Argumentasi Dubes RI tentang Bendera Merah-Putih untuk Lalu Zohri

12 Juli 2018 19:22 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Stephen Pond/Getty Images for IAAF)
zoom-in-whitePerbesar
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Stephen Pond/Getty Images for IAAF)
ADVERTISEMENT
Nama Lalu Muhammad Zohri menjadi topik hangat di Indonesia bahkan juga dunia seusai menjadi juara di IAAF World U-20 Championships di Kota Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018) atau Kamis (12/7) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Di Ratina Stadium pukul 20:02 waktu setempat, sejarah tercipta usai Zohri finis tercepat di nomor 100 meter putra dengan waktu 20,18 detik. Berlari dari lane 8, sprinter berusia 18 tahun itu mengalahkan dua andalan Amerika Serikat.
Namun, saat Zohri dipastikan menjadi juara usai mengalahkan Anthony Schwartz yang finis 10,22 (.211) detik dan Eric Harrison di tempat ketiga dengan waktu 10,22 (.220) detik, bendera Merah-Putih tak langsung diberikan kepada remaja asal Kabupaten Lombok Utara itu.
Dari video yang ada, bendera Amerika Serikat langsung menyelimuti tubuh Schwartz dan Harrison, sementara butuh sekitar dua menit hingga panitia memberikan bendera Merah-Putih kepada Zohri yang terlihat mondar-mandir di trek. Bahkan, Zohri terlihat tidak memegang bendera saat sesi foto bersama dua atlet tersebut.
ADVERTISEMENT
Apa yang sebenarnya terjadi? Menurut Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Wiwiek S Firman, pihaknya melalui Pejabat Penerangan KBRI Helsinki, Rizki Kusumastuti, sudah mengecek kesiapan bendera Merah-Putih saat menjemput Zohri.
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for IAAF)
zoom-in-whitePerbesar
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for IAAF)
Zohri sendiri tiba pada Minggu (8/7) bersama atlet lari gawang Halomoan Edwin Binsar, pelatih Erwin Renaldo Maspaitella, dan Kikin Ruhuddin. Bahkan, lanjut Wiwiek, saat itu pengamanan dari panitia penyelenggara sangat ketat.
"Bendera dari awal tentu sudah ada karena standard operating procedure (SOP) bagi atlet dan pelatih. Saya tidak diizinkan mengundang (rombongan) ke Wisma Duta untuk lunch," kata Wiwiek dalam keterangan tertulisnya kepada kumparanSPORT, Kamis (12/7).
"Mereka harus masuk mobil panitia dan langsung dibawa ke Kota Tampere, dua jam perjalanan dari Helsinki. Akhirnya mobil KBRI pun mengikuti dari belakang sambil membawa pasokan makanan," tuturnya mengimbuhkan.
ADVERTISEMENT
Menyoal bendera yang lama diberikan kepada Zohri, Wiwiek menganggap panitia kurang siap karena tidak memprediksi bahwa wakil Amerika Serikat sebagai unggulan di turnamen akan kalah dari Indonesia.
"Kami memang terkaget-kaget, tetapi soal pemberian bendera itu tugas ofisial di lapangan, bukan karena bendera tidak ada. Dari awal tiba semua sudah kami cek, bendera tidak masalah," ucap Wiwiek.
Lalu M Zohri, pemuda Indonesia menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu M Zohri, pemuda Indonesia menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
"Ofisial di sana saja yang terlambat serahkan bendera Merah-Putih Saya juga heran kenapa ofisial tidak cepat berikan bendera Indonesia, pasti mereka kaget kita bisa juara dunia," pungkasnya.
Adapun, seremoni pengalungan medali sendiri bakal dihelat pukul 17:20 waktu setempat atau 21:20 malam WIB. Nantinya, Wiwiek beserta seluruh jajaran KBRI akan hadir menyaksikan pengalungan medali emas kepada sang juara dunia U-20 asal Lombok tersebut.
ADVERTISEMENT
Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' pun bakal berkumandang dari Tampere, sementara doa dan pujian terus mengalir bagi Zohri dari Tanah Air. Selamat, Lalu Muhammad Zohri!