Australia Terbuka: Karena Serena Masih Sulit untuk Dihentikan

21 Januari 2019 20:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serena Williams dan Simona Halep. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Serena Williams dan Simona Halep. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
ADVERTISEMENT
Serena Williams, buat kami di kumparanSPORT, adalah juggernaut. Dia serupa force of nature yang sulit untuk dihentikan oleh siapa pun.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2017, kami menulis hampir seribu kata mengenai perjalanan Serena dan apa yang dilakukannya untuk menjadi yang terbaik sepanjang sejarah. Namun, tanpa dijabarkan oleh tulisan itu pun, Serena sesungguhnya sudah membuat narasi kariernya sendiri dan dengan mata telanjang sekali pun sudah kelihatan betapa hebatnya adik dari Venus Williams ini.
Ketika pada April 2017 berita soal kehamilannya tersebar, banyak orang geleng-geleng. Bukan apa-apa, saat itu Serena sudah hamil lima bulan, yang berarti ketika ia menjuarai Australia Terbuka 2017, ia tengah mengandung dua bulan.
Reputasi Serena jugalah yang membuat Simona Halep, unggulan pertama di Australia Terbuka 2019, menghadapi pertandingan dengan status underdog. Ya, pemain mana lagi yang bisa membuat unggulan pertama malah jadi non-unggulan kalau bukan Serena.
ADVERTISEMENT
Senin (21/1/2019), Serena memenangi pertarungan melawan Halep itu dengan kedudukan 6-1, 4-6, dan 6-4. Secara tidak langsung, kemenangan ini juga menjadi pembalasan atas kekalahan kakak Serena, Venus, yang ditundukkan oleh Halep di babak ketiga.
Well, Serena memang tidak sempurna-sempurna amat pada pertandingan itu. Awalnya, ia tampak kikuk dan memberikan angin untuk Halep. Per catatan Telegraph, ini mengingatkan akan dua pertarungan final Grand Slam-nya, masing-masing melawan Angelique Kerber di Wimbledon dan Naomi Osaka di AS Terbuka, di mana ia terlihat gugup.
Namun, Serena menguasai dirinya dengan cepat. Petenis berusia 37 tahun itu kemudian menghadapi Halep dengan power-nya --yang tidak sanggup dilawan begitu saja oleh Halep. Set pertama pun dibungkus dengan keunggulan 6-1.
ADVERTISEMENT
Ceritanya jadi berbeda pada set kedua. Berulang kali Halep unggul, berulang kali juga Serena menyamakan kedudukan. Serena, seperti yang sering ia tunjukkan dalam banyak pertandingan sepanjang kariernya, tidak pernah menyembunyikan rasa frustrasinya. Demikian juga ketika pukulan Halep gagal ia kembalikan.
Ketenangan Halep-lah yang akhirnya membuatnya memenangi set kedua. Pukulan Serena berulang kali ia kembalikan. Sampai kemudian backhand Serena melebar dan pertandingan ini mesti diselesaikan lewat set ketiga.
Halep menunjukkan kapasitasnya sebagai petenis nomor satu dunia pada set ketiga. Ia mengungguli Serena lebih dulu, 3-2, sebelum Serena menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat forehand-nya. Namun, setelahnya, momentum menjadi milik Serena.
"Pertandingannya betul-betul intens. Ada poin-poin luar biasa. Saya cinta tenis, saya cinta lapangan ini. Senang bisa kembali ke sini dan tampil sungguh-sungguh," ujar Serena selepas laga.
ADVERTISEMENT
Serena tidak salah. Kendati berhasil membalikkan keadaan menjadi 4-3, Halep masih bisa menekannya. Namun, cerita berbeda terjadi pada set penentuan ini. Serena menghadapi Halep dengan tenang dan gantian Halep yang melakukan kesalahan. Ketika pukulan Halep melebar, tiket ke perempat final pun digenggam oleh Serena.