Asian Para Games Dapat Sponsor Rp 200 Miliar, Sebagian Besar Non-Tunai

2 Oktober 2018 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskot Asian Para Games 2018 'Momo' ditampilkan saat parade maskot di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Maskot Asian Para Games 2018 'Momo' ditampilkan saat parade maskot di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Tinggal empat hari sebelum Asian Para Games 2018 dibuka pada Sabtu (6/10/2018) mendatang. Sebagai penyokong penyelenggaraan, 43 sponsor telah berkomitmen mendukung multievent terbesar se-Asia milik atlet penyandang disabilitas itu.
ADVERTISEMENT
Total bantuan sebesar Rp 200 miliar dalam bentuk uang tunai maupun barang siap diberikan oleh para official prestige, official partners, official sponsors, dan supporting sponsors.
Direktur Revenue dan Sponsor Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC), Hasina Hakim, berujar pihaknya sangat terbantu atas segala bentuk kerja sama dengan pihak swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kurang lebih secara value itu total Rp 200 miliar, cash 5-10%. Lainnya dalam bentuk produk dan materi promosi, misal billboard di jalan atau digital support lewat website mereka," kata Hasina saat ditemui di Kantor INAPGOC di Gelora Bung Karno (GBK) Arena, Selasa (2/10/2018).
"5-10% itu cuma dari BRI, yang berikan 50% dalam bentuk fresh money Rp 10 miliar. Totalnya sekitar Rp 25 miliar. Yang lain belum ada yang fresh money, tapi memang kami tidak menargetkan secara uang" katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Nilai sponsorship yang disebutkan Hasina ini jauh lebih tinggi ketimbang yang dibeberkan Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari. Dalam kesempatan sebelumnya, Okto menyebutkan bahwa nilai sponsorship ada di kisaran Rp 150 miliar. Meski begitu, baik Okto maupun Hasina senada dalam mengatakan bahwa tidak semua sponsor Asian Para Games 2018 berupa uang tunai.
Lebih spesifik, Hasina mengatakan bentuk bantuan produklah yang sangat membantu kebutuhan ribuan atlet yang bakal bertanding, termasuk sekitar 300 atlet dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
"Apa yang kami dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan atlet, misal untuk makanan dan baju. Memang itu yang kami cari, kebutuhan paling mendasar itu air mineral," jelas Hasina.
"Transportasi seperti dari Transjakarta juga sangat membantu akomodasi dari wisma atlet ke venue, karena dibutuhkan kendaraan khusus untuk mengangkut atlet pengguna kursi roda," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Amari Transjakarta. (Foto: Instagram/@rico_s7535us)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Amari Transjakarta. (Foto: Instagram/@rico_s7535us)
Terpisah, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono, mengatakan pihaknya mengerahkan 1.750 bus selama Asian Para Games, 270 di antaranya bus low entry untuk pengguna kursi roda.
Nantinya, layanan Transjakarta itu akan digratiskan di hari Sabtu dan Minggu selama tiga pekan, mulai Sabtu (6/10) hingga Minggu (21/10), dengan total enam hari, dengan rute ke seluruh kawasan Ibu Kota.
"Itu menunjukkan bahwa kami mendukung penuh Asian Para Games. Meskipun memang venue terpusat di Senayan, tapi berbicara transportasi berbicara seluruh rute," kata Budi.
"Kami juga sedang menjajaki agar bisa mengarahkan teman-temam dari komunitas disabilitas maupun Sekolah Luar Biasa untuk bisa ke venue. Kami masih matangkan dengan INAPGOC untuk dapat support tiket dan lain-lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT