news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dalam 29 Menit, Ahsan/Hendra Rengkuh Tiket Final Indonesia Masters

26 Januari 2019 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahsan/Hendra di semifinal Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ahsan/Hendra di semifinal Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
Ganda putra kawakan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menutup laga semifinal Indonesia Masters 2019 dengan tiket final. Bertanding di Court 1 Istora GBK pada Sabtu (26/1/2019), Ahsan/Hendra menang 21-11, 21-17 atas pasangan China, Han Chengkai/Zhou Haodong, dalam waktu 29 menit.
ADVERTISEMENT
Pertarungan antara Ahsan/Hendra melawan Chengkai/Haodong adalah pertandingan antara dua generasi. Ganda putra yang menjadi lawan Ahsan/Hendra itu adalah bagian dari proyek regenerasi bulu tangkis China, keduanya bahkan baru berusia 20 tahun. Yang harus digarisbawahi, mudanya usia tidak menjadi alasan keduanya bertanding dengan kerdil.
Namun, Ahsan/Hendra membuktikan bahwa pengalaman dan senioritas mereka bukan atribut tanpa makna belaka. Walaupun sekilas terlihat tak seagresif lawannya, Ahsan/Hendra mampu mengubah ketertinggalan 0-1 menjadi keunggulan 5-2. Keberhasilan keduanya memimpin balik juga didukung oleh permainan sembrono Chengkai/Haodong yang acap membuat kesalahan sendiri. Lantas, smash Ahsan yang jatuh tepat di sudut lapangan memastikan keunggulan 6-2 berpihak pada Ahsan/Hendra.
Permainan Ahsan/Hendra sebenarnya juga tidak kalis dari kesalahan. Dalam kedudukan 7-2, Hendra melakukan kesalahan yang membikin shuttlecock gagal menyeberang ke bidang permainan lawan. Alhasil, kedudukan berubah menjadi 3-7 dan berlanjut pada 4-7.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Ahsan/Hendra belum kehilangan ritme dan kendali permainan. Servis Haodong dikembalikan dengan smash Hendra yang gagal diamankan oleh Chengkai/Haodong yang membuat keunggulan 8-4 itu bergeser menjadi 9-4, hingga 10-5. Malah, dalam waktu empat menit keunggulan interval 11-5 itu berhasil digenggam oleh Ahsan/Hendra.
Yang menjadi ciri permainan Ahsan/Hendra di laga ini adalah keduanya cenderung mencegah Chengkai/Haodong mengambil inisiatif untuk menggiring laga pada permainan reli panjang. Dengan cara itu, Ahsan/Hendra berhasil menggeser keunggulan 11-6 menjadi 12-7.
Saat memimpin 14-7, Ahsan/Hendra harus kehilangan satu poin. Sebenarnya dua-tiga pukulan yang dilepaskan Chengkai/Haodong berhasil diterima dengan baik oleh Ahsan/Hendra. Sayangnya, drive Ahsan yang kurang akurat membikin shuttlecock terlempar ke luar garis tepi. Artinya, Chengkai/Haodong menggeser skor pada kedudukan 8-14. Saat memimpin 17-9, permainan reli tanggung ditutup oleh Hendra dengan dropshot yang menyasar lapangan belakang Chengkai/Haodong.
ADVERTISEMENT
Tadinya kedudukan sudah bergeser menjadi 18-9, namun Chengkai/Haodong meminta challenge. Sial bagi ganda China itu, challenge mereka tidak berujung sukses. Tayangan ulang menunjukkan bahwa shuttlecock kiriman Hendra memang jatuh di dalam lapangan.
Ahsan/Hendra tembus babak final Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ahsan/Hendra tembus babak final Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
Walau tertinggal jauh, Chengkai/Haodong juga bukannya tidak punya keunggulan sama sekali. Bola-bola tanggung kiriman Ahsan/Hendra sering menjadi sasaran mereka. Termasuk saat mereka mengamankan satu poin yang mengubah skor menjadi 10-19. Kali ini, pukulan Ahsan-lah yang berhasil dijawab Chengkai dengan jumping smash yang berbuah poin.
