Apakah Giannis Antetokounmpo Layak Menjadi MVP NBA?

25 Juni 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Giannis Antetokounmpo bersama trofi MVP NBA. Foto: Gary A. Vasquez-USA TODAY Sports
zoom-in-whitePerbesar
Giannis Antetokounmpo bersama trofi MVP NBA. Foto: Gary A. Vasquez-USA TODAY Sports
ADVERTISEMENT
Selasa (25/6/2019) pagi WIB, NBA Awards 2019 dilangsungkan. Penggawa Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo, berhasil menggondol penghargaan paling prestisius di acara tersebut, yaitu Most Valuable Player (MVP) NBA 2018/2019.
ADVERTISEMENT
Antetokounmpo berhasil meraih MVP NBA 2018/2019 setelah mengalahkan dua kandidat lainnya, James Harden dan Paul George, dalam voting yang dilakukan oleh jurnalis basket di Amerika Serikat dan Kanada. Forward asal Yunani itu sukses meraup 78 dari 101 angka yang tersedia. Sementara, Harden berada di peringkat kedua dengan 23 angka.
Sudah pasti, hasil voting itu tak dapat memuaskan semua orang. Ada beberapa pertanyaan yang muncul. Yang paling utama, tentu saja, apakah Antetokounmpo layak memenangi penghargaan tersebut?
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwa penghargaan MVP NBA hanya didasarkan pada performa di musim reguler saja. Jadi, penampilan di playoff tidak masuk ke dalam pertimbangan. Maka, tak ada nama Kawhi Leonard di kandidat MVP NBA 2018/19.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita juga harus memahami apa saja kriteria yang harus dipenuhi seorang pebasket NBA untuk memenangi MVP. Yang menjadi masalah, sebagaimana layaknya semua penghargaan individual di olahraga, kriteria ini sangat bergantung kepada pemilihnya.
Di April 2017 lalu, NBA menanyai delapan jurnalisnya mengenai kriteria apa yang paling utama dari pemilihan MVP NBA. Jawabannya, tentu saja, sangat beragam. Namun, bisa dibilang bahwa ada tiga aspek yang paling utama, yaitu peringkat tim sang pemain, kontribusi sang pemain kepada timnya, dan catatan sang pemain di sepanjang musim.
Nah, mari membedah kelayakan Antetokounmpo lewat segelintir kriteria yang telah dibeberkan para pandit NBA di atas.
Untuk kriteria pertama, Antetokounmpo jelas menjadi pemenangnya. The Greek Freak—begitu Antetokounmpo dijuluki—sukses membawa Bucks memuncaki klasemen Wilayah Timur NBA 2018/19 dengan rekor 60 menang dan 22 kalah (60-22). Lewat rekor tersebut, Bucks tak hanya memuncaki Wilayah Timur, tetapi juga NBA secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, tim yang diperkuat Harden (Houston Rockets) dan George (Oklahoma City Thunder) bukanlah tim yang menjadi pemuncak konferensi yang mereka ikuti. Tergabung di Wilayah Barat, Rockets hanya mampu menempati peringkat empat dan Thunder di peringkat enam. Dari sini saja, Antetokounmpo mutlak menjadi pemenangnya.
Berbicara mengenai nilai sang pemain kepada timnya, Antetokounmpo juga unggul. Pemuda 24 tahun ini berhasil memberikan perubahan yang sangat nyata bagi Bucks di musim 2018/19. Di musim 2017/18, Bucks hanya mampu menempati peringkat tujuh Wilayah Timur dengan rekor 44-38.
Secara angka, Antetokounmpo juga lebih berpengaruh kepada timnya ketimbang dua kandidat lainnya terhadap tim masing-masing. Harden—yang menjadi penantang terkuat Antetokounmpo—memang punya pengaruh besar terhadap serangan Rockets dengan catatan 36,1 poin per pertandingan, tetapi, hanya dalam aspek itu saja The Beard unggul. Di sisi lain, Antetokounmpo sukses memuncaki tiga aspek fundamental (poin, rebound, dan assist) per pertandingan di Bucks.
ADVERTISEMENT
Masuk ke statistik individual, apa yang ditorehkan Harden di NBA 2018/19 memang bersejarah. Catatan poin per laganya (36,1) berada di peringkat enam poin per laga dalam satu musim sepanjang sejarah NBA. Ia hanya kalah dari dua nama legendaris, Wilt Chamberlain dan Michael Jordan. Lebih dari itu, Harden melengkapi catatan poinnya yang luar biasa itu dengan torehan 7,5 assist per pertandingan.
Namun, kembali lagi, Antetokounmpo adalah pemain yang lebih komplit. Angkanya tak hanya menonjol dalam aspek ofensif, tetapi juga defensif. Antetokounmpo mampu mencatatkan rata-rata 27,7 poin, 12,5 rebound, 5,9 assist, 1,3 steal, dan 1,5 blok per pertandingan.
Angka defensive rating (nilai efisiensi pemain dalam mencegah lawan mencetak angka) Antetokounmpo merupakan yang terbaik kedua di NBA 2018/19. Sementara, Harden hanya berada di peringkat 50. Inilah yang menjadi bukti sahih bagaimana Antetokounmpo superior dalam bertahan ketimbang Harden.
ADVERTISEMENT
Antetonkounmpo mencatatkan double-double di laga melawan Raptors. Foto: USA Today/Reuters/John E. Sokolowski
Oh, ya, jangan lupa juga bahwa Antetokounmpo sangat efektif dan efisien, dan hal inilah yang menjadi perbedaan terbesarnya dengan Harden. Angka turnover (kehilangan bola) Antetokounmpo hanya berada di 3,7 per pertandingan. Sementara, Harden mencatatkan 5 turnover per laga.
Persentase field goal sukses Antetokounmpo juga mencapai 57,8%, dan Harden ‘hanya’ berada di angka 44,2%. Secara keseluruhan, player efficiency rating (nilai kontribusi semua aspek dalam satu kesatuan) Antetokounmpo mencapai 30,9, unggul atas Harden yang mendapatkan angka 30,6.
Meskipun begitu, harus ditekankan kembali bahwa ada banyak hal lain yang memengaruhi pemilihan MVP NBA, termasuk subjektivitas sang pemilih dan alasan-alasan politis di luar lapangan. Tak dapat dipungkiri juga bahwa dua kandidat selain Antetokounmpo, terutama Harden, patut mendapat apresiasi lebih.
ADVERTISEMENT
Namun, mempertanyakan kelayakan Antetokounmpo memenangi MVP NBA 2018/19 adalah hal yang tidak patut, mengingat apa yang telah dicatatkan olehnya dan apa yang diberikannya kepada Bucks sepanjang musim.
====
*Catatan: Semua statistik diambil dari basketball-reference.com.