Blazers vs Wariors: Pengalaman Minim vs Tim Bintang yang Pincang

14 Mei 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Curry (depan) di laga Warriors vs Blazers. Foto: Troy Wayrynen-USA TODAY Sports
zoom-in-whitePerbesar
Curry (depan) di laga Warriors vs Blazers. Foto: Troy Wayrynen-USA TODAY Sports
ADVERTISEMENT
Dominasi Golden State Warriors nyatanya masih sulit untuk dibendung. Pada perhelatan NBA 2018/19, Warriors mampu menjejak final Wilayah Barat usai menyingkirkan Houston Rockets. Ini menjadikan Warriors sukses menjejak final wilayah dalam empat musim beruntun.
ADVERTISEMENT
Pada laga final yang gim pertamanya dijadwalkan berlansung di Oracle Arena, Rabu (15/5/2019) pagi WIB, Warriors bakal ditantang Portland Trail Blazers. Berbeda dengan Warriors yang belakangan karib dengan laga pemungkas, ini menjadi final wilayah pertama Blazers sejak terakhir merasakannya pada 1999/00.
Proses kedua tim menjejak final Wilayah Barat musim ini pun cukup berbeda. Jika Warriors menyingkirkan Rockets dalam enam gim lewat keunggulan 4-2, Blazers harus bersusah payah menghentikan Denver Nuggets lewat tujuh gim, sebelum akhirnya memastikan keunggulan 4-3.
Lantas, bagaimana kans Blazers sebagai ‘anak baru’ untuk menghentikan Warriors sebagai kekuatan besar di Wilayah Barat yang sulilt ditumbangkan? Mari kita ulas lebih lanjut.
Kevin Durant coba diadang oleh James Harden. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports via Reuters
Menanti Respons Warriors atas Cederanya Kevin Durant
ADVERTISEMENT
Steve Kerr memastikan Durant absen di gim pertama karena menjalani pemulihan cedera otot kaki yang didapatkan saat menghadapi Rockets pada gim kelima. Durant berpotensi absen lebih lama jika tak mengalami progres pemulihan signifikan. Kerr juga mengonfirmasi bahwa Durant masih belum bisa bergabung hingga latihan teranyar, Senin (13/5) pagi waktu setempat.
"Semua orang perlu sedikit bersabar kepada Durant. Dia bahkan belum menginjak lapangan. Kami masih coba melihat berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk pemulihannya. Dia belum bisa berlatih dan masih merasakan sakit. Jadi, masih butuh waktu di proses rehabilitasinya. Akan ada update lebih rinci pada hari Kamis," kata Kerr seperti dilansir ESPN.
Absennya Durant jelas mengurangi amunisi Warriors. Pasalnya, mereka sudah kehilangan DeMarcus Cousins yang mengalami cedera paha. Namun, jika kehilangan Cousins dapat diatasi dengan kehadiran Andrew Bogut, lain hal dengan Durant yang belum ada sosok penggantinya.
ADVERTISEMENT
Kehilangan Durant untuk waktu panjang jelas jadi kerugian besar. Sosok berusia 30 tahun tersebut adalah salah satu motor utama Warriors sepanjang seri playoff NBA dengan rata-rata torehan 34,4 poin, 5,2 rebound, 4,9 assist, 1,2 steal, dan 1 blok per gimnya.
Andre Iguodala memasukkan bola ke ring. Foto: USA Today/Reuters/Kyle Terada
Untuk menambal kepergian ini, Kerr memasang Andre Iguodala di posisi shooting guard saat melawan Rockets pada gim keenam. Penampilan pemain berusia 35 tahun itu cukup impresif sebagai starter dengan memasukkan 5 tembakan tripoin dan mengemas total 17 poin.
Meski tak sesubur Durant, tentu saja, Warriors mendapat keuntungan lain berupa pengalaman Iguodala. Apsek ini dibutuhkan untuk menghentikan para pemain front-court Blazers macam Damian Lillard hingga C.J McCollum --yang berusia lebih muda dan lebih bertenaga, tapi kalah pengalaman dibandingkan Iguodala.
ADVERTISEMENT
Kemampuan bertahan yang ciamik dari Iguodala tentu saja jadi patokannya. Dengan rata-rata 1,2 steal dan 1 blok per gim di post-season musim ini, eks pemain Philadelphia 76ers itu berpotensi jadi tembok kokoh dan merepotkan para guard Blazers jika Kerr menerapkan one-on-one marking defense.
