Cerita 'Ngeri-ngeri Sedap' Susy Susanti sebagai Pembawa Obor

20 Agustus 2018 22:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susy Susanti membawa api Asian Games di Gunung Bromo. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti membawa api Asian Games di Gunung Bromo. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)
ADVERTISEMENT
Di salah satu pengujung segmen hiburan yang sekaligus menjadi puncak acara Opening Ceremony (upacara pembukaan) Asian Games 2018, pencahayaan panggung berubah menjadi serba merah.
ADVERTISEMENT
Sesuai konsepnya yakni api, segmen tersebut menggambarkan semangat bergelora para atlet yang berjuang. Pada segmen tersebut, menjadi tangan keenam yang membawa obor Asian Games 2018, berdirilah Susy Susanti di puncak panggung berbentuk gunung api itu.
Srikandi bulu tangkis itu berdiri mendekati atap Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 18 Agustus 2018 malam WIB, untuk menyalakan kaldron utama Asian Games ke-18. Begitu Susy mendekatkan obor dan menyulut api, kaldron utama pun menyala.
Di balik momen yang terlihat meriah, mewah, dan megah itu, ada ketakutan dalam diri Susy Susanti. Peraih emas di Olimpiade 1992 Barcelona itu sadar ada tanggung jawab membawa nama bangsa di balik sorotan yang diarahkan kepadanya.
"Kesannya pasti senang, ya. Ini satu kepercayaan, amanat, dan penghargaan juga bagi saya yang dipilih menjadi pembawa obor terakhir. Tapi selain senang juga tegang, takut tidak menyala," ungkap Susy.
ADVERTISEMENT
"Selain itu tinggi juga panggungnya, ngeri-ngeri sedap, hahaha. Jadi kemarin itu luar biasa sekali, pembukaan sukses dengan mempertunjukkan beragam budaya Indonesia," katanya mengimbuhkan.
Wanita yang kini masih berkontribusi di dunia tepok bulu Tanah Air sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI itu pun berharap euforia tak hanya sampai ke opening ceremony, melainkan juga menular ke prestasi skuat Indonesia.
Adapun, saat berlatih membawa obor ke kaldron, Susy tak menampik ada momen-momen menegangkan termasuk kesalahan teknis.
Susy Susanti menyalakan obor Asian Games di GBK. (Foto: Reuters/Cathal Mcnaughton)
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti menyalakan obor Asian Games di GBK. (Foto: Reuters/Cathal Mcnaughton)
"Saat latihan beberapa kali error, ada yang mati, ada yang terbakar, ada yang tidak pas, tapi kemarin (saat upacara pembukaan) semua lancar. Mudah-mudahan ini pertanda baik bagi kita," tutur Susy.
"Intinya semua jerih payah terbayar, semua lancar, dan menjadi gambaran perjuangan. Di India, saat ambil api, tegang juga. Bagaimana bawa obor di pesawat, api di pesawat, ketinggian lewat (batas) saja bisa meledak. Kemarin di opening juga tanggung jawab bawa nama negara. Kalau tidak lancar malu," pungkas Duta Obor Asian Games 2018 itu.
ADVERTISEMENT
Kini, Asian Games 2018 milik 45 negara se-Asia itu resmi dibuka. Hingga hari kedua perebutan medali, Indonesia berada di peringkat keempat klasemen sementara dengan 4 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Harapannya, kontingen 'Merah-Putih' bisa merengkuh 16-20 emas agar finis sepuluh besar. Salah satu ujung tombak medali adalah bulu tangkis, yang diharapkan bisa menyumbang dua emas di nomor perorangan ganda putra dan ganda campuran.