Cavs Lolos ke Final NBA 2017/18 Dengan Kondisi Babak Belur

28 Mei 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cavalilers vs Celtics. (Foto: David Butler II-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Cavalilers vs Celtics. (Foto: David Butler II-USA TODAY Sports via Reuters)
ADVERTISEMENT
Satu tempat di final NBA akhirnya sudah diisi oleh Cleveland Cavaliers yang baru saja menyingkirkan Boston Celtics di final Wilayah Timur. Pada gim ketujuh --atau terakhir-- yang berlangsung Senin (28/5/2018) pagi WIB, Cavs meraih kemenangan dengan skor 87-79 di TD Garden.
ADVERTISEMENT
Bagi Cavs, melaju ke final NBA musim 2017/18 membuat mereka lolos ke partai puncak untuk empat musim beruntun. Sedangkan bagi Celtics, sudah dua musim beruntun mereka disingkirkan Cavs di final Wilayah Timur. Celtics pun urung menuntaskan dahaga mentas di final NBA yang terakhir dirasakan pada 2010 silam.
Lolosnya Cavs hingga ke final NBA sejatinya di luar dugaan karena musim reguler berlangsung, mereka bukanlah favorit untuk sampai ke laga pamungkas. Bahkan, bisa menjejak final wilayah hingga memenanginya adalah hal mengejutkan.
Bukan tanpa alasan, karena performa Cavs berbeda cukup jauh dengan musim lalu. Salah satu faktor di balik itu adalah belum matang dan padunya perombakan tim. Usai melepas Kyrie Irving di awal musim dan mendatangkan lima pemain anyar, Cavs malah terseok-seok.
ADVERTISEMENT
Sadar transaksi pemain di awal musim tak membuahkan hasil bagus, Cavs kembali merombak tim di pertengahan musim (Februari 2018) dengan melepas tujuh pemain dan mendatangkan empat pemain baru. Dampaknya cukup positif terhadap performa Cavs di sisa musim reguler, meski susah payah dan terancam hampir tak lolos playoff, Cavs finis di posisi empat klasemen musim reguler.
Namun, Cavs kembali babak belur di playoff. Memulai ronde pertama melawan Indiana Pacers, Cavs kudu bermain hingga tujuh gim dan lolos usai menang 4-3. Langkah Cavs sedikit mulus di semifinal melawan Toronto Raptors, tanpa kesulitan Cavs lolos ke final wilayah dengan memenangi empat gim langsung.
Cavs kembali bersusah ayah melakoni final wilayah melawan Celtics. Tak seperti pertemuan pada final musim lalu, di mana Cavs dengan mudahnya mengalahkan Celtics 4-1. Musim ini mereka kudu bermain hingga tujuh gim dan langsung tertinggal 2-0 usai dihajar dengan kekalahan pada dua gim pertama.
ADVERTISEMENT
Cavs bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah menang di gim ketiga dan keempat saat bermain di kandang sendiri, Quicken Loans Arena. Kendati begitu, Cavs lagi-lagi tak berkutik di markas Celtics saat keok di gim kelima, karena kekalahan itu pula kans Cavs lolos ke final NBA kian tipis.
Salah satu faktor kekalahan di gim lima disebut-sebut karena LeBron James mulai kelelahan. Pemain yang kini berusia 33 tahun itu memang jadi bahan bakar utama untuk membuat Cavs tetap menyala. Sebagai bukti, James belum pernah absen dalam 100 laga Cavs musim ini, dengan total waktu bermain 3.741 menit (termasuk di musim reguler).
Usai gim kelima rampung, James menampik bahwa dirinya kelelahan dan siap menghadapi gim keenam untuk memperpanjang kans Cavs. Benar saja, di gim keenam James bermain luar biasa selama 46 menit dengan mencatatkan double-double (46 poin dan 11 rebound) untuk mengantarkan Cavs menang 109-99.
ADVERTISEMENT
Cavs dan James yang tengah babak belur usai gim keenam, masih harus dihadapkan pada laga penentuan. Namun, catatan apik James di gim ketujuh nyatanya menjadi tuah tersendiri buat Cavs. Sudah delapan kali James berlaga di gim tujuh atau laga hidup mati, enam di antaranya berakhir dengan kemenangan dan dua lagi kekalahan.
James yang jagoan dan punya catatan bagus di gim tujuh akhirnya benar-benar jadi momok menakutkan buat Celtics. Cavs yang tak pernah menang di kandang Celtics pada tiga gim final wilayah, justru bisa mencuri kemenangan 87-79 di TD Garden pada gim tujuh, sekaligus jadi tim pertama yang mengalahkan Celtics di kandangnya pada babak playoff musim ini.
Di balik kemenangan Cavs, James tampil seperti orang kesetanan dan bermain penuh di empat kuarter selama 48 menit. Hebatnya lagi, meski tidak digantikan sama-sekali, stamina James bisa terjaga dan menorehkan double-double dengan 35 poin dan 15 rebound.
ADVERTISEMENT
Dengan segala catatan-catatan yang ditorehkan oleh James, tak salah jika menjadikannya sebagai sosok penyelamat Cavs musim ini. Kehilangan Irving yang menyeberang ke Celtics membuat James seolah berjuang sendiri menopang Cavs agar kuat saat diterpa angin badai bertubi-tubi.
Namun, kondisi ini tak selalu bisa menyelamatkan Cavs dari lubang jarum. Membiarkan James tampil mati-matian seorang diri di tiap laga akan terlalu berisiko, terlebih level pertandingan sudah mencapai final. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan hanya James yang akan babak belur oleh Golden State Warriors atau Houston Rockets yang bakal jadi lawan, tapi juga Cavs secara permainan tim.