Argumen Kekalahan Greysia/Apriyani: Tak Bisa Keluar dari Tekanan

18 Oktober 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Langkah Greysia Polii/Apriyani di Denmark Open 2019 cuma sampai babak 16 besar. Adalah ganda putri asal Korea Selatan, Chang Ye Na/Kim Hye Rin, yang menghentikan laju mereka di turnamen BWF World Tour Super 750 ini.
ADVERTISEMENT
Bertanding pada Kamis (17/10/2019) malam WIB, Greysia/Apriyani menyerah dua gim langsung dengan skor 21-23 dan 16-21. Hasil ini menjadi kekalahan kedua mereka dari Chang/Kim setelah Thailand Terbuka 2019.
Menyoal hasil minor ini, Greysia/Apriyani menyebut bahwa mereka tidak bisa keluar dari tekanan. Tekanan itulah yang bikin pasangan peringkat enam dunia ini kerap melakukan kesalahan sendiri.
“Kami enggak bisa keluar dari tekanan, jadinya mainnya juga terkadang enggak berpikir dulu. Satu dua kali kesalahan yang dilakukan, kami ulang lagi. Dan itu terjadi secara berulang,” kata Apriyani.
“Kami melakukan banyak kesalahan, sementara lawan bermain sangat bagus. Kami tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Ini memang menjadi tantangan tersendiri buat kami. Tahun ini kami akui kepercayaan diri kami cukup menurun. Dan untuk balik ke performa terbaik itu benar-benar butuh waktu,” sambung Greysia.
ADVERTISEMENT
Greysia benar, prestasinya bersama Apriyani menurun sepanjang 2019. Mereka 'hanya' berhasil menjuarai India Terbuka 2019 dan medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Sementara di turnamen berkelas World Tour Super 1000 dan 750, mereka kerap inkonsisten.
Ganda Putri Indonesia Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu meluapkan kegembiraan pada babak perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Capaian Greysia/Apriyani tahun ini di Denmark Open pun jauh dari torehan tahun lalu. Pada edisi 2018, mereka bisa melangkah hingga semifinal. Otomatis, poin keduanya akan mengalami pengurangan. Kondisi ini tentu saja tak menguntungkan, mengingat mereka tengah berusaha mendulang poin untuk melaju ke Olimpiade 2020.
“Tentunya ada banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah kami. Secara individu dan sebagai pasangan. Kami terus mencoba lebih baik dan berharap mendapat hasil maksimal. Karena turnamen terus bergulir jelang Olimpiade Tokyo,” jelas Greysia.
ADVERTISEMENT
Kesempatan Greysia/Apriyani untuk membayar rapor merah di Denmark Open 2019 akan tersaji di Prancis Terbuka 2019, 22-27 Oktober. Mereka menghadapi Ayako Sakuramoto/Yuki Takahata (Jepang) pada babak pertama.
“Selanjutnya kami akan bertanding di French Open 2019. Pastinya kami akan berusaha untuk mengeluarkan permainan terbaik kami di sana,” pungkas Greysia.