"Bawa Pulang Piala Thomas dan Rebut Juara Umum Asian Games"

12 Januari 2018 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus/Kevin ketika berlaga di China Terbuka (Foto: PP PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Marcus/Kevin ketika berlaga di China Terbuka (Foto: PP PBSI)
ADVERTISEMENT
Sama seperti musim-musim sebelumnya, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) rutin menghadapi berbagai turnamen sepanjang tahun. Nah, pada musim 2018 ini, kalender laga terasa lebih spesial dengan adanya agenda Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Jakarta dan Palembang didapuk menjadi tuan rumah pesta olahraga bangsa Asia ke-18 itu. Tentunya, cabang olahraga (cabor) bulu tangkis yang menjadi ujung tombak Indonesia dalam mendulang medali emas, tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
Namun, sebelum menatap Asian Games 2018, turnamen besar lainnya sudah menanti yakni Piala Thomas dan Uber di Thailand pada 20-27 Mei dengan didahului babak kualifikasi pada 18 Maret mendatang. Musim 2018, dua laga bergengsi ini --Asian Games serta Piala Thomas dan Uber-- memang menjadi fokus utama PBSI.
Hal ini pun diamini oleh legenda hidup bulu tangkis sekaligus pelatih PB Djarum, Christian Hadinata. Ditemui di acara "Penghargaan Atlet Muda Berprestasi PB Djarum 2017", Kamis (11/1/2018), Koh Chris --sapaan akrab Christian Hadinata-- berharap Piala Thomas di mana Indonesia paling banyak mencetak juara, bisa kembali ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Apalagi, dengan kembalinya Hendra Setiawan ke Pelatnas untuk diduetkan bersama Mohammad Ahsan, Koh Chris menilai sektor ganda putra yang selama ini diperkuat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan semakin sulit ditembus lawan.
"Untuk ganda putra, Marcus/Kevin paling diandalkan untuk meraih medali emas. Tapi saya pikir langkah yang bagus sekali dengan memasangkan kembali Ahsan/Hendra, kaitannya juga nanti ke Piala Thomas," ucap Koh Chris ketika berbincang dengan kumparan (kumparan.com).
"Piala Thomas belum balik-balik (direbut Indonesia), dengan masuknya Ahsan/Hendra kekuatan ganda putra kita solid sekali. Terlepas dari faktor usia, saya rasa lawan pun akan langsung ketakutan jika melihat Ahsan/Hendra sebagai pemain kedua," tegas juara Piala Thomas 1973, 1976, 1979, dan 1984 itu.
ADVERTISEMENT
Dengan kembalinya Ahsan/Hendra, Koh Chris berharap Piala Thomas yang terakhir disabet pada 2002 bisa kembali direbut. Sementara jelang Asian Games nanti, pelatih yang pernah membawa Rexy Mainaky/Ricky Subagja merengkuh emas Olimpiade Atlanta 1996 itu berharap Indonesia bisa menjadi juara umum.
"Bagus sekali ada solusi Hendra bisa kembali ke Pelatnas. Mereka (Ahsan/Hendra) pun pasti termotivasi setelah lama tidak berpasangan. Apalagi terakhir kurang menjanjikan, terakhir runner-up Kejuaraan Dunia, Ahsan/Rian (Agung Saputro), setelah itu kurang berkembang," paparnya.
"Hendra pun tetapkan saja (SK), memang jangka pendek untuk Piala Thomas. Dan di multievent Asian Games, minimal sebagai tuan rumah mesti dua emas (ganda putra dan campuran). Syukur-syukur Greysia Polii/Apriyani Rahayu bisa, plus beregu putra sehingga Indonesia jadi juara umum," ujar Koh Chris penuh harap.
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan. (Foto: Dok. PBSI)
Selain itu, ia pun menaruh harapan besar bagi perkembangan ganda campuran yang selama ini disokong Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dengan perombakan di sektor ganda campuran, termasuk dipisahkannya Praveen Jordan dan Debby Susanto, Koh Chris berharap skuat Merah-Putih secepatnya menemukan suksesor Owi/Butet --panggilan Tontowi/Liliyana.
"Ganda campuran di Asian Games tetap mengandalkan Owi/Butet. Sejauh ini yang dipersiapkan memang Praveen/Debby, tapi stagnan prestasinya."
"Saya pikir ini langkah berani dari pelatih dan juga penyegaran, bisa melihat materi-materi yang ada. (Cari) siapa pengganti Owi/Butet, karena sejauh ini prestasi terpusat di mereka.
"Kalau sewaktu-waktu Butet pensiun, jangan sampai terputus regenerasinya. Harus ada andalan, khususnya dari putri. Stok putra saya kira tidak khawatir, tapi untuk putri sulit menemukan sekelas Butet," pungkasnya.
ADVERTISEMENT