal Atasi Intanon

16 Januari 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anthony Sinisuka Ginting melakoni babak pertama Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
Barangkali, angin menjadi alasan mengapa para pemain di Malaysia Masters 2019 bukan sekali dua kali melakukan pukulan out. Salah satu korbannya adalah tunggal putra andalan Tanah Air, Anthony Sinisuka Ginting. Baru di babak pertama, Anthony Ginting sudah menguras keringat selama 1 jam 6 menit.
ADVERTISEMENT
Lawan juara China Terbuka 2018 Super 1000 ini adalah Khosit Phetpradab asal Thailand. Rival peringkat 15 dunia itu membungkam Anthony di gim pertama dengan skor 18-21. Pada akhirnya, Anthony mampu menyelamatkan tiket ke babak kedua dengan skor akhir 18-21, 21-9, dan 21-10.
Namun, sepanjang laga, pukulan keluar baik dari Anthony maupun Phetpradab kerap tersaji. Usai pertandingan, Anthony mengaku masih belum bisa beradaptasi terhadap kondisi lapangan di gim pertama babak pertamanya.
Game pertama saya masih menyesuaikan diri dengan kondisi menang-kalah angin. Sempat meraba-raba, tapi setelah interval sudah dapat pola mainnya. Di posisi 10-14 mulai ketemu polanya, tapi saat menyusul akhirnya lepas lagi karena kurang konsisten menerapkan permainan sampai akhir. Dari situ saya akhirnya tahu harus seperti apa di game kedua dan tiga,” kata Anthony di situsweb resmi PBSI, Rabu (16/1).
ADVERTISEMENT
Pengaruh kondisi lapangan khususnya angin bagi Anthony di gim pertama Malaysia Masters 2019 terlihat jika membandingkan catatan pertemuan dengan Phetpradab. Kali ini, dia terpaksa main tiga gim karena gagal menyegel gim pertama. Padahal, Anthony menyegel kemenangan straight game pada pertemuan teranyar dengan Phetpradab di Piala Thomas 2018 lalu. Saat itu, Anthony menang mutlak 21-8 dan 21-14.
Kini, usai memastikan tempat di babak kedua alias 16 besar, Anthony langsung mengevaluasi penampilannya di hari pertama sebagai bekal jelang pertandingan Kamis (17/1) lawan Parupalli Kashyap (India). Jika lolos ke perempat final, Anthony bisa bertemu andalan China, Chen Long, yang berstatus unggulan tiga turnamen.
"Untuk besok (babak kedua) saya akan mengevaluasi lagi dari permainan saya hari ini. Harus lebih siap di lapangan, siap capek, siap susah, siap main (pola) apa saja,” ujar Anthony Ginting mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Gregoria tertunduk usai kalah dari Intanon di Malaysia Masters 2019 (Foto: Dok. PBSI)
Sementara lebih dulu bermain, ada wakil tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, yang juga melawan wakil asal Negeri Gajah Putih. Sayangnya Ratchanok Intanon, juara dunia 2013, adalah rival yang berat sehingga Gregoria pun terhenti di babak pertama usai kalah 15-21 dan 16-21.
Usai pertandingan, Gregoria mengaku belum mampu mengantisipasi permainan rival peringkat delapan dunia itu meski sempat lebih dulu unggul 5-2 di menit awal gim pertama. Bahkan di gim kedua, keunggulan Gregoria sempat berada di skor 6-0.
“Dia lebih konsisten sementara saya masih suka lepas-lepas. Ketika lawan merubah pola saya kurang bisa cepat antisipasi. Saya sudah mencoba yang terbaik, tapi mungkin permainan saya belum keluar semua,” kata Gregoria.
“Kelebihan dia yang paling kelihatan adalah penempatan bola dan ngaturnya dia di lapangan. Jadi tiga kali ketemu, dia selalu bisa mengontrol permainan saya. Saya jadi lebih ketekan lawan. Evaluasinya mungkin ada dipengembalian bola saya yang masih enak buat dia terima. Dia mengatur bola dan akurasinya memang bagus. Saya masih kewalahan mengikuti polanya dia,” ucapnya.
ADVERTISEMENT