Namun demikian, harapan Indonesia untuk mengirimkan wakil ganda putranya terbuka lebar. Game point 20-11 berhasil dikonversi menjadi kemenangan 21-11 di gim pertama akibat pengembalian Chengkai/Haodong yang membentur net.
Keunggulan 4-1 didapat dengan cepat oleh Ahsan/Hendra di awal-awal gim kedua. Permainan pendek dan cepat tetap menjadi cara yang dipakai oleh Ahsan/Hendra untuk mengumpulkan poin demi poin. Taktik ini jitu karena mampu meredam agresivitas pasangan China. Apalagi, Ahsan/Hendra juga sering membelokkan shuttlecock dengan pukulan menyilang yang merepotkan pergerakan Chengkai/Haodong.
ADVERTISEMENT
Persoalannya, Chengkai/Haodong berhasil mengubah kedudukan 1-5 itu menjadi 5-5. Kecenderungannya, bila di awal mereka memaksa untuk bermain reli panjang sehingga serangan-serangannya jadi tanggung, di gim kedua, mereka mulai berani untuk meladeni permainan pendek Ahsan/Hendra.
Hebatnya, Chengkai/Haodong juga berhasil memaksa Ahsan/Hendra masuk dalam permainan reli panjang yang mereka ingingkan. Misalnya, dalam kedudukan 9-8 untuk keunggulan ganda Indonesia. Di situasi ini, Chengkai/Haodong berusaha menyulitkan permainan Ahsan/Hendra dengan rangkaian smash jauh di permainan reli.
Hanya, manuver ini memberikan efek bumerang kepada Chengkai/Haodong sendiri. Sebabnya, drive Chengkai terlalu panjang sehingga shuttlecock jatuh di luar lapangan. Artinya, reli yang terdiri dari enam pukulan itu tuntas dengan poin untuk Ahsan/Hendra.
Setelah mengamankan keunggulan interval 11-10, Hendra gagal menyambut smash panjang Chengkai sehingga mengubah kedudukan menjadi imbang 11-11. Setelah di sepanjang laga tertinggal, Chengkai/Haodong akhirnya bisa memimpin tipis 12-11. Di kedudukan ini, permainan reli panjang yang terdiri dari lebih dari 10 pukulan memberikan tekanan kepada Ahsan/Hendra.
ADVERTISEMENT
Beruntung, keduanya masih sanggup menjangkau dan mengembalikan pukulan Chengkai/Haodong. Tambah beruntung lagi, pengembalian Chengkai kembali menyasar luar bidang permainan Ahsan/Hendra sehingga Ahsan/Hendra berhasil menyamakan kedudukan menjadi 12-12.
Laga sengit muncul dalam permainan reli panjang sejak kedudukan 12-12. Agresivitas dan kecepatan menjadi warna permainan kedua pasangan. Efek buruknya, baik Chengkai/Haodong dan Ahsan/Hendra, jadi cukup sering melakukan kesalahan. Tak heran, jika skor menempel ketat, mulai dari 12-12 hingga Ahsan/Hendra memimpin tipis 17-16.
Yang menjadi pembeda, keunggulan tipis itu berhasil dimanfaatkan oleh Ahsan/Hendra sebagai momentum untuk memperlebar keunggulan. Kombinasi antara permainan efektif Ahsan/Hendra dan kesalahan individu lawan mengubah skor menjadi 20-16.
Sayangnya, walaupun sudah ada dalam situasi match point, Ahsan/Hendra tak lantas meraih kemenangan karena satu poin berhasil didapat oleh lawannya itu. Namun, pengembalian Haodong yang membikin shuttlecock keluar lapangan memastikan kemenangan 21-18 di set kedua menjadi milik Ahsan/Hendra. Kemenangan ini pulalah yang menjadi penanda bahwa Indonesia memiliki wakil ganda putra di partai puncak.
ADVERTISEMENT