Bagi Curry, Lebih Penting Warriors Juara daripada Meraih MVP Final

31 Mei 2018 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guard andalan Warriors, Stephen Curry. (Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Guard andalan Warriors, Stephen Curry. (Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP)
ADVERTISEMENT
Untuk empat musim beruntun, para penggemar bola basket NBA bakal menyaksikan Golden State Warriors dan Cleveland Cavaliers sebagai dua tim yang bertarung memperebutkan cincin juara.
ADVERTISEMENT
Kendati kedua tim sama-sama tak sedominan di tiga musim sebelum ini --karena baik Warriors atau Cavs tidak menempati posisi pertama di klasemen wilayah masing-masing-- kekuatan dan tren positif yang mereka milik masih sulit untuk dirobohkan oleh 28 tim NBA lainnya.
Dalam tiga final terakhir, dua trofi juara jatuh ke tangan Warriors pada musim 2014/15 dan 2016/17. Sementara satu lagi didapatkan oleh Cavs pada musim 2015/16. Meski Warriors unggul dengan mengantongi dua gelar, bagi salah satu penggawanya, Stephen Curry, masih ada trofi yang belum bisa ia dapatkan.
Dalam tiga edisi final NBA sebelumnya, Curry sama-sekali belum pernah meraih penghargaan sebagai Most Valuable Player (MVP) Final atau pemain terbaik di partai final NBA. Padahal, Curry sudah mengoleksi dua gelar MVP NBA (yang penilaiannya dilihat selama musim reguler), yakni pada 2015 dan 2017.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya oleh wartawan sehari sebelum gim pertama melawan Cavs dihelat, Jumat (1/6/2018) pagi WIB, soal pendapatnya tentang gelar MVP Final yang urung didapatkan. Curry menegaskan tak ada ambisi untuk meraihnya dan ingin lebih fokus membawa Warriors memenangi gelar juara.
"Gelar itu (MVP Final) tidak membangun atau menghancurkan karier saaya atau apa pun yang ingin Anda katakan. Jika kami memenangi kejuaraan ini dan saya tidak mendapatkan penghargaan MVP Final, saya tetap akan tersenyum sama lebar dan sama besaarnya," kata Curry seperti dilansir ESPN.
Tidak ada yang meragukan kemampuan Curry soal bermain basket. Tembakan jitu yang kerap jadi andalannya telah membuat banyak tim menderita dan mengantarkan Warriors meraih kejayaan dalam beberapa musim terakhir. Namun, pada partai sepenting dan segenting final, selalu muncul pemain lain yang jadi pembeda.
ADVERTISEMENT
Misalnya pada final 2014/15 saat Warriors merengkuh gelar juara. Kala itu Warriors tertinggal 1-2 ketika memasuki gim keempat, Pelatih Steve Kerr kemudian memasang Andre Iguodala sebagai starter di posisi small forward. Di luar dugaan, Iguodala bermain apik dan mengantarkan Warriors menang di tiga laga tersisa hingga akhirnya jadi juara dengan kedudukan 4-2.
Dengan rata-rata mencetak 16,3 poin, melakukan 5,8 rebound, melepas 4,0 assist per laga dari enam pertandingan, Iguodala diganjar penghargaan MVP Final. Hal serupa terjadi di final 2016/17 di mana Kevin Durant yang baru bergabung dengan Warriors tampil impresif dan terpilih sebagai pemain terbaik di final.
Warriors merengkuh trofi juara NBA. (Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Warriors merengkuh trofi juara NBA. (Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP)
Meski urung merengkuh gelar individu tersebut, Curry tak menjadikannya sebagai sebuah persoalan. Pemain berusia 30 tahun itu justru menjadikannya sebagai motivasi untuk bermain habis-habisan dan membawa pulang gelar juara untuk timnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih melawan Cavs dengan LeBron James yang masih sangat dominan, Curry mengusung misi untuk bermain lebih keras dan agresif. Jika Curry bisa mewujudkan penampilan seperti itu, bukan tidak mungkin gelalr juara NBA dan penghargaan MVP Final bakal direngkuh bersamaan olehnya.
"Saya termotivasi untuk meraih lebih banyak gelar. Namun, saya tidak tertarik dengan gelar individu, bahkan sebelum mendapatkan gelar MVP. Saya tidak pernah menjadikannya sebuah tujuan. Seperti yang saya bilang, prinsip saya adalah bagaimana bermain dengan baik. Hal bagus selalu terjadi kepada saya dan tim ketika berada di pola pikir seperti itu."
"Saya akan bermain lebih agresif, lebih percaya diri dengan energi dan motivasi yang tinggi untuk membantu tim saya menang. Dan seperti biasa, ketika saya berada di pola pikir yang tepat, hal bagus selalu terjadi. Apakah saya mendapatkan MVP Final atau tidak, siapa yang peduli? Yang pasti saya akan bermain dengan prinsip seperti itu," pungkas Curry.
ADVERTISEMENT