Australia Terbuka: Kalahkan Mertens, Wozniacki Segel Tiket Final

25 Januari 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wozniacki kalahkan Mertens di semifinal. (Foto: REUTERS/David Gray )
zoom-in-whitePerbesar
Wozniacki kalahkan Mertens di semifinal. (Foto: REUTERS/David Gray )
ADVERTISEMENT
Caroline Wozniacki merengkuh tiket final Australia Terbuka 2018 setelah mengalahkan Elise Mertens dalam pertandingan dua set dengan skor akhir 6-3, 7-6 (7-2), Kamis (25/1/2018).
ADVERTISEMENT
Bertanding di Rod Laver Arena, Wozniacki sudah tancap gas merebut poin demi poin sejak set pertama. Walau Mertens sempat mencatatkan winner pertamanya di gim pertama, Wozniacki tetap menunjukkan dominasinya. Sampai kedudukan 1-4, seperti tak ada perlawanan berarti dari Mertens.
Kejar mengejar skor baru terjadi saat kedudukan 1-4. Mertens yang ketinggalan tiga angka mulai gencar mengejar sampai papan skor menunjukkan angka 3-5. Wozniacki yang tampil sebagai petenis peringkat kedua, tak ingin menyia-nyiakan partai semifinal Grand Slam pertamanya sejak tahun 2011. Tiket final mutlak harus menjadi miliknya. Hanya membutuhkan waktu 38 menit, Wozniacki memenangi set pertama dengan kedudukan akhir 6-3.
Di set kedua, Elise Mertens menunjukkan mengapa ia layak tampil sampai partai semifinal. Tertinggal di set pertama tak menghentikan perlawanan petenis asal Belgia ini. Sempat tertinggal 0-1 dari Wozniacki, Mertens berhasil mencuri poin dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
ADVERTISEMENT
Yang membikin pertandingan set kedua menjadi lebih seru, kedua pemain lebih gencar perkara kejar-mengejar poin. Sampai kedudukan 3-5, Wozniacki semakin dekat dengan kemenangan dalam dua set langsung. Namun siapa sangka, Mertens justru memaksa pertandingan sampai ke tie-break. Sempat mencuri dua poin, Wozniacki memenangi set kedua dengan skor 7-6 (7-2).
Di pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 37 menit ini, Wozniacki hanya membukukan 25 winner. Lebih sedikit dibandingkan dengan Mertens yang sanggup meraih 28 winner. Untuk urusan ace, Wozniacki unggul dengan tujuh ace. Sementara Mertens mencatat tiga ace. Secara keseluruhan, di pertandingan ini Wozniacki meraih 79 poin dan Mertens memperoleh 62 poin.
Di sepanjang kariernya sebagai petenis profesional, ini adalah kali pertama ia menembus partai final Australia Terbuka, dan final ketiga kompetisi Grand Slam di keseluruhan serinya. Dua final sebelumnya ada di AS terbuka 2009 dan 2014. Tahun 2009, ia kalah melawan petenis asal Jerman, Kim Clijsters, yang berhasil mengalahkan Serena Williams di semifinal. Sementara tahun 2014, Serena Williams yang merebut gelar juara setelah mengalahkan Wozniacki dalam dua set langsung dengan skor 6-3 6-3.
ADVERTISEMENT
Sejak partai final itu, performa Wozniackki mulai tak stabil. Cedera yang dialaminya antara tahun 2015 dan 2016 juga berpengaruh banyak terhadap inkonsistensi perempuan Denmark ini di lapangan. Tak tanggung-tanggung, dia sempat terlempar dari 10 besar karenanya.
Wozniacki baru kembali bangkit pada 2017 lalu. Meski gagal meraih Grand Slam, petenis yang berada di bawah kepelatihan Piotr Wozniacki ini berhasil merengkuh trofi WTA Finals. Keberhasilan itu membuat peringkat dunianya naik ke nomor dua. Itulah sebabnya mengapa ia memasuki Australia Terbuka 2018 sebagai unggulan kedua.
Sementara bagi Elise Mertens, pertandingan melawan Wozniacki menjadi partai semifinal pertamanya di gelaran turnamen Grand Slam. Capaian tertinggi petenis berusia 22 tahun ini adalah babak ketiga Prancis Terbuka 2017. Di Rolland Garros tahun lalu, langkahnya terhenti akibat kalah dari Venus Williams dengan skor 6-3 6-1.
ADVERTISEMENT
Walau mendominasi pertandingan, dalam wawancara seusai pertandingan Wozniacki mengaku ia kerap dihantui kekalahannya di putaran semifinal Australia Terbuka 2011 saat melawan petenis China, Li Na.
Mertens yang jadi lawan Wozniacki di semifinal. (Foto: REUTERS/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Mertens yang jadi lawan Wozniacki di semifinal. (Foto: REUTERS/Issei Kato)
“Saya mengalami tekanan dan pertandingan menjadi sangat ketat saat kedudukan 5-4 di set kedua. Saya merasa seperti bertanding melawan tembok. Apa yang saya alami di tahun 2011 ketika melawan (Li) Na berputar-putar di pikiran saya selama pertandingan hari ini. Namun, saya mencoba untuk tetap tenang dan saya beruntung bisa memenangi pertandingan.”
Masih dalam wawancaranya, Wozniacki juga percaya bahwa pertandingan demi pertandingan --termasuk kekalahannya-- menjadi salah satu kunci utama untuk memenangi pertandingan melawan petenis non-unggulan asal Belgia itu.
“Saya sempat berpikir bahwa pertandingan bakal berlanjut ke set ketiga, jadi saya mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Namun, pengalaman benar-benar membantu. Saya sudah pernah menghadapi situasi macam ini sebelumnya. Anda belajar mengendalikan perasaan Anda selama pertandingan. Dan di situasi seperti ini, Anda bisa menebak bahwa lawan Anda juga gugup. Makanya, saya berusaha sedapat-dapatnya untuk tetap fokus,” jelas Wozniacki.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Wozniacki menjadikannya sebagai petenis pertama yang mengunci tiket final Australia Terbuka 2018. Pertandingan antara Simona Halep dan Angelique Kerber bakal menentukan siapa yang menjadi lawannya di partai puncak nanti.