Bos Ducati: Dovizioso Lebih Cocok bersama Petrucci ketimbang Lorenzo

11 Januari 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso di Shell (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso di Shell (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ducati Corse akan semakin meng-Italia di MotoGP 2019. Banyaknya kata 'Italia' itu dipastikan usai tim utama pabrikan asal Italia, Ducati, ini meneken kembali kontrak rider andalan Italia, Andrea Dovizioso, dan mengisi satu lagi kuota pebalapnya dengan orang Italia bernama Danilo Petrucci.
ADVERTISEMENT
Ya, Petrucci, adalah pebalap berpaspor Italia yang musim lalu menjadi andalan tim satelit Ducati, Octo Pramac. Mulai Grand Prix (GP) 2019, Petrucci naik kelas menjadi pebalap tim pabrikan di Ducati Corse menggantikan Jorge Lorenzo, rider kawakan Spanyol. Musim 2017 dan 2018, Ducati Corse mengusung duet Dovizioso dan Lorenzo untuk menjadi kusir bagi Desmosedici, kuda besi kebanggaan Ducati.
Namun, duo Dovizioso-Lorenzo kurang ganas, khususnya Lorenzo seorang. Dovizioso banyak disebut berkontribusi besar dalam perkembangan motor Ducati sejak bergabung pada 2013 dan cukup puas menjadi runner-up pada 2017 dan 2018. Sementara Lorenzo yang baru berbendera Ducati Corse pada 2017, gigit jari selama dua musim berturut-turut. Lorenzo finis ketujuh dan kesembilan pada 2017 dan 2018, hasil terburuknya sejak debut di MotoGP 2008.
ADVERTISEMENT
Maka, bahasan soal Italia masih akan berlanjut. Kali ini, bos Ducati, Claudio Domenicali, memprediksi duet Dovizioso-Petrucci yang berstatus kompatriot akan lebih harmonis ketimbang saat Lorenzo yang jadi rekan setim Dovizioso. Dikutip Motorsport-Total dari GPOne, Domenicali bahkan dengan tegas menjawab bahwa Ducati menyesali kerja sama dengan Lorenzo.
"Tentu saja," jawab Domenicali saat ditanya soal itu. "Ketika kami mulai bersama dengan Lorenzo, orang-orang punya ekspektasi yang tinggi. Beberapa kali itu (momen baik) terjadi, tapi ternyata prosesnya butuh waktu lebih lama dari yang kami bayangkan," imbuhnya.
Lorenzo sendiri baru menorehkan kemenangan pertamanya bersama Desmosedici Ducati di balapan ke-24, tepatnya tahun kedua saat melakoni GP Italia di Sirkuit Mugello, 3 Juni 2018. Lorenzo menang beruntun di seri Catalunya berikutnya.
ADVERTISEMENT
Persaingan Andrea Dovizioso (kiri), Jorge Lorenzo (tengah), dan Marc Marquez di GP San Marino. (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Persaingan Andrea Dovizioso (kiri), Jorge Lorenzo (tengah), dan Marc Marquez di GP San Marino. (Foto: Max Rossi/Reuters)
Pebalap asal Mallorca ini menorehkan kemenangan ketiga bersama Ducati di GP Austria, 11 Agustus 2018. Namun bagi tim, pembuktian Lorenzo itu sudah terlambat. "Semua hal berjalan cukup lama antara Ducati dan Lorenzo. Kini kami akan melihat ke depan, dengan duo pebalap yang baru," tegas Domenicali.
"Saya yakin Dovizioso dan Petrucci menghargai satu sama lain. Mereka sudah lama ingin bekerja bersama, jadi pasangan ini lebih punya potensi ketimbang yang lama (Dovizioso-Lorenzo). Dan ada banyak pertengkaran antara Lorenzo dan Dovizioso."
"Saya tahu itu juga bagian dari pertunjukan, tapi dua tahun terakhir ini melebihi apa yang bisa saya toleransi. Nantinya saya percaya Petrucci dan Dovizioso bisa berkoordinasi dan punya tujuan yang sama. Motor pun akan lebih kompetitif. Marc Marquez memang tidak terkalahkan, tapi kami akan mencoba mengalahkannya," ujar Domenicali mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Musim 2018, Desmo Dovi--sebutan Andrea Dovizioso--sendiri finis sebagai runner-up dengan koleksi 245 poin, di antaranya buah kemenangan di GP Qatar, Republik Ceko, San Marino, dan seri pamungkas di Valencia. Namun, jumlah poin tersebut lebih sedikit ketimbang 2017 saat Dovi juga finis kedua dengan 261 poin. Sementara Marquez menyegel gelar balap ketujuh dan kelima di MotoGP dengan titel musim 2018-nya.