news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beramai-ramai Menopang Andy Murray

11 Januari 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andy Murray mengundurkan diri dari Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)
zoom-in-whitePerbesar
Andy Murray mengundurkan diri dari Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)
ADVERTISEMENT
Andy Murray membuka perburuan gelar juara Grand Slam-nya di musim 2019 dengan keputusan untuk pensiun sebagai petenis. Dalam konferensi pers pembuka Australia Terbuka 2019, Murray menjelaskan bahwa ia ingin menjadikan Wimbledon 2019 sebagai turnamen terakhirnya sebagai petenis.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, ia sendiri tidak yakin dapat bertanding sambil menahan rasa sakit hingga Wimbledon yang sesuai jadwal akan digelar pada 1 Juli hingga 14 Juli 2019. Itu artinya, Australia Terbuka 2019 bukannya tidak mungkin menjadi turnamen terakhir Murray.
Cedera pinggul berkepanjangan yang kembali muncul pada 2017 memaksa Murray untuk mengalihkan fokusnya, dari berburu trofi menjadi mengupayakan pemulihan fisik. Turnamen-turnamen akbar di sepanjang 2018 banyak yang dilewatinya, termasuk tiga seri Grand Slam: Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.
Kembalinya Murray di Amerika Serikat (AS) Terbuka pun tak berujung manis karena ia gugur di babak kedua. Berlaga di Shenzhen Terbuka sebagai turnamen akhirnya 2018, kekalahan juga kembali dikecapnya--begitu pula dengan turnamen pembuka musim 2019: Brisbane International.
ADVERTISEMENT
Murray menang straight set lagi. (Foto: Scott Barbour/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Murray menang straight set lagi. (Foto: Scott Barbour/Getty Images)
Keputusan Murray untuk pensiun sebagai petenis memberikan duka bagi dia sendiri. Dalam konferensi persnya itu, Murray bahkan tak sanggup menahan tangis, mengemukakan bahwa ia membutuhkan titik akhir dari segala perjuangannya untuk pulih dari cedera pinggul yang tak jemu menghajarnya.
"Saya melakukan segala hal yang saya bisa untuk membuat kondisi pinggul saya lebih baik. Saya sudah bicara dengan seluruh tim dan berkata kepada mereka, saya tidak bisa melakukan ini terus-terusan. Saya membutuhkan titik akhir," ucap Murray.
"Wimbledon adalah tempat di mana saya ingi berhenti bermain. Tapi, saya juga tidak yakin dapat melakukannya. Saya tidak yakin apakah saya dapat bermain sambil menahan rasa sakit dalam empat atau lima bulan ke depan," lanjut Murray.
ADVERTISEMENT
Pilu tak hanya menjadi milik Murray, tapi jagat tenis. Beberapa saat setelah pengumumannya itu, ranah tenis beramai-ramai memberikan dukungannya untuk sang legenda hidup. Dukungan bahkan datang dari petenis 'badung' macam Nick Krygios. Lewat akun Instagram-nya, Krygios tak hanya memberikan semangat bagi rival dan kawannya itu, tapi juga pengingat bahwa baginya, Murray lebih dari seorang petenis.
"Andy, saya tahu kamu sering membuat saya sebagai bahan bercandaanmu. Tapi kawan, untuk kali ini saja, tolong dengarkan saya. Kamu akan selalu menjadi orang yang berpengaruh kepada perjalanan saya sebagai atlet. Saya paham ini bukan cara yang kamu inginkan untuk pergi dari dunia tenis, tapi hei, kadang perjalanan hidup memang seperti itu," tulis Krygios.
ADVERTISEMENT
"Kamu melindungi saya begitu saya mulai ikut tur (turnamen). Sekarang, kamu selalu menjadi orang yang saya teladani. Kamu adalah salah satu petenis gila, beribu-ribu kali lebih gila daripada saya. Tapi, saya ingin kamu tahu, hari ini tidak menjadi hari yang kelabu bagimu dan timmu, tapi untuk olahraga dan siapa pun yang menempatkanmu sebagai teladan," lanjut Krygios.
Murray dan Krygios tak hanya berkawan baik dan tak cuma memproklamirkan diri sebagai saudara--persis seperti yang ditulis Kyrgios dalam kalimat akhir di unggahannya tadi. Lebih dari itu, Krygios ibarat Murray dalam usia yang lebih muda. Krygios dan Murray adalah dua petenis keras kepala lengkap dengan emosi yang meledak-ledak. Sikapnya yang meledak-ledak itulah yang sering mengganjar Krygios dengan kritik. Namun, beruntunglah Krygios karena memiliki teman seperti Murray.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada buku petunjuk untuk mengatasi kondisi saat kau menjadi terkenal. Andy (Murray) mengingatkan Nick (Krygios) supaya tidak terlena saat rencananya terwujud dan Andy-lah yang akan bicara kepada Nick secara langsung saat situasi memburuk. Nick meneladaninya lebih dari siapa pun. Tidak ada orang yang lebih ia hormati selain Andy. Melihat segala pencapaian Andy menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh Nick untuk mempertahankan kariernya," seperti itu penjelasan seorang sumber untuk The Guardian menyoal kedekatan Kyrgios dan Murray.
