Bos Mercedes Waspadai Red Bull dan Mesin Honda-nya

25 Maret 2019 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Max Verstappen kalahkan Sebastian Vettel di GP Australia 2019. Foto: Dok. Red Bull Racing
zoom-in-whitePerbesar
Max Verstappen kalahkan Sebastian Vettel di GP Australia 2019. Foto: Dok. Red Bull Racing
ADVERTISEMENT
GP Australia 2019 ditutup dengan torehan finis 1-2 bagi tim andal asal Inggris, Mercedes AMG Petronas. Namun, bukan driver Ferrari yang mengekor Valtteri Bottas sang pemenang dan Lewis Hamilton sebagai runner-up.
ADVERTISEMENT
Pebalap andalan Tim Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel, finis keempat, diikuti rekan setim sekaligus debutan Ferrari di 2019, Charles Leclerc, yang finis di posisi lima.
Jadi, siapa yang tampil di podium menemani duo Mercedes? Siapa lagi kalau bukan pebalap andalan Red Bull Racing, Max Verstappen.
Tak ada yang mempertanyakan nama Verstappen, yang musim lalu finis keempat di klasemen F1. Namun, kejutan tersaji karena Verstappen tampil bersama RB15 Red Bull yang debut dengan kekuatan mesin Honda.
Dari start di posisi empat, Verstappen bisa menggusur Vettel saat balapan berlangsung di lap ke-31. Cukup lama mengekor Vettel, Verstappen dengan mulus melewati sang rival usai melewati Tikungan 3.
Kali ini, yang berbicara bukan Verstappen atau Vettel, melainkan Bos Mercedes, Toto Wolff. Baginya, hasil GP Australia 2019 cukup menyadarkan Mercedes dan Ferrari soal kekuatan Red Bull dan mesin anyarnya.
ADVERTISEMENT
"Mereka (Red Bull) sangat kuat, kalian semua lihat bagaimana mereka mengalahkan Sebastian di Tikungan 3. Dayanya sangat besar," kata Wolff dilansir Fox Sports.
"Melihat mesin Honda kembali dengan penampilan yang lebih kuat membuat saya senang karena mereka adalah sekumpulan orang-orang baik. Kerja sama dengan Red Bull juga membuat mereka jadi ancaman," imbuhnya.
"Performa mereka (di Australia) adalah bukti bahwa mereka patut diperhitungkan untuk jadi juara," tegas Wolff.
Mesin Honda sendiri tak sehebat namanya di balap MotoGP. Di era modern F1, Honda kembali di 2014 dan melewati musim yang buruk bersama McLaren selama 2015. Tak pernah menang, Honda menyudahi kerja sama dengan McLaren pada 2017 dan beralih ke tim satelit Red Bull, Toro Rosso, sejak 2018.
ADVERTISEMENT
Setelah Honda melebarkan sayap ke Red Bull Racing pada 2019, Wolff pun menjamin perebutan podium dan titel akan semakin sengit.
"Hebat bisa melihat pengaruh Honda terhadap Red Bull. Mereka bersama Renault sejak lama, dan tiba-tiba dia (Verstappen) menyalip pebalap Ferrari. Luar biasa," kata Wolff.
"Red Bull di sana (tampil di podium) bersama Mercedes. Saya rasa kami akan punya kompetisi sengit sepanjang tahun ini, juga bersama Ferrari," ucapnya.
Finis ketiga, Verstappen sendiri hanya tertinggal 1,6 detik dari Hamilton. Sementara Vettel yang sempat mengeluh soal lambatnya mobil lewat radio di pengujung lap, memang kecele dengan jarak lebih dari 20 detik dari Verstappen.
Berikutnya, penampilan Honda bakal dibuktikan di seri kedua, GP Bahrain, 31 Maret 2019. Musim lalu, Vettel menang ditemani duo Mercedes di podium. Akankah podium di 2019 kembali hadirkan kejutan?
ADVERTISEMENT