Debut Sapto di Asian Para Games: Meraih Emas, Menumbuhkan Harapan

9 Oktober 2018 2:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Boccia Sapto Yogo (Foto:  Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Boccia Sapto Yogo (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kemenangan di cabang olahraga (cabor) para atletik nomor lari 200 meter putra T37 Asian Para Games 2018 terasa begitu berkesan buat Sapto Yogo Purnomo.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, atlet 20 tahun itu baru pertama kali mentas di pesta olahraga bagi penyandang disabilitas se-Asia ini. Berlomba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (8/10/2018), Sapto melesat jadi yang tercepat dengan torehan waktu 23,76 detik.
Sapto unggul cukup jauh dari para rivalnya yakni duo pelari Iran, Ali Olfatnia yang meraih perak dengan waktu 24,27 detik dan Davoudali Ghasemi perunggu dengan waktu 24,38 detik. Hasil ini diakui Sapto cukup mengejutkan karena 200 meter putra T37 bukan merupakan nomor andalannya.
"Kalau target ini sebuah kejutan karena target pertamanya ada di lari nomor 100 meter. Nomor 200 meter hanya fokus di perak," kata Sapto kepada awak media di mixed zone SUGBK.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, ini memecahkan rekor pribadi saya. Waktu itu 24,22 detik, sekarang agak jauh selisihnya, senang banget. Saya termotivasi lihat lawan-lawan yang sangat cepat, jadi saya merasa tidak mau kalah dari mereka."
"Emas di Asian Para Games pertama ini saya persembahkan untuk negara Indonesia, provinsi saya di Jawa Tengah, dan daerah asal saya di Banyumas, Purwokerto," lanjutnya.
Namun, kemenangan di nomor 200 meter disebut Sapto tidak akan membuatnya kelewat jemawa lantaran dia masih berambisi untuk meraih emas selanjutnya di nomor 100 meter. Selain itu, ada tekad untuk kembali memecahkan personal base di nomor andalannya tersebut.
Sapto Yogo Purnomo usai mempersembahkan emas untuk Indonesia. (Foto: Aditia Rijki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sapto Yogo Purnomo usai mempersembahkan emas untuk Indonesia. (Foto: Aditia Rijki Nugraha/kumparan)
Harapan lain pun dihaturkan olehnya. Selain menambah keping medali untuk kontingen Indonesia di Asian Para Games 2018, Sapto ingin bisa bersaing dengan para atlet di Paralimpiade 2020 Tokyo, Jepang, yang dinilainya punya kecepatan lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Saya jadi lebih fokus di 100 meter, tambah fokus untuk pecahkan rekor pribadi lagi. Sebelumnya waktu terbaik saya 11,76, penginnya bisa lebih cepat, koma second-nya bisa lebih kecil, 11 kecil," tutur Sapto.
"Kalau lawannya buat 100 meter (di Asian Para Games 2018) saya optimistis karena rata-rata yang lain masih 12 detik. Setelah Asian Para Games saya ingin targetkan buat ikut Paralimpiade 2020."
"Sangat ketat sekali, di Paralimpiade waktunya sudah masuk 22 detik semua di nomor 200 meter. Kalau 100 meter umumnya sudah 11 kecil. Tapi saya yakin karena sekarang saya sudah ada di peringkat tiga dunia di kelas 100 meter," pungkas Sapto.