Bintang Portland Trail Blazers, Damian Lillard, mencetak 32 poin di gim keenam ronde kedua playoff NBA melawan Denver Nuggets. Foto: Troy Wayrynen-USA TODAY Sports
Blazers yang Minim Pengalaman Melawan Warriors yang Pincang
Berbeda dengan Warriors yang pincang jelang gim pertama, mayoritas pemain kunci Blazers tersedia. Cuma Rodney Hood yang diperkirakan absen karena cedera, sementara Jusuf Nurkic masih menjalani pemulihan cedera lutut kiri yang didapatkan awal tahun 2019.
Untuk pengganti Nurkic, Blazers sudah mendapatkan sosok Enes Kanter yang didatangkan dari New York Knicks pada Februari lalu. Pemain asal Turki tersebut total sudah bermain 33 kali dengan 12 laga di antaranya adalah laga playoff. Statistiknya lebih apik di babak gugur dengan rata-rata mencetak 12 poin dan 10,5 rebound per laga.
ADVERTISEMENT
Namun, permasalahan Blazers selanjutnya adalah pengalaman yang minim. Kanter paling lumayan karena sebelumnya sudah pernah merasakan atmosfer partai final wilayah bersama Oklahoma City Thunder di musim 2015/16. Sedangkan, sosok macam Lillard dan Collum--sebagai dua motor utama Blazers--belum pernah merasakan laga pemungkas.
Center Portland Trail Blazers, Enes Kanter, mencoba merebut bola di ronde kedua playoff NBA gim keenam melawan Denver Nuggets. Foto: Troy Wayrynen-USA TODAY Sports
Kendati begitu, minimnya pengalaman mentas di laga krusial ini bisa diharapkan terbantu dengan performa mereka yang tengah garang. Lillard, misalnya, mencetak rata-rata poin terbaiknya di babak playoff dengan 28,4 angka. Pun Collum dengan 25,6 poin per gim yang jadi capaian terbaiknya.
Penampilan impresif itu pada akhirnya selalu memunculkan Lillard dan Collum sebagai penentu kemenangan Blazers di dua laga terakhir melawan Nuggets. Lillard mencetak 32 poin dalam kemenangan 119-108 di gim keenam dan Collum 37 poin di kemenangan 94-90 pada gim ketujuh.
ADVERTISEMENT
Namun, tentu saja perlu diingat bahwa Blazers ‘cuma’ melawan Nuggets yang notabene dihuni pemain dengan pengalaman minim di babak playoff macam Jamal Murray dan Nikola Jokic. Berbeda dengan Warriors yang dihuni pemain kaliber seperti Stephen Curry, Draymond Green, hingga Klay Thompson yang sukses menjejak final NBA dalam empat musim terakhir.
Stephen Curry dan Klay Thompson di laga Dallas Mavericks vs Golden State Warriors. Foto: Kevin Jairaj-USA TODAY Sports
***
Kondisi Warriors yang pincang jelas tak menyenangkan dan memberi keuntungan buat Blazers. Curry paham betul kondisi timnya akan kesulitan tanpa hadirnya satu pemain bintang, sosok 31 tahun itu pun meminta rekan-rekannya untuk megambil keuntungan pada gim pertama dan kedua karena mentas di depan pendukung sendiri.
“Ini jelas sulit. Tidak ada yang suka absen di playoff. Saya tahu dia ingin mendukung kami, tapi kehilangan pemain itu sulit. Saya tahu Durant terus berusaha kembali sesegera mungkin. Kami akan siap untuknya ketika dia siap. Tugas kita kini mengambil keuntungan dari gim di rumah kemudian terus membangun momentum bagus,” ucap Curry.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tugas Warriors tak akan mudah tentu saja. Mengingat dalam empat pertemuan di musim reguler, Blazers mampu mencuri dua kemenangan yang salah satunya didapatkan di markas Warriors.
Jika Warriors kembali terpeleset di kandang, langkah mereka bisa saja semakin berat karena rapor Blazers bagus saat pertandingan playoff di depan pendukung sendiri. Dari lima partai, skuat besutan Terry Stotts ini tak pernah menelan kekalahan, berbeda dengan Warriors yang keok dua kali di kandang sendiri saat playoff.