Bagaimana Pencak Silat Bisa Hadir di Asian Games 2018
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia memang boleh menambah tiga cabang olahraga lainnya. Tapi, tahukah Anda bahwa pencak silat mulanya tak ada dalam daftar tersebut?
ADVERTISEMENT
Cerita ini datang dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi . Dia mengaku sampai melakukan negosiasi ulang agar pencak silat bisa dipertandingkan di Asian Games yang kali ini digelar di Jakarta dan Palembang.
"Saya buka dokumen perjanjiannya antara pemerintah dengan OCA (Komite Olimpiade Asia, red) karena Asian Games di Indonesia sudah direncanakan oleh menteri sebelum saya. Dari Ketua KOI dan Gubernur DKI Jakarta, saya tahu masih ada peluang untuk melakukan renegosiasi. Maka, saya lakukan proses itu," ujar Imam saat ditemui pewarta di Kuningan, Jawa Barat, Selasa (10/7/2018).
"Saya bilang Indonesia siap jadi tuan rumah Asian Games asal berbagai syarat dari kami bisa dipenuhi. Syarat utamanya, hadirkanlah pencak silat yang merupakan cabang olahraga khas Indonesia. Kalau pencak silat tak hadir, mohon maaf atas nama negara dan pemerintah, kami serahkan kembali ke OCA," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Di balik upaya Menpora itu, ada keyakinan bahwa Indonesia bisa bicara banyak di pencak silat. Bahkan, Imam pernah bilang bahwa pencak silat seharusnya menjadi branding negara pada Mei silam.
Nah, kalau mewujudkan asa prestasi di Asian Games, atlet pencak silat bisa meraih bonus menggiurkan. Tidak cuma uang tunai yang menjadi nikmat sesaat, pemenang juga mendapatkan jaminan masa depan dalam bentuk pekerjaan.
"Bukan hanya diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil, kami juga menyiapkan rumah untuk peraih emas. Juga ada bonus Rp 1,5 miliar untuk setiap peraih medali emas. Jumlah ini tentu saja sebanding dengan upaya para atlet menjaga martabat dan harga diri bangsa," kata Imam.
"Oleh karena itu, bermimpilah setinggi langit wahai para atlet. Gantungkan mimpi-mimpi di langit paling tinggi, tentu dengan tawakal. Kalau Allah beri kenikmatan menjadi pemenang, jangan takabur. Kalau kalah, jangan patah hati atau patah arang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT