Ban 'Batu' yang Membedakan Nasib Dovizioso dan Lorenzo

10 September 2018 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo. (Foto: Jon Nazca/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo. (Foto: Jon Nazca/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seri MotoGP San Marino tak sepenuhnya menghadirkan sukacita untuk Ducati. Andrea Dovizioso memang menutup balapan di podium pertama, tetapi rekan setimnya, Jorge Lorenzo, bernasib apes karena mengalami crash menjelang akhir.
ADVERTISEMENT
Berkat performa apiknya di sesi kualifikasi, Lorenzo sebetulnya berhak menempati posisi pole dalam balapan di World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (9/9/2018). Dia bertahan di urutan terdepan sebelum dikudeta oleh Dovizioso pada putaran kelima.
Sejak itulah, Lorenzo mengalami kesulitan. Dia terus diburu oleh pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang mampu menjaga jarak kurang dari 1 detik. Pertarungan ini menguntungkan Dovizioso yang bisa mengambil risiko untuk melebarkan gap dengan para pebalap di belakangnya.
"Pertarungan dengan Marquez menghasilkan konsekuensi. Kami kehilangan sekitar 2,5 detik saat balapan menyisakan enam putaran. Ini terlalu banyak," tutur Lorenzo seperti dilansir oleh Motorsport.
Sial bagi Lorenzo. Bersaing dengan Marquez, dia bukan finis sebagai penghuni podium. Motornya tergelincir di akhir balapan sehingga Lorenzo jatuh ke posisi ke-17.
ADVERTISEMENT
Menurut Lorenzo, kecelakaan dirinya tidak lepas dari faktor ban. Dia dituntut menggunakan ban medium alih-alih soft yang merupakan favoritnya. Alhasil, kecepatannya turut tergerus sehingga mudah dikejar oleh Marquez.
"Disebabkan oleh ban medium yang sebetulnya saya tidak suka, terutama di bagian depan. Saya tidak memiliki cengkeraman cukup baik untuk melakukan pengereman. Ban 'batu' ini membuat saya bermasalah dalam semua balapan," ucap Lorenzo.
"Kalau menggunakan ban soft, saya seharusnya bisa lebih cepat 0,2 atau 0,3 detik dibandingkan Dovi dan Marquez. Dengan begitu, saya bukan bersaing dengan Marquez, melainkan Dovi.
"Namun, harus diakui bahwa Dovi memiliki pengalaman bagus untuk menjalani balapan dengan berbagai macam ban. Sementara, saya kesulitan dengan ban medium," pungkasnya.
Persaingan Andrea Dovizioso (kiri), Jorge Lorenzo (tengah), dan Marc Marquez di GP San Marino. (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Persaingan Andrea Dovizioso (kiri), Jorge Lorenzo (tengah), dan Marc Marquez di GP San Marino. (Foto: Max Rossi/Reuters)
Di sisi lain, Dovizioso juga menyoroti faktor ban. Dia melihat ini sebagai keuntungan karena di sinilah keunggulannya atas Lorenzo. Dovizioso mengaku bisa menanganinya karena strategi pribadi yang pas.
ADVERTISEMENT
"Penting untuk menerapkan strategi khusus. Anda perlu mengetahui kapan waktunya harus berada di belakang atau di depan. Begitu pula bagaimana menyimpan ban sejak sesi latihan. Karena Anda membutuhkannya dalam balapan," ucap Dovizioso.
Pada akhirnya, faktor ban membedakan nasib Lorenzo dan Dovzioso. Ketidakmampuan Lorenzo melepaskan kenyamanan ban soft dibayar mahal dengan start di pole position yang berujung crash. Sebaliknya, Dovizioso meraup 25 poin berkat adaptasinya terhadap ban. Dia menduduki posisi kedua klasemen sementara dan terpaut 67 angka dari Marquez di puncak tabel.