Baik-Buruk Trade DeMar DeRozan-Kawhi Leonard untuk Spurs dan Raptors

19 Juli 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang Spurs, Kawhi Leonard. (Foto: Soobum Im-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang Spurs, Kawhi Leonard. (Foto: Soobum Im-USA TODAY Sports via Reuters)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
DeRozan sama sekali tak ingin meninggalkan Raptors dan keputusan manajemen menendangnya ke Spurs jelas menimbulkan sakit hati. Sementara Toronto bukanlah tempat impian Leonard untuk pindah. Los Angeles-lah yang diidam-idamkannya.
Nah, itu dari kacamata pemain. Lantas, bagaimana jika kita melihatnya dari kacamata klub. Apa sebenarnya yang dilihat Raptors untuk men-trade DeRozan ke Spurs? Apa yang membuat Spurs mau menerima DeRozan dan kemudian merelakan Kawhi ke Raptors?
Pertama, mari lihat dari sudut pandang Raptors. Melepas DeRozan yang pada Desember tahun lalu dijanjikan sang presiden, Masai Ujiri, untuk jadi Kobe Bryant-nya klub, jelas merupakan keputusan besar.
DeRozan, salah satu pemain terbaik Raptors. (Foto: Reuters/Patrick Gorski)
zoom-in-whitePerbesar
DeRozan, salah satu pemain terbaik Raptors. (Foto: Reuters/Patrick Gorski)
Terlebih pemain berusia 28 tahun itu sangat berpengaruh dalam tim. Penampilannya bersama Kyle Lowry berhasil mengangkat Raptors jadi kampiun musim reguler Wilayah Timur. Keduanya adalah tulang punggung tim.
ADVERTISEMENT
Namun, berdasar ESPN, salah satu keputusan Ujiri ingin melepas DeRozan adalah karena dia ingin membangun ulang Raptors. Tim ingin dipersolek dengan pemain-pemain baru dan tak ada sang shooting guard andalan di dalamnya.
Selain itu, kontrak pemain asal Los Angeles itu juga tinggal dua tahun lagi. Bagi Raptors, lebih baik melepas DeRozan lebih cepat ketimbang terus membayar gajinya yan cukup tinggi dan kemudian memberinya kontrak baru yang tak kalah tinggi nilainya.
Lagipula, bagi mereka, pembangunan tim dilakukan lebih cepat lebih baik. Raptors tak hanya ingin superior di musim reguler. Mereka juga ingin jadi salah satu pesaing kuat juara. Dan bersama DeRozan, mereka gagal melakukan itu.
DeRozan mengidap depresi. (Foto: Reuters/Dan Hamilton)
zoom-in-whitePerbesar
DeRozan mengidap depresi. (Foto: Reuters/Dan Hamilton)
Dia memang punya rata-rata 21,9 poin, 3,5 assist, dan 4,4 rebound di babak playoff NBA sepanjang kariernya. DeRozan juga merupakan pemain kaliber All-Star. Namun, bersama dirinya dan Lowry, Raptors tak pernah mencapai apa-apa.
ADVERTISEMENT
Dan untuk itulah, mereka memilih Leonard. Pemain berusia 27 tahun ini sudah berpengalaman di level playoff. Dia adalah MVP Final NBA tahun 2014. Kala itu Spurs juga dibawanya jadi juara. Dia mencatatkan 14,3 poin, 6,7 rebound, dan 1,7 assist pada playoff musim tersebut.
Di tahun berikutnya, dia terpilih jadi NBA Defensive Player of The Year dan mencatatan poin tertingginya di babak playoff dengan 32 poin. Kawhi adalah big game player dan karena itu diharapkan tuahnya berlanjut untuk Raptors. Bersama Lowry, dia diharapkan bisa membawa Raptors terbang lebih tinggi.
Zach Lowe, jurnalis senior ESPN, menulis bahwa Leonard bisa lebih dari sekadar mengisi tempat dan peran yang ditinggalkan DeRozan. Menurut Lowe, pemain yang dipilih dari draft pada 2011 itu bisa menjadi pencetak poin dan rekan yang dinamis untuk Lowry.
ADVERTISEMENT
Kawhi Leonard dijaga oleh Kyrie Irving (Foto: Ken Blaze/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kawhi Leonard dijaga oleh Kyrie Irving (Foto: Ken Blaze/Reuters)
Lebih dari itu, Leonard jauh lebih baik ketimbang DeRozan dalam har bertahan. Jika ada patokan bagaimana pemain belakang yang bagus di NBA itu, Leonard bisa ditunjuk untuk kemudian dijadikan contoh. DeRozan jelas bukan. Defensifnya lebih buruk.
Sebab, selain catatan rebound-nya kalah dibanding Leonard, catatan steal per gim DeRozan di babak playoff juga hanya rata-rata 1 per gim. Sementara Leonard punya catatan 1,7 steal per gim. Ini yang menjadi kelebihan untuk Raptors, sehingga Juliet Litman dari The Ringer meyakini mereka bisa jadi calon kuat finalis musim depan.
Selain itu, membangun ulang tim dengan memiliki pemain sekaliber Leonard dalam skuat jelas hal positif untuk Raptors. Apalagi, kontraknya juga hanya setahun dan itu tak akan membuat Raptors buang-buang uang banyak jika proyek bersama Leonard ternyata gagal.
ADVERTISEMENT
Namun, Raptors juga perlu khawatir. Sebab, Leonard hanya bermain sembilan kali karena cedera sepanjang musim lalu dan mereka harus benar-benar menunggu sang pemain untuk fit 100%. Dan yang ditakutkan adalah kalau ternyata Leonard tak pernah lagi sampai ke permainan terbaiknya.
Kawhi Leonard saat melawan Cavaliers. (Foto: Ken Blaze/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kawhi Leonard saat melawan Cavaliers. (Foto: Ken Blaze/Reuters)
Itulah salah satu keuntungan untuk Spurs. Mereka melepas pemain yang tidak dalam kondisi 100% fit untuk bertarung. Dengan kontrak setahun lagi dan keinginan Leonard untuk pindah, Spurs tak keberatan untuk melepasnya lebih cepat, meski sang pemain sendiri adalah idola di San Antonio.
Sebagai pemain terakhir yang mampu menopang Spurs jadi kampiun, Leonard adalah kesayangan para fan. Para fan masih menganggap idolanya masih bisa kembali ke level tertingginya, sebagai salah satu pemain terbaik yang ada di NBA saat ini.
ADVERTISEMENT
Kedatangan DeRozan sebenarnya juga bukanlah hal yang buruk. Oke, dia memang bukan--dan tak sehebat--Leonard. Namun, DeRozan adalah pemain kaliber All-Star yang bisa membantu tim. Setidaknya, dia bisa membantu LaMarcus Aldrige untuk membawa Spurs lebih baik lagi. Mereka setidaknya punya dua penembak jitu.
Bersama DeRozan, Spurs juga masih akan menjadi salah satu kandidat kuat playoff. Toh, musim lalu mereka memenangi 47 laga tanpa Leonard. Dengan Gregg Popovich sebagai pelatih, musim reguler diyakini akan bisa dilalui oleh Spurs dengan mudah.
Spurs adalah tempatnya para bintang melebur demi kolektivitas tim. DeRozan akan menjadi pemain lain di sana, dan ini ke arah positif. Meski, dia tak bisa menjamin Spurs bakal jadi calon kuat juara. Sebab, di Wilayah Barat masih ada Golden State Warriors, Houston Rockets, dan Lakers-nya LeBron James yang siap mengejutkan.
ADVERTISEMENT