DBL 2019, Penanda 16 Tahun Perjalanan Liga Basket Pelajar Indonesia

23 Juli 2019 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran DBL 2019 di FX Sudirman, Jakarta. Selasa (23/7/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran DBL 2019 di FX Sudirman, Jakarta. Selasa (23/7/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Liga basket pelajar Indonesia, Developmental Basketball League (DBL), segera memasuki musim 2019. Rencananya, kompetisi akan dimulai pada 26 Juli mendatang dengan Padang (seri Sumatera Barat), Samarinda (seri Kalimantan Timur), dan Banjarmasin (seri Kalimantan Selatan) sebagai venue pertama.
ADVERTISEMENT
DBL 2019 nantinya juga akan digelar di 27 kota berbeda. Jika ditotal, DBL bakal merambah 30 kota di 22 provinsi Indonesia. Bagi Azrul Ananda, CEO DBL Indonesia, keberhasilan menyelenggarakan kompetisi hingga edisi ke-16 ini adalah mimpi yang berubah menjadi kenyataan.
Sosok yang juga menjabat sebagai Predisen Persebaya Surabaya ini menjelaskan bahwa DBL masih mengusung misi yang sama: Menjadi wadah bagi pelajar yang menggeluti basket.
Para pelajar bermain basket. Foto: kumparan/Bergas Agung
“DBL, ketika dimulai, misinya bukan untuk mencetak atlet, tapi untuk anak muda, bagaimana anak muda ini mendapat panggung yang bagus dan standar. Yang utama adalah ikut basket dan sekolahnya benar,” kata Azrul dalam sambutannya di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
“Awalnya DBL hanya turnamen SMA di Surabaya yang diikuti 95 tim. Jadi hanya sesuatu yang awalnya sederhana pada 2004. Lalu, di 2008, kali pertama NBA masuk ke Indonesia melalui kerja sama dengan DBL. Pada 2009, kami memulai ekspansi ke seluruh Indonesia,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya, DBL memang melakukan beberapa inovasi untuk semakin memopulerkan olahraga bola basket, khususnya di level grassroot. Salah satu di antaranya adalah kerja sama dengan perusahaan sepatu lokal untuk membuat sepatu basket dengan harga terjangkau.
“Kami juga bikin sepatu karena banyak orang tua marah gara-gara sepatu basket mahal. Makanya, kami juga membuat yang warna hitam biar bisa dipakai ke sekolah,” jelasnya.
Azrul Ananda, CEO DBL Indonesia bersama jajaran sponsor dalam peluncuran DBL 2019 di FX Sudirman, Jakarta. Selasa (23/7/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Inovasi teranyar yang dibawa oleh DBL untuk memasuki musim ke-16 ini adalah aplikasi DBL Play. Aplikasi ini nantinya diharapkan akan menjadi jembatan yang menghubungkan anak muda dengan basket Tanah Air.
“Prinsip kami konsisten. Bila kami terus mengembangkan partisipasi, maka partisipasi akan membiayai prestasi. Dan DBL Play akan menjadi platform untuk memperluas partisipasi anak muda di DBL,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Di awal peluncurannya, DBL Play akan menyajikan ribuan konten yang membahas 1.400 lebih pertandingan DBL dari Aceh sampai Papua. Kemudian, ada 100 laga pilihan yang akan ditayangkan via livestream, berita dan feature dari setiap tim, sekolah, dan pertandingan.
“DBL adalah panggung untuk anak Indonesia membuktikan kemampuan. DBL Play adalah panggung bagi mereka untuk berbagi se-Indonesia. Sekarang, siapa pun bisa mengikuti langsung perkembangan basket di penjuru Tanah Air,” tegasnya.
“Bikin aplikasi gampang, bikin aplikasi yang berguna itu susah. DBL Play adalah wadah untuk berbagi. Ada live streaming, ada database statistik, ada hall of fame untuk All-Star, tutorial, berita, dan entertainment,” tutup Azrul.