Aturan Baru yang Akan Menghiasi Wimbledon 2019

20 Oktober 2018 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anderson dan Isner di akhir semifinal Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Anderson dan Isner di akhir semifinal Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
ADVERTISEMENT
Laga semifinal Wimbledon 2018 yang mempertemukan John Isner dan Kevin Anderson berlangsung seru.Selain itu, laga tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat lama: tiga jam.
ADVERTISEMENT
Isner dan Anderson sama-sama menorehkan catatan apik pada Wimbledon 2018. Anderson bahkan mampu menumbangkan Roger Federer di babak delapan besar lewat pertarungan ketat selama lima set. Secara posisi unggulan, Isner dan Anderson juga saling berdekatan (Isner ke-9, Anderson ke-8).
Bertemu di semifinal, tak ada yang menyangka bahwa pertarungan Isner dan Anderson berlangsung sedemikian ketat. Di set kelima sebagai pamungkas, angka yang tertera di papan skor cukup mencengangkan, yaitu 26-24. Meski tampak seru, Anderson nyatanya tidak senang akan hal ini.
"Saya harap hal ini benar-benar diperhatikan. Tak ada yang luar biasa dari pertandingan sepanjang itu. Harus segera ada perubahan yang dilakukan," ujar Anderson, dilansir BBC.
Mempertimbangkan saran dari Anderson, All England Lawn Tennis Club (AELTC), selaku penyelenggara dari Grand Slam Wimbledon, akan menerapkan aturan yang baru untuk ajang Wimbledon 2019 kelak.
ADVERTISEMENT
Tie-break di set penentuan akan diberlakukan jika papan skor sudah menunjukkan angka 12-12. Dengan begini, di Wimbledon nanti, tie-break tidak hanya akan berlaku di set pertama sampai keempat saja.
Aturan baru ini akan diberlakukan di setiap nomor yang dipertandingkan di ajang Wimbledon, seperti babak kualifikasi, tunggal putra, tunggal putri, ganda campuran, serta tunggal dan ganda junior.
Philip Brook, chairman AELTC, menyebut pentingnya perubahan ini demi menghemat waktu bertanding, harapannya agar laga tidak terlalu melebar seperti pertarungan Isner dan Anderson.
"Meski kami tahu bahwa peluang sebuah pertandingan sampai ke set penentuan itu langka di Wimbledon ini, kami merasa bahwa "tie-break" di set penentuan saat skor sudah memasuki angka 12-12 adalah sesuatu yang tepat. Hal ini akan menguntungkan bagi para pemain, sekaligus juga sebagai upaya agar hasil pertandingan bisa ditentukan tanpa harus menghabiskan banyak waktu," ujar Brook.
ADVERTISEMENT
AELTC mengambil keputusan ini melalui pertimbangan matang. Mereka sudah meninjau ulang data dari 20 turnamen Wimbledon terdahulu, juga berkonsultasi dengan para perangkat pertandingan serta petenis yang berkompetisi di Wimbledon.
Kerber dan Serena di akhir final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Kerber dan Serena di akhir final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
Usai AELTC mengumumkan perubahan peraturan ini, para petenis yang biasa berlaga di Wimbledon mengaku senang. Hal ini dikonfirmasi oleh Richard Lewis, chief executive AELTC, meski dia juga tidak memungkiri sempat ada beda pandangan yang terjadi di antara para petenis.
"Saya kira para pemain akan bermain lebih baik, karena mereka tahu bahwa pertandingan pasti akan memasuki tie-break ketika skor sudah memasuki angka 12. Mereka juga tidak perlu menyimpan energi untuk pertarungan yang lebih panjang. Saya juga yakin aturan ini akan membuat pertandingan jadi lebih menarik," ujar Lewis.
ADVERTISEMENT
Mari kita lihat, apakah kelak aturan ini akan membuat Wimbledon menjadi semakin menarik. Selain itu, akankah tensi dari laga-laga Wimbledon bakal semakin meninggi dengan adanya aturan baru ini?