Asian Games 2018: Mengenal Hearthstone, Yu-Gi-Oh! Versi Warcraft

4 Agustus 2018 10:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekelompok gamer bermain Hearthstone. (Foto: Leon Neal/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok gamer bermain Hearthstone. (Foto: Leon Neal/AFP)
ADVERTISEMENT
Popularitas Warcraft di dunia game komputer personal (PC) jelas tak terbendung lagi. Dalam berdekade-dekade lamanya, cerita gim besutan Blizzard Entertainment ini sudah ada versi novel, serial animasi hingga film. Pun juga ada gim yang mengadaptasi cerita Warcraft dalam wujud portabel --yang Blizzard namai 'Hearthstone'.
ADVERTISEMENT
Bedanya, Heartstone tidak bergenre real-time strategy selayaknya Warcraft. Melainkan, errr, familiar seperti Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories yang mungkin pernah Anda mainkan di konsol Playstation X: permainan kartu. Itu berarti, tak usah buru-buru memikirkan banyak hal seperti di Warcraft, karena Anda akan punya kesempatan yang sama dengan lawan Anda.
Tapi, ya, meski terasa sama dengan game bikinan Konami itu, Hearthstone jelas memiliki ciri khasnya sendiri. Kalau tidak, tentulah mereka takkan menangi berbagai pengakuan.
The Game Award, yang merupakan Grammy atau Oscar-nya dunia game, menobatkannya sebagai video game portabel terbaik. Sementara itu, BAFTA menobatkannya sebagai game multiplayer terbaik pada tahun 2014. Dan sampai detik ini, Hearthstone masih sering tampil menjadi salah satu cabang yang diperlombakan dalam bidang e-Sports. Tak terkecuali di Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang bikin Hearthstone beda dengan gim kartu lainnya macam 'Yu-Gi-Oh!'? Jawabannya adalah di sistem mana.
Di game Warcraft mana pun, mana menjadi kunci, karena itulah dasar apakah serangan yang diinginkan gamer bisa dilakukan atau tidak. Ini juga berlaku di Hearthstone. Sehingga, aturannya tak segampang di Yu-Gi-Oh!, yang bisa mengeluarkan kartu apa saja selama ada di deck Anda untuk menyerang lawan.
Di awal game, Anda cuma punya satu mana, dan itu berarti, Anda tak bisa mengeluarkan kartu yang lebih kuat, yang biasaya butuh lebih dari satu mana. Memang, seiring waktu jumlah mana ini akan meningkat. Namun, sampai di titik game mencapai klimaksnya, Anda harus berpikir bagaimana menyakiti lawan Anda dengan mana seadanya.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai Anda dipermalukan lawan di tengah jalan. Misal, kartu dengan lima mana yang Anda kumpulkan dengan susah payah dihancurkan dengan kartu lawan yang cuma butuh satu-dua mana saja. Kalau bisa, Anda-lah yang menjadi orang itu.
Bagaimana caranya? Pikirkanlah keseimbangan deck Anda dan pancing lawan bikin celah. Sehingga, Anda bisa menyelesaikan game ini dalam jangka waktu 10 menit atau kurang.
Selain itu, ada juga sistem hero dalam game ini. Setiap hero memiliki kemampuan eksklusif untuk satu hero saja. Sehingga, pemilihan hero sebelum gim bermula akan sangat penting. Makin lama bermain dengan satu hero, maka Anda kian kenal dengan karakteristik hero, maka kemungkinan Anda menang akan besar.
Hero Priest, misalnya, memiliki ragam kartu yang sangat berguna untuk mengambil kontrol di awal pertandingan. Namun, pilihan kartunya kerapkali inkonsisten di tengah pertandingan. Alias, jarang muncul kartu-kartu dengan kekuatan luar biasa sampai akhir.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Anda harus berpikir bagaimana secepat mungkin mengalahkan lawan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Terutama, jika lawan Anda menggunakan hero Rogue yang biasanya akan keluar kekuatan terbaiknya setelah 4-6 giliran.
Yep, menarik, 'kan?