news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

China Terbuka: Lewat Duel Tiga Gim, Ahsan/Hendra Hantam Ganda Jepang

19 September 2019 21:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahsan/Hendra merayakan kemenangan. Foto: Reuters/Vincent Kessler
zoom-in-whitePerbesar
Ahsan/Hendra merayakan kemenangan. Foto: Reuters/Vincent Kessler
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tetap bertaji. Kemenangan di babak 16 besar China Terbuka 2019 jadi salah satu penegas. Ganda putra Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dihantam 18-21, 21-17, 21-16.
ADVERTISEMENT
Langkah Ahsan/Hendra di Court 1 Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, China, pada Kamis (19/9/2019) tidak mulus. Inoue/Kaneko membuka duel dengan keunggulan 3-1.
Namun, Ahsan/Hendra tidak jadi juara karena bertanding dalam kondisi adem-ayem. Hentakan lawan direspons dengan hentakan. Bermodalkan permainan seperti, Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Persoalan tidak langsung selesai. Inoue/Kaneko tancap gas dan menuntaskan interval dengan keunggulan 11-5.
Usai interval, Ahsan/Hendra sebenarnya bisa bangkit dan menyamakan kedudukan di kombinasi 15-15. Sayangnya, sejumlah eror menjadi perompak yang merampas kesempatan Ahsan/Hendra untuk membalikkan keunggulan.
Ganda putra Indonesia, Ahsan/Hendra. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak
Akibatnya juga fatal. The Daddies kehilangan gim pertama. Mereka memasuki gim kedua dengan kekalahan 18-21.
Kekalahan di gim pertama menyentak Ahsan/Hendra. Permainan mereka jauh lebih efektif dan bersih dari eror. Keunggulan 8-4 berhasil diperlebar sampai 11-6.
ADVERTISEMENT
Dominasi Ahsan/Hendra belum terhenti di interval. Kejelian menempatkan shuttlecock ke area sulit yang dipadukan dengan kesalahan lawan menjadi kombinasi mematikan untuk melahap poin demi poin.
Segala hal yang ditunjukkan Ahsan/Hendra ibarat pelajaran dari para senior untuk anak-anak muda Jepang itu bahwa selama laga belum tuntas, apa pun bisa terjadi, termasuk kemenangan 21-17.
Keunggulan 5-2 untuk Inoue/Kaneko membuka laga gim ketiga. Namun, jagoan kita ini belum kandas. Kalau memang tertinggal, ya, dikejar.
Ganda Putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Persoalan pertama adalah menyingkirkan kesalahan individu. Ahsan memberikan angka cuma-cuma kepada Inoue/Kaneko karena pukulannya membuat shuttlecock mencium net.
Ketimbang menggiring laga pada duel reli, Inoue/Kaneko cenderung bermain cepat. Dalam dua atau tiga pukulan serangan langsung ditutup dengan smash kencang. Dengan cara itu, Inoue/Kaneko memimpin 8-5.
ADVERTISEMENT
Ahsan/Hendra masih bisa melawan. Gempuran smash menyasar badan lawan dipakai untuk memungut poin. Hasilnya memang tidak langsung mengantarkan Ahsan/Hendra pada keunggulan.
Namun, setidaknya mereka mulai menemukan peluang untuk mengacaukan pertahanan Inoue/Kaneko. Cara ini memangkas ketertinggalan menjadi 7-9.
Pertandingan dihentikan sementara dalam kedudukan ini. Ahsan tampak seperti mendapat penanganan medis di tepi lapangan. Tidak lama, kok. Hanya sekitar lima menit.
Keunggulan 11-10 untuk Ahsan/Hendra menutup interval. Keunggulan ini didapat Ahsan/Hendra dengan cara berkelas.
Hendra menjawab servis lawan dengan smash dari tengah lapangan. Lantas, pengembalian Inoue/Kaneko ditutup Hendra dengan smash menyilang yang tidak dapat digapai.
Ahsan/Hendra di Kejuaraan Dunia 2019. Foto: AFP/Fabrice Coffrini
Permainan ala Ahsan/Hendra muncul kembali usai interval. Tanpa tedeng aling-aling, Ahsan/Hendra menyerang Inoue/Kaneko dengan rentetan smash. Hasilnya mujarab. The Daddies memimpin mantap, mulai dari 13-12 hingga 15-12.
ADVERTISEMENT
Yang dikhawatirkan adalah kebangkitan lawan dalam situasi genting macam ini. Inoue/Kaneko mendapat dua poin beruntun dengan dua skenario berbeda.
Yang pertama adalah buah dari smash yang tidak bisa dikembalikan Ahsan/Hendra. Kedua adalah kesalahan Ahsan/Hendra yang menabrakkan shuttlecock pada net. Dengan begini, Inoue/Kaneko mengejar ketertinggalan jadi 14-15.
Ahsan/Hendra tidak kehilangan akal untuk memperlebar keunggulan. Segala cara dipakai, mulai dari servis tricky sampai smash kencang yag membuat lawan kehilangan kontrol dan melakukan kesalahan sendiri. Efeknya tidak mengecewakan karena Ahsan Hendra bisa memimpin 18-14.
Begitu The Daddies unggul 19-16 via jumping smash Hendra, langkah mereka tidak terbendung. Match point 20-16 diubah menjadi kemenangan 21-16 berkat kegagalan lawan merespons dropshot dari depan net yang dilepaskan Hendra.
ADVERTISEMENT
Ganda putra Indonesia, Ahsan/Hendra. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak
Dengan hasil ini, Ahsan/Hendra menjadi wakil ganda putra ketiga Indonesia yang menjejak ke perempat final. Di laga perebutan tiket empat besar pada Jumat (20/9/2019), Ahsan/Hendra bakal bertanding melawan andalan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Sayangnya, torehan menggembirakan ini tidak bisa diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso. Mereka kalah dari unggulan ketiga turnamen sekaligus tuan rumah, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 21-19, 14-21, 13-21.