Astec, dari Susy dan Alan untuk Bulu Tangkis Indonesia

6 September 2018 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susy Susanti di Piala Uber 1996. (Foto: AFP/Tommy Cheng)
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti di Piala Uber 1996. (Foto: AFP/Tommy Cheng)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada 9 Februari 1997, Susy Susanty dan Alan Budikusuma mengikat janji setia dalam bahtera pernikahan. Keduanya dipertemukan lewat olahraga bulu tangkis, di mana mereka sama-sama pernah memberikan prestasi gemilang untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Susy dikenal sebagai legenda tunggal putri Tanah Air. Beberapa gelar prestisius macam Sudirman Cup 1989, dua Piala Ubuer, dan enam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pernah ia raih. Belum lagi, Susy adalah satu-satunya tunggal putri Indonesia yang bisa meraih medali emas Olimpiade yang didapat pada 1992 di Barcelona, Spanyol.
Seperti Susy, Alan juga dikenal sebagai legenda tunggal putra Indonesia. Jika menilik curriculum vittae semasa jadi atlet, Alan pun memiliki medali emas Olimpiade 1992. Selain itu, ia pernah menjadi juara Piala Thomas dua kali, yakni pada 1994 dan 1996.
Lantas, setelah membangun rumah tangga dan akhirnya memutsukan pensiun. Susy dan Alan melanjutkan kiprah gemilang mereka di luar lapangan bulu tangkis dengan meraih kesuksesan di dunia bisnis.
ADVERTISEMENT
Bisnis yang dijalani Susi dan Alan memang tak jauh-jauh dari dunia bulu tangkis yang membesarkan nama mereka. Melalui produsen peralatan bulu tangkis merek Astec, Susi dan Alan memberi bukti masa depan mereka setelah menjadi atlet bisa terjamin, sekaligus tetap berkontribusi mengembangkan olahraga kecintaan.
Astec sendiri memiliki kepanjangan kata 'Alan Susi Technology' dengan bendera perusahaan bernama PT Astindo Jaya Sport. Saat ini produk-produk keluaraan Astec telah merambah negara lain semacam Thailand, Swedia, Prancis, Malaysia, Sinagpura, Kanada, Swiss, Korea Selatan, hingga Bahrain.
Namun, laiknya perjalanan menjadi atlet berprestasi. Susy dan Alan pun nyatanya menemui jalan berbatu ketika meniti di dunia bisnis. Sebelum sukses dengan Astec-nya, Alan pernah coba merintis usaha jual beli kendaraan, tapi tidak bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Alan mengajak Susy untuk ikut terjun berbisnis dengan menjadi agen dari raket asal Jepang. Sayangnya, upaya ini belum jua membuahkan hasil apik lantaran terlalu banyak keluhan menyoal kualitas dari produk yang mereka tawarkan.
Akan tetapi, percobaan menyentuh ranah bisnis olahraga nyatanya membuka sebuah jalan baru. Alan dan Susy memutuskan untuk membuat merek sendiri yang diberi nama 'Astec' pada 2003. Pengalaman menjadi atlet sedikit banyak memberi keuntungan buat Susy dan Alan dalam mengembangkan usaha ini.
Pernah menggunakan pelbagai jenis raket produksi dari dalam dan luar negeri memberi Alan pemahaman bagaimana sebaiknya sebuah raket dirancang agar nyaman dan bisa menunjang atlet mengeluarkan permainan terbaik. Maka, Astec terus berinovasi hingga bisa bertahan sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Alan Budikusuma dan Susi Susanti (Foto: Adinda Githa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alan Budikusuma dan Susi Susanti (Foto: Adinda Githa/kumparan)
Kendati begitu, tugas Alan dan Susy dalam mengenalkan Astec tidak menemui jalan bertabur bunga. Persaingan bisnis peralatan olahraga sangat ketat lantaran sudah ada pelbagai produsen alat olahraga yang telah lebih dulu masuk dan menguasai pasar Indonesia.
Lantas, untuk meningkatkan daya saing dan melebarkan pangsa pasar. Astec merambah kompetisi-kompetisi bulu tangkis sebagai sponsor dan mengikat kerjasama dengan klub-klub bulu tangkis di Indonesia.
Upaya ini tak sia-sia. Bahkan, pada 2 Maret 2018 lalu, Astec menyelenggarakan turnamen bertajuk "Astec Open 2018" di Denpasar, Bali, yang bertujuan untuk menjaring bibit-bbit atlet bulu tangkis pemula Indonesia khususnya di kategori umur U-13, U-15, U-17, dan U-19.
Alan menyebut kejuaraan ini adalah bentuk kontribusi nyatanya dirinya dan Susy yang tertuang dalam Astec untuk mengembangkan bulu tangkis Indonesia. Harapannya, dengan lebih banyak kompetisi untuk usia dini digelar, akan ada Susy dan Alan lain muncul ke permukaan. Dan harapan itu, akan terus mereka haturkan seiring produk mereka, Asetc, juga terus berkembang.
ADVERTISEMENT
"Cabang olahraga bulu tangkis menjadi favorit di kalangan masyarakat, oleh karena itu kami berinisiatif untuk menyelenggarakan kejuaraan tersebut. Ini juga berkat dukungan dan partispiasi serta tingginya animo masyarakat untuk menyelenggarakan kejuaraan tahunan itu," kata Alan dikutip dari Antara.
"Selain menggelar pertandingan, kami juga mengadakan coaching clinic. Tujuannya untuk memperkenalkan dan berbagai pengalaman terkait bulu tangkis, sehingga peserta diharapkan menekuni olahraga ini lebih percaya diri dan mampu mengasah kemampuan dan talentanya," pungkas Alan.