Grigor Dimitrov berpendapat serupa soal keputusan pensiun Murray. Petenis asal Bulgaria ini menegaskan bahwa Murray adalah kawan yang ditemukannya di atas sengitnya perburuan gelar juara di jagat tenis.
"Perjalanan tenis kami pasti akan selalu berakhir, tapi persahabatan kami akan bertahan selamanya. Apa yang kamu lakukan kepada olahraga ini akan hidup selamanya. Saya berharap kamu akan mengakhiri semuanya dengan kuat dan sehat, kawan," tulis Dimitrov dalam akun Twitter-nya.
ADVERTISEMENT
Dimitrov dan Murray sudah bertemu dalam 11 pertandingan dalam kurun waktu antara 2011 dan 2016. Dari catatan pertemuan itu, Murray unggul dengan menyegel delapan kemenangan. Tiga kemenangan itu direngkuh Dimitrov di semifinal Meksiko Terbuka 2014 (4-6, 7-6, 7-6), perempat final Wimbledon 2014 (6-1, 7-6, 6-2), dan babak 32 besar Miami Terbuka 2016 (6-7, 6-4, 6-3).
Tak hanya para petenis aktif, tapi juga legenda hidup, Billie Jean King, yang menaruh hormat pada Murray. Lewat akun Twitter-nya, Billie Jean menyebut Murray sebagai salah satu petenis yang acap menyerukan kesetaraan gender lewat tenisnya.
"Kamu adalah sang juara di dalam dan luar lapangan. Saya sangat menyesal karena perjalanan tenismu berakhir dengan cara yang tidak kamu harapkan, tapi tetaplah melihat masa depan. Akan tiba waktunya saat impak terbesarmu sampai kepada dunia. Suara yang kamu berikan untuk kesetaraan gender akan menginspirasi generasi di masa depan," tulis Billie Jean.
ADVERTISEMENT
Murray selalu punya caranya sendiri untuk menghormati perempuan, untuk menyuarakan dukungannya kepada kesetaraan gender lewat keberadaannya di ranah tenis. Salah satunya muncul di Wimbledon 2017. Nah, Centre Court (lapangan utama) dan Court 1 (lapangan 1) mempertandingan tiga laga di babak-babak awal: dua laga kategori putra dan satu laga kategori putri. Dalam konferensi persnya, Murray menyampaikan pendapat bahwa seharusnya dalam sehari, digelar masing-masing dua pertandingan kategori pria dan wanita di lapangan utama.
"Saya pikir idealnya, Anda menggelar masing-masing dua laga nomor putra dan putri di Center Court. Itu solusi paling adil dan tidak menyusahkan. Saya pikir, tidak ada petenis pria yang dirugikan bila sistemnya seperti itu. Imbasnya, pertandingan hanya harus dimulai lebih awal," jelas Murray, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dalam konferensi pers usai laga perempat final Wimbledon 2017. Di laga tersebut, Murray kalah dari petenis Amerika Serikat, Sam Quarrrey. Kemenangan itu pula yang menjadikan Quarrey sebagai petenis pria AS pertama yang mencapai semifinal Grand Slam sejak 2009. Namun, seorang wartawan di konferensi pers tersebut menanyakan hal begini kepada Murray: "Jadi apa pendapatmu soal Sam Quarrey sebagai petenis AS pertama yang sampai ke semifinal Grand Slam sejak 2009..."
Murray langsung memotong pertanyaan wartawan tadi dan mengoreksi frasa 'petenis AS' menjadi 'petenis pria AS'. Bila diteliti, Murray memang benar, bahwa ada petenis wanita AS yang melangkah ke semifinal Grand Slam. Misalnya Serena Williams yang dalam kurun waktu antara 2010 dan 2016 berhasil menjadi juara di keempat seri Grand Slam. Bahkan dalam periode itu, Serena menjuarai 12 Grand Slam di nomor tunggal putri.
ADVERTISEMENT
Yang ingin disampaikan Murray sederhana, pria dan wanita setara di atas lapangan tenis. Bahwa petenis wanita dan pria sama-sama harus dihormati, bahwa pencapaian petenis wanita dan pria sama-sama harus diakui.
Ya, begitulah Murray. Keputusannya untuk pensiun mengundang awan mendung di atas ranah tenis. Kita bahkan hanya membutuhkan waktu tiga atau empat menit dengan mesin pencari internet untuk menemukan penghormatan dan ucapan terima kasih kepada Murray dari para pegiat tenis. Barangkali bukan cara berterima kasih yang mewah--tapi lewat cara-cara sederhana itulah kita yang hidup tanpa mengayun raket memahami sebesar dan sespesial apa Murray bagi ranah tenis.