Cita-cita Tinggi Raja Sapta Oktohari di Ranah Balap Sepeda Indonesia

11 Oktober 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Herman Halawa (kiri) bersama pilotnya Pradana Diwan Fiar (kanan) di Asian Para Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/18.)
zoom-in-whitePerbesar
Herman Halawa (kiri) bersama pilotnya Pradana Diwan Fiar (kanan) di Asian Para Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/18.)
ADVERTISEMENT
Semua orang tentu memiliki cita-cita, tak terkecuali Raja Sapta Oktohari. Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) tidak menjadi satu-satunya jabatan yang diemban Okto saat ini. Ia juga memanggul tugas sebagai Ketua Umum PB ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia). Dengan kedua jabatannya tersebut, tak heran Okto punya perhatian dan mimpi besar soal ranah balap sepeda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kapasitasnya itu, Okto bahkan sudah mendedah target-target yang dicanangkan oleh ISSI. Secara garis besar, ada target utama yang menjadi, mengutip kata-kata Okto sendiri, cita-cita yang selalu mungkin untuk digapai.
“Kalau di kami itu, cita-cita tertinggi itu Olimpiade dan Paralimpiade. Lalu World Champions, ketiga World Cup, baru keempat itu Continental Game. Di Continental Game ada yang Asian Games dan Asian Para Games, ada juga Asian Championship. Supaya cita-cita jadi jelas, tidak salah tujuannya mau ke mana,” ujar Okto saat ditemui di Jakarta International Velodrome, Kamis (11/10/2018).
Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, Okto tidak berpangku tangan. Beberapa program pun mulai ia canangkan untuk mengangkat prestasi sepeda Indonesia. Selain itu, dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencapai dan menerapkan satu tujuan yang sama: tampil di Olimpiade dan Paralimpiade.
ADVERTISEMENT
"Kalau di PB ISSI, di ICF itu jelas, target kami itu jelas, cita-citanya itu ada empat. Olimpiade dan Paralimpiade, World Champion, World Cup, baru Continental Game. Continental Game ini level terendah dari cita-cita kami, karena poinnya juga rendah. Jangan pikirkan SEA Games, apalagi PON, itu 'kan hanya hiburan," ujar Okto.
Raja Sapta Oktohari, ketua INAPGOC. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Sapta Oktohari, ketua INAPGOC. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
Kepercayaan diri Okto untuk membangun dunia sepeda ini bukan tanpa sebab. Pada ajang Asian Games 2018, cabang olahraga sepeda sukses menyumbangkan dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Di beberapa ajang balap sepeda internasional lainnya, Indonesia juga sukses menorehkan prestasi seperti di India (empat emas), Thailand (enam emas), dan Malaysia (dua emas).
Hal ini ditambah juga dengan raihan apik di ajang Asian Para Games 2018 sejauh ini. Walau belum menyumbangkan emas, cabor para sepeda sejauh ini sudah mempersembahkan lima perak dan delapan perunggu. Lewat rangkaian prestasi ini, bolehlah disimpulkan bahwa masa depan ranah sepeda Indonesia bakal cerah asalkan diasuh dan dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
"(Keikutsertaan di Paralimpiade) Mendukunglah, apalagi saya 'kan Ketua INAPGOC. Masa tidak didukung? Semuanya harus sama-sama mengumpulkan poin. Kalau NPC dan PB ISS (sendiri-sendiri) tidak mungkin bisa, jadi harus bareng-bareng. Makin banyak orang yang terlibat, makin bagus."
"Tapi, cita-cita dan pemahaman harus sama, biar fokus. Kalau ada cita-cita yang beda, itu yang harus dieliminir, karena itu bisa jadi faktor rusaknya prestasi. Sementara ini, tujuan kami masih sama," pungkas Okto.