news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Membalap Quartararo Ingatkan Marquez akan Era Emas Lorenzo

7 Oktober 2019 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, saat berlomba di MotoGP Thailand di Buriram International Circuit, Minggu, (6/10/2019). Foto: AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, saat berlomba di MotoGP Thailand di Buriram International Circuit, Minggu, (6/10/2019). Foto: AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA
ADVERTISEMENT
Pada suatu waktu, ranah balap pernah memuja Jorge Lorenzo. Di atas Yamaha YZR-M1, Lorenzo membalap seperti orang kesetanan, meninggalkan para rival yang merutuk kesal. Lorenzo tidak hanya naik podium puncak. Mahkota juara melingkar di kepalanya pada 2010, 2012, dan 2015.
ADVERTISEMENT
Lorenzo yang seperti itu muncul lagi di hadapan Marc Marquez. Namun, kali ini Lorenzo mengambil rupa rookie Petronas Yamaha, Fabio Quartararo.
Pebalap Prancis ini memang gagal mempertahankan posisi terdepan di GP Thailand, tetapi Marquez yang menjadi juara delapan kali saja mengakui kehebatannya. Segala hal yang dikerjakan Quartararo bersama motor Yamaha-nya mengingatkan Marquez akan Lorenzo di era kejayaan.
"Fabio [Quartararo] mengendarai Yamaha dengan sangat baik. Saya memiliki sejumlah kenangan dengan pebalap Yamaha. Cara membalapnya mirip dengan Jorge [Lorenzo] ketika ada di level terbaiknya bersama Yamaha," kata Marquez, dikutip dari Crash.
Jorge Lorenzo jadi juara MotoGP 2015. Foto: JAVIER SORIANO / AFP
Lorenzo yang tampil impresif bersama Yamaha tidak akan bisa dilupakan Marquez. Lorenzo itulah yang mengacaukan targetnya untuk memarkahi setiap musim di MotoGP dengan gelar juara.
ADVERTISEMENT
Sejak membalap di MotoGP pada 2013, Marquez hanya gagal menutup musim dengan gelar juara pada 2015. Di tahun itu pula Lorenzo merengkuh gelar juara MotoGP ketiganya. Sebagai catatan, Lorenzo membalap bersama Yamaha pada 2008 hingga 2016.
Maka tak ada alasan bagi Marquez untuk menganggap enteng Quartararo. Toh, di tahun rookie-nya, Quartararo tak mau menjadi sekadar penggembira di MotoGP.
Bersama Petronas Yamaha, Quartararo mencelikkan mata orang-orang. Duel sengit menjadi kisah membalapnya dalam beberapa seri terakhir.
Pebalap Prancis ini memang mengawali musim dengan buruk. Namun, semua berubah sejak GP Catalunya. Untuk pertama kalinya Quartararo naik podium MotoGP. Ia menutup balapan di posisi runner up alias di belakang Marquez.
Fabio Quartararo dan Marc Marquez di atas podium. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
ADVERTISEMENT
Setelahnya Quartararo berulang kali mempertontonkan performa menghentak. Podium puncak urusan belakangan meski tak bisa diabaikan. Pencapaian itu tetap bisa dikejar di seri tersisa, yang terpenting membalap habis-habisan dulu.
"Dengan motor Yamaha-nya itu, Fabio memanfaatkan seluruh trek. Ia mengontrol balapan dengan baik. Hari ini dia sangat, sangat cepat, tetapi tentu kami juga memiliki kelebihan. Mesin motor menjadi kekuatan kami, tetapi keunggulan mereka ada di rear grip," jelas Marquez.
Keunggulan mesin Honda itulah yang memampukan Marquez untuk mengambil risiko di Sirkuit Buriram. Marquez menyebut bahwa Quartararo sempat unggul jauh atasnya saat membalap pada Minggu (6/10/2019).
Pebalap berusia 20 tahun itu sempat unggul 0,8 hingga 1 detik atas Marquez. The Baby Alien malah sempat berpikir, jika Quartararo tidak melambat, mustahil baginya untuk merengkuh kemenangan.
ADVERTISEMENT
"Namun, saya akhirnya memberanikan diri untuk mencoba lagi. Saya mencapai batas kecepatan maksimum di dua putaran terakhir," ujar Marquez.
"Saya pikir kalau saya bisa menekan dua lap terakhir itu, saya bakal memenangi GP Thailand. Itulah yang saya kerjakan. Jadi, sekarang waktunya buat menenangkan diri," jelas Marquez.
Kemenangan ini membuat koleksi poin Marquez menjadi 325 poin, sedangkan Quartararo mengemas 143 poin di posisi ketujuh. Capaian poin Marquez itu tidak akan mungkin bisa dikejar lagi oleh siapa pun, termasuk Andrea Dovizioso yang menjadi runner up sementara.
Selisih poin Marquez dan Quartararo memang jauh, sih. Namun, MotoGP 2019 menyisakan empat seri. Siapa tahu Quartararo melahirkan kejutan baru di sisa-sisa kompetisi. Siapa tahu GP Jepang akan menjadi panggung lain bagi sang rookie untuk mempertontonkan performa brilian.
ADVERTISEMENT