news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Charles Leclerc Kini Lebih Berani Bermimpi

22 Mei 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Monako, Charles Leclerc, debut bersama Tim Scuderia Ferrari Mission Winnow di 2019. Foto: Dok. Formula 1 Ferrari
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Monako, Charles Leclerc, debut bersama Tim Scuderia Ferrari Mission Winnow di 2019. Foto: Dok. Formula 1 Ferrari
ADVERTISEMENT
Seri keenam Formula 1 2019 di Monako terasa begitu spesial buat Charles Leclerc. Pasalnya, musim ini Leclerc bisa berharap tak cuma jadi penggembira. Terlebih, balapan tersebut berlangsung di tanah kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Pada musim perdananya di balapan jet darat (2018), Leclerc, yang masih membalap untuk Sauber, cuma menempati posisi ke-18 di GP Monako. Kini, pria berusia 21 tahun tersebut bisa memasang target lebih tinggi lantaran punya mobil dengan kapabilitas yang lebih baik.
Leclerc tak memungkiri, membalap di tim pabrikan dengan reputasi mentereng macam Ferrari adalah keuntungan sekaligus keberuntungan. Jika musim lalu hanya sebatas menuntaskan mimpi membalap di kampung halaman, sekarang kansnya terbuka untuk menaiki podium.
“Ini adalah home race pertama saya sebagai pebalap Ferrari dan saya berharap ini menjadi pekan balapan yang spesial. Saya ingat saat kecil saya melewatkan sore hari bersama teman menatap tikungan Ste. Devote. Kami biasanya bermain mobil-mobilan, sembari mobil sesungguhnya melaju di depan kami," ujar Leclerc seperti dilansir situs resmi Ferrari.
ADVERTISEMENT
“Saya selalu berkata ke diri sendiri bahwa suatu hari saya akan berada di balapan ini (F1). Dan, ya, semuanya akhirnya terwujud dan faktanya adalah saya menjadi bagian dari Ferrari tahun ini yang jujur saja bisa mewujudkan mimpi saya (memenangi balapan),” tuturnya menambahkan.
Modal Leclerc untuk bisa mendapat hasil apik di GP Monako nanti terbilang cukup positif. Dalam lima balapan sebelumnya, Leclerc sekali bisa naik podium ketiga, sedangkan empat lainnya selalu diselesaikan di posisi kelima.
Selain itu, Leclerc tercatat dua kali mampu mencatatkan fastest lap di Bahrain dan Azerbaijan. Namun, penampilan impresifnya kerap terkendala masalah teknis. Ambil contoh di Bahrain, ketika masalah elektronik menggagalkan kemenangannya dan crash di kualifikasi Baku menggagalkannya meraih pole.
ADVERTISEMENT
Charles Leclerc dan Sebastian Vettel jelang race GP China 2019. Foto: REUTERS/Aly Song
Kendati demikian, Leclerc optimistis penampilannya bakal lebih baik di seri keenam nanti. Terlebih motivasinya bertambah lantaran ingin memberikan hadiah terbaik untuk tanah kelahiran dan masyarakat Monako yang menyaksikannya langsung.
“Untuk tampil bagus di Monako, Anda harus mempersiapkan semua aspek sebaik mungkin. Mulai dari keberanian, keberuntungan, dan mobil yang kompetitif. Saya berharap bisa menunjukkan penampilan bagus dan memberi semua kemampuan terbaik untuk warga negara saya,” tegas Leclerc.
Akan tetapi, ambisi Leclerc tentu saja bakal menemui ujian berat. Beberapa di antaranya adalah reputasi mobil Red Bull Racing yang musim lalu menjadi jawara di Sirkuit Monte Carlo, serta performa Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas bersama Mercedes yang semakin trengginas.