Belum Saatnya Marcus/Kevin Ongkang-Ongkang Kaki

22 Oktober 2018 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin/Marcus Juara Japan Open 2018 (Foto: Antara/Humas dan Media PP PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin/Marcus Juara Japan Open 2018 (Foto: Antara/Humas dan Media PP PBSI)
ADVERTISEMENT
Sejatinya, ganda putra nomor wahid di Indonesia juga terbaik di dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, sudah melunasi tugas utama dari PBSI tahun ini, yakni medali emas Asian Games.
ADVERTISEMENT
Selain merupakan multievent terbesar se-Asia, Asian Games 2018 juga bergengsi karena pertama kalinya berlangsung di Tanah Air setelah 1962. Oleh karenanya, pencapaian Marcus/Kevin bisa dibilang cukup prestisius.
Apabila hanya fokus ke satu pencapaian itu, Marcus/Kevin seharusnya bisa ongkang-ongkang kaki. Tetapi bagi pasangan ganda putra terbaik sedunia, tak ada istilah libur jika ingin mempertahankan takhta mereka.
Maka, selain emas Asian Games 2018, enam gelar di Indonesia Masters, India Terbuka, All England, Indonesia Open, Jepang Terbuka, dan teranyar di Denmark Terbuka, musim ini menjadi pembuktian tanggung jawab Marcus/Kevin sebagai ujung tombak sektor ganda putra Indonesia.
Dengan garis finis rangkaian super series BWF di World Tour Finals, Desember mendatang, masih ada kesempatan bagi 'Minions' --begitu Marcus/Kevin dijuluki-- untuk menambah gelar, bahkan mungkin mencetak rekor baru dari rekor tujuh gelar super series terbanyak yang musim lalu mereka pecahkan.
ADVERTISEMENT
Menyoal ini, pelatih kepala ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, tidak menaruh beban berat di pundak kedua pemain asuhannya. Dengan bijak, Herry IP menyerahkan motivasi juara kepada si pemilik gelar nomor satu dunia itu, termasuk di Prancis Terbuka yang bakal dibuka Selasa (23/10/2018).
"Target yang ditentukan PBSI sudah tercapai, terakhir Asian Games. Sisa turnamen ini tinggal target pribadi mereka. Inginnya pasti dapat gelar lagi dan namanya atlet pasti ingin dapat hasil terbaik," kata Koh Herry kepada wartawan.
Adapun, tak selamanya langkah Marcus/Kevin mulus di setiap turnamen yang mereka lakoni. Musim ini, 'Minions' keok di perempat final Malaysia Masters 2018 dalam pertemuan pertama melawan wakil China, He Jiting/Tan.
Lalu di Kejuaraan Dunia pada Agustus, hanya dua pekan sebelum Asian Games dibuka, Marcus/Kevin harus melepas kans menjadi juara dunia usai kalah dari Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang).
ADVERTISEMENT
Di China Terbuka September lalu, hattrick gelar Super 1000, setelah memenangi All England dan Indonesia Open, gagal disegel. Kali itu, mereka kalah dari wakil China lainnya, Han Chengkai/Zhou Haodong, di babak semifinal
Nah, di babak pertama Prancis Terbuka, Marcus/Kevin bakal melawan Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel (Jerman). Barulah di perempat final, keduanya bisa saja bertemu ganda putra kawakan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Selebrasi kemenangan Marcus/Kevin. (Foto: Kazuhiro NOGI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi kemenangan Marcus/Kevin. (Foto: Kazuhiro NOGI / AFP)
Dengan undian itu, artinya ada kemungkinan satu tempat di semifinal sudah pasti diamankan wakil Indonesia. "Satu wakil di semifinal mungkin saja. Tapi, namanya pertandingan harus melewati tahap demi tahap. Apa pun bisa terjadi," kata Herry IP.
"Tinggal strategi kepintaran pemain saja bagaimana menerima masukan pelatih. Untuk jadwal yang mepet, hampir semua pemain dunia mengalaminya. Tinggal bagaimana pemain menjaga kondisi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk 'Minions', Koh Herry sendiri sudah percaya bahwa juara All England 2017 itu sudah bisa mengatur peak, tenaga, dan fisik mereka sendiri. "Sudah biasa, tiga negara beruntun saja sudah pernah. Mereka sudah dewasa dan profesional," pungkasnya.
Terakhir, meski sang pelatih tidak menargetkan wajib gelar di sisa turnamen, seperti yang semua orang ketahui bahwa Marcus/Kevin masih dan akan terus menjadi andalan Indonesia untuk menyumbang emas. Karena sejatinya, memang merekalah yang terbaik saat ini.