Curhat Atlet David Jacobs Pernah Ditertawakan Penonton saat Bertanding

5 Oktober 2018 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Asian Para Games 2018, David Jacob. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Asian Para Games 2018, David Jacob. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Empat puluh satu tahun lalu lahir seorang anak bernama lengkap Dian David Michael Jacobs di Makassar, Sulawesi Selatan. Sekilas kondisinya sama layaknya anak pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Namun, nyatanya tangan kanan David mengalami gangguan fungsional. Oleh sebab itu, tangan kanan David selama ini hanyalah pasif. Hal itu membuat dirinya lebih banyak beraktivitas dengan tangan kiri, termasuk melakoni hal yang membesarkan namanya yaitu tenis meja.
Sebagai seorang pemain tenis meja kidal David hanya menggunakan tangan kanannya untuk melempar bola. Walau begitu, prestasi David tak main-main. Dia adalah juara nasional tenis meja kategori normal pada dekade 2000-an.
Atlet tenis meja, David Jacobs. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet tenis meja, David Jacobs. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Lalu, setelah pindah ke kategori disabilitas dia adalah “raja” tenis meja di Asia. Sementara di tingkat dunia, David kini bertengger di peringkat 2 di bawah atlet Polandia.
Kendati capaian apik telah digapai, kepada kumparan pria asal Ambon itu menyimpan elegi tersendiri.
ADVERTISEMENT
Bertanding dengan keterbatasan di tangan kanan membuat dia kerap ditertawakan penonton yang menyaksikan pertandingan.
“Mungkin saat saya bertanding di mana gitu, di dalam atau di luar ada orang yang ngetawain. Itu kan kadang buat justru itu awalnya minder,” cerita David di tempat latihan, Hartono Trade Center Solo Baru, Senin (10/9).
Tak hanya ditertawakan, David mengaku juga turut dipandang aneh. Beberapa orang juga sempat meragukan kemampuannya.
Namun, David tak ingin terus menerus minder. Dia berpikiran, jika terus minder justru permainan yang dia inginkan tidak akan keluar.
“Kalau kita terus memikirkan minder itu enggak keluar permainan kita. Justru kita harus nunjukin dia ngeremehin saya, bikin lebih bagus,” ujar David.
ADVERTISEMENT
Buktinya David mampu membungkam mereka yang telah merendahkannya dengan raihan prestasi apik. Dia kini tengah berjuang mempersiapkan diri untuk bertanding di Asian Para Games. David menjadi tumpuan Indonesia untuk mendapat medali emas.
Walau, dalam perjalanannya David kadang menemui kendala yang menjegalnya. Pernah, dalam suatu pertandingan David grogi bukan main sehingga berdampak pada permainannya.
“Cuman pernah juga saya sampai ngelempar bola seumpama ke atas itu ke sana gitu (melenceng jauh). Enggak pas,” ujar David.
Atlet tenis meja difabel David Jacobs (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet tenis meja difabel David Jacobs (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Bila hal itu sudah terjadi, David terus memegangi tangan kanannya sembari meyakinkan diri. Terlepas dari lika-liku yang dialami saat berjuang di arena tenis meja, ke depan David masih tetap ingin berlaga membela Indonesia. Usia yang semakin menua bukanlah halangan.
ADVERTISEMENT
“Saya masih ingin bisa lolos di 2020 di Tokyo (Paralimpiade). Penginnya sih masih bisa lolos dan dapat medali itu saja,” harap David.
Suara untuk penyandang disabilitas
Tercatat dari Januari hingga Februari 2018 David menjalani pemusatan latihan Asian Para Games di Solo. Selama di sana, David adalah panutan dari beberapa atlet yang turut berlatih. Semangat dan capaian prestasinya adalah sederet teladan yang ingin dicontoh.
Berbagai wejangan pun turut disampaikan David ke sesama rekan di tenis meja yang terkendala keterbatasan.
Atlet tenis meja, David Jacobs (kanan). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet tenis meja, David Jacobs (kanan). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Pastinya jangan menyerah dengan keadaan, tetap semangat tetap berjuang tetap berdoa. Kita semua walaupun punya keterbatasan fisik saya yakin pasti Tuhan memberikan kelebihan. Jadi jangan dengan cacat terus kita mengasihani diri kita sendiri dan tidak melakukan apa-apa, kita harus tetap berjuang,” ungkap David.
ADVERTISEMENT
Selain kepada para atlet, David juga berpesan kepada orang tua yang memiliki keluarga seorang penyandang disabilitas. Jangan sampai karena keterbatasan, mereka direndahkan dan hanya dibiarkan berdiam di rumah.
“Mereka dikasih motivasi terus untuk terus berjuang untuk menggapai prestasi,” pungkas David.
kumparan menyajikan story soal atlet-atlet penyandang disabilitas kebanggaan Indonesia dan hal-hal terkait Asian Para Games 2018 selama 10 hari penuh, dari Kamis (27/9) hingga Sabtu (6/10). Saksikan selengkapnya konten spesial dalam topik ‘Para Penembus Batas’.