news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dalam Kondisi Mengandung, Suwarti Berjuang Merengkuh Emas

11 Oktober 2018 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suwarti di perempat final 3 tunggal putri TT-8 Asian Para Games 2018. (Foto: The Jakarta Post Images: FOTO/INAPGOC/Dwi Prasetyo)
zoom-in-whitePerbesar
Suwarti di perempat final 3 tunggal putri TT-8 Asian Para Games 2018. (Foto: The Jakarta Post Images: FOTO/INAPGOC/Dwi Prasetyo)
ADVERTISEMENT
Suwarti tidak merasa sendirian. Saat dia menepis bola tenis kecil di atas meja itu menggunakan bet, ada dukungan lain yang hadir dalam perutnya.
ADVERTISEMENT
Itulah yang Suwarti rasakan saat bertanding di laga final cabang olahraga tenis meja Asian Para Games 2018 nomor ganda campuran kelas 6-8. Bertanding di Ecovention Ancol, Rabu (10/10/2018), Suwarti bersama pasangannya, Mohamad Rian Prahasta, sukses meraih emas usai mengalahkan pasangan Indonesia, Tri Banyu Multo/Hamida, dengan skor akhir 2-1 (11-7, 9-11, 11-5).
Usai meraih kemenangan, Suwarti merasa senang. Tapi, ia tidak menunjukkan ekspresi berlebihan. Tenang tampak merundungi wajahnya, dengan lirihan ucapan 'Alhamdulillah' yang mengiringi langkahnya ke tempat duduk para atlet Indonesia. Dijumpai seusai laga, ternyata ada pengakuan yang dia beberkan. Dia sedang mengandung.
"Iya, sudah 18 minggu. Terima kasih, ya. Itu rezeki adek bayi," ujar Suwarti saat ditanya soal kehamilannya.
Sontak, para pewarta yang mewawancarainya sedikit terkejut. Namun, ada ucapan selamat juga yang menyertainya. Apalagi, di tengah kondisi seperti itu, Suwarti tetap mampu menunjukkan penampilan yang apik. Dia mampu menyumbangkan emas bagi kontingen Indonesia.
ADVERTISEMENT
Suwarti bercerita lebih lanjut mengenai kehamilannya ini. Ketika hamil, proses latihan yang dia jalani menjadi sedikit lebih santai. Mungkin memang sedikit ada hambatan, karena pada akhirnya dia acap datang telat ketika latihan. Dia juga kerap tertidur saat rekan-rekannya latihan. Tapi, atlet yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah, ini mengaku tidak ada masalah atas hal tersebut. Pun dengan dokter yang menangani kehamilannya.
"Kalau latihan, pasti saya telat. Karena pagi sampai jam 9 saya teler, muntah-muntah terus. Jadi berangkat pun telat, teman-teman udah pada latihan saya baru datang, kadang di sana juga saya cuma tiduran karena gak kuat. Tapi, alhamdulillah, anak saya bisa diajak kerja sama. Ini triple nih, bukan double lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Waktu test event itu saya sudah hamil, saya 'kan ga tahu. Pernah waktu itu saya test event, saya hamil muda, jadi saya gak tahu. Saya baru sadar karena saya mual dan muntah, saya kira 'kan masuk angin. Saya pulang, saya tes, ternyata positif. Terus periksa ke dokter, terus bilang sama pelatih, sama NPC, saya lanjut atau berhenti. Tapi, disuruh lanjut (ikut turnamen) saja. Dokter juga bilang tidak ada masalah," tambahnya.
Jika Anda melihat sekilas, saat bertanding di final kemarin, apa yang dikatakan Suwarti memang benar adanya. Tak tampak ciri-ciri orang hamil padanya. Di sepanjang laga, ia tetap mampu mengirimkan bola-bola apik, serta membantu Rian memberikan serangan efektif ke lawan. Meski sempat merasa berat, ia tetap kuat.
ADVERTISEMENT
"Kalau di pertandingan ini, sih, untuk lari-lari itu perut rasanya nyeri, tapi tidak apa-apa. Anak saya kuat," ujar Suwarti.
Suwarti dan M. Rian Prahasta, atlet tenis meja Indonesia. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suwarti dan M. Rian Prahasta, atlet tenis meja Indonesia. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
Dengan usia kandungan yang sudah menginjak empat hingga lima bulan ini, Suwarti menyebut bahwa ia akan memasuki masa rehat setelah Asian Para Games 2018. Meski akan tetap lanjut bekerja sekembalinya ke rumah nanti, dia akan segera cuti saat hamilnya sudah membesar.
Namun, ada kenangan indah tersendiri yang ditinggalkan oleh atlet yang juga sempat akan tampil di ASEAN Para Games 2009 tersebut (walau dia batal ikut karena waktu itu mengandung anak pertama). Baik itu anak laki-laki maupun perempuan yang akan hamil nantinya (hasil USG menyebut bayi yang dikandung Suwarti adalah anak laki-laki), dia merasa lega karena sang anak dapat diajak bekerja sama.
ADVERTISEMENT
Emas ini pun, pada akhirnya, tidak hanya menjadi milik Rian dan Suwarti saja. Emas ini juga menjadi milik sang bayi karena dia ikut bertarung bersama Suwarti. Selain Rian yang menemani, ada sang bayi yang memberikan motivasi dari dalam rahim Suwarti.
"Laki-laki atau perempuan sama saja, itu rezeki dari Tuhan, ya. Kakaknya laki-laki, dia memang ingin (adik) perempuan. Tapi, di tes USG kemarin, hasilnya laki-laki," ujar Suwarti.
"Soal emas sendiri, betul, ini hasil kerja sama. Kerja sama antara saya dan anak saya," pungkas Suwarti.