Daniel Ricciardo dan Nico Huelkenberg Waspadai Tikungan di Baku

25 April 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Ricciardo di sesi latihan bebas GP Bahrain 2019. Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Ricciardo di sesi latihan bebas GP Bahrain 2019. Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
ADVERTISEMENT
Sirkuit Baku masih menjadi momok bagi pebalap Formula 1. Sebagai sirkuit jalanan, sirkuit penyelenggara GP Azerbaijan ini tentu tidak senormal lintasan di sirkuit standar.
ADVERTISEMENT
Di Kota Baku dekat Baku Boulevard, jalur sepanjang 6,003 km dipilih sebagai trek GP Azerbaijan --terpanjang kedua di kalender F1 setelah GP Belgia.
Trek GP Azerbaijan punya lintasan lurus terpanjang yakni 2 km yang berada di zona DRS. Terdiri dari 20 tikungan, Sirkuit Baku juga menyuguhkan tantangan berbelok di jalan selebar 7,6 meter, --tikungan tersempit di Formula 1.
Itu juga yang menjadi perhatian duo Renault F1 Team, Daniel Ricciardo dan Nico Huelkenberg. Menurut Huelkenberg, Sirkuit Baku bisa membuat pebalap tidak nyaman.
"Sektor kedua di kawasan bersejarah seperti kutukan. Satu kesalahan kecil saja akan berujung kepada insiden besar. Saya juga kurang beruntung beberapa tahun terakhir (di Baku)," ucapnya seperti dilansir Speedweek.
ADVERTISEMENT
Selama melaju di Sirkuit Baku, finis terbaik driver Jerman ini adalah posisi sembilan pada 2016 yang juga musim debut Baku di kalender Formula 1. Dua tahun terakhir, Huelkenberg tak pernah bisa finis di Baku.
"Tapi balapan di Baku juga tidak bisa diprediksi, semua hal bisa terjadi di sana. Jadi, saya akan berusaha mengamankan posisi start yang bagus dan berjuang untuk dapat kesempatan (menang)," ujar Huelkenberg.
Daniel Ricciardo juga punya komentar senada. Baginya, Baku adalah sirkuit yang unik dan dengan kejamnya memberikan banyak rintangan bagi pebalap.
"Baku bukan sirkuit yang klasik, bagi saya di sana selalu banyak hal ekstrim terjadi. Contohnya saat saya menang balapan gila pada 2017," kata Ricciardo.
ADVERTISEMENT
Pada GP Azerbaijan 2017, Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton yang tengah berebut gelar terlibat insiden di tengah periode Safety Car. Momen itu menjadi berkah bagi Ricciardo yang mobilnya tidak bermasalah hingga bisa menguasai balapan selepas restart.
Ricciardo pun berhasil memenangi balapan sekaligus memberikan kemenangan pertama bagi Red Bull, tim yang dibelanya hingga 2018. Tapi musim lalu, Ricciardo gagal finis usai terlibat insiden dengan rekan setimnya, Max Verstappen.
Kini, jelang GP Azerbaijan 2019 yang berlangsung 26-28 April, strategi Ricciardo adalah memanfaatkan trek lurus panjang untuk overtake. Di tikungan, pebalap asal Australia ini tak mau ambil risiko tabrakan.
"Pengereman adalah tantangan tersulit di sana, terutama di Tikungan 1 dan 3 setelah trek lurus. Jadi tak boleh ada celah untuk kesalahan karena tembok pembatas begitu dekat. Sekalinya menabrak, game over!" tutup Ricciardo.
ADVERTISEMENT