David Jacobs Akan Sumbang Bonus Emas ke Korban Bencana Sulteng

Petenis meja Indonesia David Jacobs melakukan servis pada babak final tenis meja putra TT10. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Indonesia tengah dirundung duka. Rentetan bencana alam terus melanda Tanah Air, teraktual gempa bumi dan tsunami memorak-porandakan Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah. Tercatat ada lebih dari 1.500 korban tewas dan lebih dari 82.000 orang mengungsi.

Di belahan Indonesia lainnya, Jakarta tengah bersuka lantaran para atlet Asian Para Games 2018 berhasil menyumbangkan medali emas. Salah satunya adalah David Jacobs yang turun di cabang olahraga (cabor) tenis meja kategori disabilitas TT 10.

Berlaga pada babak final di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara pada Selasa (9/10/2018), Jacobs mengalahkan para atlet asal China, Lian Hao, lewat permainan empat gim dengan skor 11-4, 7-11, 11-6, 17-15.

Dengan emas ini, Jacobs artinya sudah barang pasti bakal mendapatkan bonus uang sebesar Rp 1,5 miliar seperti yang dijanjikan oleh pemerintah Indonesia. Nah, menyoal bonus uang ini, Jacobs rupanya sudah memiliki rencana ke mana saja dananya akan dialirkan.

David Jacobs atlet tenis meja di Asian Para Games 2018. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Bagi Jacobs yang saat ini telah memiliki empat anak, masa depan buah hati menjadi salah satu hal utama yang diperhatikan. Untuk hal lainnnya, Jacobs berencana memberikan sebagian bonusnya untuk para korban bencana di Palu dan Donggala.

Jacobs sendiri memang punya ikatan kuat Pulau Sulawesi karena terlahir dan sempat mencicipi masa kecil di Ujung Pandang. Makassar, Sulawesi Selatan. Kendati begitu, secara umum Jacobs mempersembahkan medali emasnya untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Seperti yang saya bilang, saya akan simpan bonus Asian Para Games untuk keluarga, anak saya ada empat tentunya butuh untuk masa depan, juga untuk anggota keluarga lain khususnya ibu," kata Jacobs kepada awak media.

Petenis meja Indonesia David Jacobs menggigit medali emas usai kalahkan petenis meja Cina Liao Han di babak final tenis meja putra TT10. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

"Saya juga berencana harus bisa membantu untuk saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana gempa di Palu dan Donggala. Saya juga sempat tinggal di Makassar. Tapi, sebetulnya saya pernah tinggal di beberapa daerah di Indonesia seperti Batang, Semarang, dan Jakarta, jadi emas ini untuk seluruh masyarakat Indonesia."

Jacobs pun punya harapan lain dengan adanya Asian Para Games 2018. Baginya, ajang olahraga bagi penyandang disabilitas se-Asia ini bisa menjadi momentum untuk para difabel lebih berani dalam menunjukkan eksistensi diri dan berprestasi pada bidang yang dilakoni masing-masing individu.

"Saya harap dengan adanya Asian Para Games di Indonesia ini, makin banyak anak-anak penyandang disabilitas yang tidak malu dengan keadaannya, tidak menyerah, ajang ini pun bisa memotivasi mereka berprestasi di bidang yang digeluti," ujar Jacobs mengakhiri.