Blibli Mekaki Marathon 2018 sebagai Simbol Keberanian

28 Oktober 2018 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berlari adalah hak semua orang. Bahkan, pada suatu fragmen ‘Forrest Gump’, berlari nyaris tidak didasari oleh suatu alasan khusus. Forrest, sang protagonis, memang ingin berlari saja. Ketika ditanya apakah ia berlari untuk perdamaian dan segala tetek-bengek lainnya, Forrest hanya diam.
ADVERTISEMENT
Di Lombok Barat, tepatnya di Pantai Mekaki, Minggu (28/10/2018), digelar perlombaan maraton dengan basis konsep yang sama: Berlari adalah hak semua orang, tidak peduli atlet atau bukan, pria atau wanita, panjang atau pendek. Maka, Blibli Mekaki Marathon 2018, event tersebut, diikuti oleh warga biasa, selebriti, atlet PON, dan dibagi dalam dua kategori: 10k dan 5k.
Total, 1.500 kontestan turut serta, mulai dari Bengkulu hingga Papua dan sebagian besar di antaranya adalah pelari pemula, bukan atlet. Padahal, medan yang dilalui peserta tidaklah mudah. Jangankan 10 km, melintasi 5 km dengan trek naik-turun bakal bikin pelari pemula ngos-ngosan. 
Namun, jangan buru-buru mencap pelari pemula dengan sebutan lemah. Ninik Green, seorang ibu paruh baya, berhasil meraih medali. Ini berarti, ia berhasil melewati medan yang berat itu dan mencapai garis finis. 
ADVERTISEMENT
"Satu kilometer awal berat, soalnya treknya nanjak. Tapi, saya percaya kalau saya bisa dan puas bisa sampai finis," ujar Ninik. 
Lain lagi dengan Kesa. Anak berusia 8 tahun ini berhasil menyelesaikan nomor 5k. Kendati letih berkeringat, terlihat guratan kegembiraan di wajahnya. 
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
 “Pengin juara!" ucapnya saat ditanya alasan ambil bagian dalam acara kali ini.
Ayah Kesa, Gusti Sunu, memang sengaja mengajak sang putra untuk berlomba di Blibli Mekaki Marathon 2018. Katanya, ini demi melatih fisik dan juga mental sang anak. 
"Biar belajar hidup sehat dan belajar berkompetisi juga," ujar Gusti.
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Saat melepas para pelari di garis start, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, menyiratkan bahwa kegembiraan adalah aspek yang ingin dimunculkan dalam even kali ini, bukan cuma sekadar adu cepat.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, kata Zulkieflimansyah, Blibli Mekaki Marathon 2018 ini menegaskan kembali eksistensi Lombok yang sempat dilanda gempa, Agustus silam. Hal ini tertuang dari tagar #Lombokbangkit dan #NTBbangkit, tagline yang terpampang besar di atas panggung acara. 
Yang paling penting, Blibli Mekaki Marathon 2018 sukses menghadirkan Ninik dan Kesa sebagai sebagian kecil dari simbol keberanian dari Lombok itu sendiri, kebebasan untuk bangkit, dan berlari tanpa memandang batasan yang ada. 
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Blibli Mekaki Marathon 2018, Minggu (28/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)