Asian Games 2018: Tiket Opening Ceremony Sudah Terjual 70%
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum punya tiket opening ceremony (upacara pembukaan) Asian Games 2018? Sepertinya Anda harus segera membelinya karena saat ini sudah 70% tiket yang terjual.
ADVERTISEMENT
Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) selaku panitia pelaksana mengalokasikan sekitar 40.000 kursi dari total kapasitas 72.000 penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tempat opening ceremony digelar. Dengan begitu, penonton diharapkan bisa mendapatkan pandangan terbaik dan tidak ada kursi yang tertutup panggung.
Tiket sendiri bisa dibeli langsung di kiosTix sebagai partner resmi INASGOC, Alfamart, dan pop up store merchandise Asian Games di beberapa pusat perbelanjaan.
Dalam konferensi pers di Kantor Inasgoc, Kamis (9/8/2018), Ketua Inasgoc, Erick Thohir, coba mengabarkan perkembangan penjualan tiket. Dituturkan bahwa sudah 70% di antaranya terjual. Dan, mereka yang telah membeli tiket berpeluang mendapatkan door prize.
"Ada door prize untuk semua sektor. Satu Daihatsu Terios, satu Isuzu mu-X, Samsung Gear lima unit, Samsung Tablet 5 unit, TV Samsung 10 unit, dan handphone Samsung 100 unit," ucap Erick.
ADVERTISEMENT
Selain animo tinggi di opening ceremony, Erick juga berujar 15 ribu tiket sudah terjual untuk pertandingan sepak bola antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Taiwan, Minggu (12/8).
"Total 15 ribu tiket terjual dari kapastas 28 ribu, sekitar 60%. Untuk pertandingan (sepak bola) lainnya kami akan kerja sama dengan PSSI dan mengupayakan pertandingan negara lain setidaknya bekerja sama dengan sekolah-sekolah, TNI Polri, dan kementerian. Kalau tidak ada suporter 'kan kasihan juga," ucap Erick.
Sementara merujuk pada penjualan tiket pertandingan secara menyeluruh, total baru 20% tiket yang dibeli. Selain sepak bola sebagai cabang olahraga favorit, magnet terkuat lainnya adalah basket, bulu tangkis, voli, dan renang.
Terlepas dari target sukses penyelenggaraan, Erick sendiri tak menampik bahwa ada beberapa cabor yang sepi penonton, misalnya kurash, sambo, dan kabbadi, juga pertandingan yang tidak melibatkan tim tuan rumah.
ADVERTISEMENT
"Untuk game yang dimainkan negara asing tidak mungkin penuh. Susah juga menjual tiket untuk pertandingan kabbadi," kata Thohir.
"Banyak juga negara peserta yang punya pilihan sendiri, misal Jepang lebih suka baseball, Singapura juga pilih menonton renang karena ada Joseph Schooling. Dan Asian Games adalah multievent, mau tidak mau dinamika pasti tinggi," pungkas Erick.