Della/Rizki dan Marcus/Kevin ke Semifinal, Hafiz/Gloria Terhenti

26 April 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Della Destiara Haris (kiri) dan Rizki Amelia Pradipta (kanan). Foto: Antara/INASGOC/Nafielah Mahmudah
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Della Destiara Haris (kiri) dan Rizki Amelia Pradipta (kanan). Foto: Antara/INASGOC/Nafielah Mahmudah
ADVERTISEMENT
Dua tiket semifinal disegel oleh wakil Indonesia di akhir perempat final Badminton Asia Championship (BAC) 2019 pada Jumat (26/4/2019) di Wuhan, China.
ADVERTISEMENT
Kedua tempat itu diamankan oleh Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Sayangnya, wakil ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, tak berhasil mengamankan satu slot di semifinal.
Della/Rizki menjadi wakil Indonesia pertama yang memastikan diri melaju keempat besar lewat kemenangan straight game atas wakil Taiwan, Chang Ching Hui/Yang Ching Tun 21-12, 21-18.
Keunggulan sejak menit awal menjadi cara Della/Rizki untuk mendominasi laga. Memimpin 5-3, Della/Rizki memantapkan keunggulan 9-7 dan berlanjut hingga 11-7.
Della/Rizki bahkan melaju di interval kedua gim pertama. Saat Chang/Yang baru menyegel satu poin, Della/Rizki tampil meyakinkan dengan keunggulan 14-8.
Lantas, performa di atas angin yang dibangun dengan permainan cepat ini mengantarkan Della/Rizki memimpin 16-10 dan ditutup dengan kemenangan 21-12 di gim pertama.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Della Destiara Haris (kiri) dan Rizki Amelia Pradipta (kanan). Foto: Antara/INASGOC/Nafielah Mahmudah
Laga gim kedua berlangsung lebih imbang. Chang/Yang bahkan berhasil unggul tipis 3-2. Namun, kejar-kejaran skor hingga 6-6 menjadi penanda bahwa pertandingan gim kedua berlangsung lebih sengit.
Berkebalikan dengan gim pertama, keunggulan interval tak berhasil diamankan Della/Rizki. Kali ini mereka tertinggal 8-11 dari Chang/Yang.
Ganda putri Taiwan ini malah tampil tambah meyakinkan. Buktinya, mereka mampu memperlebar jarak menjadi 15-11. Namun, Della/Rizki masih mengerti caranya bangkit. Di hadapan keunggulan sementara lawan, mereka menolak tunduk.
Perlawanan ini berujung manis karena tak hanya ditunjukkan dengan keberhasilan memotong ketertinggalan dipotong menjadi 14-15. Lebih dari itu, Della/Rizki memimpin balik 17-15. Itu berarti, Della/Rizki mampu menikung enam poin beruntun.
Laga kembali ketat saat kedudukan bergeser imbang menjadi 18-18. Tapi, angka ke-18 itu menjadi perolehan terakhir untuk Chang/Yang. Della/Rizki melaju, menyegel tiga poin tanpa ampun dan memastikan pertandingan tuntas dengan kemenangan straight game 21-12, 21-18.
ADVERTISEMENT
Kabar baik yang dibawa Della/Rizki tak selesai sampai pada kemenangan di partai perempat final. Keberhasilan mereka menjejak ke semifinal menjadikan Della/Rizki sebagai ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menyabet dua medali BAC dalam dua tahun beruntun.
Bangkit di Gim Kedua, Wakil China Akui Keunggulan Marcus/Kevin
Marcus/Kevin kalahkan Fajar/Rian di perempat final Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Marcus/Kevin pun sukses menyusul wakil ganda putri Indonesia, Della/Rizki ke babak empat besar. Kemenangan 21-13, 19-21, 21-16 atas ganda putra China, Han Chengkai/Zhou Haodong, menjadi penyebab.
Keunggulan 3-1 berhasil disegel Marcus/Kevin di awal-awal gim pertama. Jarak berhasil diperlebar oleh ganda putra terbaik dunia itu karena challenge tak sukses Han/Zhou.
Permainan cepat yang jadi ciri khas Minions menjadi warna gim pertama. Sinyal tanda bahaya di gim pertama muncul saat Marcus/Kevin memimpin 6-2. Dua kesalahan berturut-turut membuat lawan merengkuh dua poin tambahan.
ADVERTISEMENT
Permainan cepat Marcus/Kevin di satu sisi memang mematikan lawan. Tapi, kontrol yang tak sempurna juga bukannya tak mungkin jadi musuh dalam selimut yang gemar menyerang balik.
Tapi, tenang dulu. Marcus/Kevin belum kehilangan tajinya. Interval pertama berhasil dituntaskan dengan keunggulan 11-6 dalam kurun lima menit.
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon saat beraksi di All England 2019, di Arena Birmingham, Inggris. Foto: Widya Amelia - Humas PP PBSI
Meski lawan sempat menambah dua angka pasca-interval akibat dua eror Marcus/Kevin, keunggulan tetap belum berpihak pada wakil tuan rumah. Dengan cepat, Marcus/Kevin memimpin 16-8.
Tertinggal cukup jauh, Han/Zhou mulai mengopi warna permainan Marcus/Kevin. Pukulan-pukulan pendek, tapi cepat dan bertenaga menjadi rupa serangan. Bahkan hampir tak ada reli panjang yang muncul di sepanjang gim pertama.
Tapi, kesalahan individu akibat penempatan shuttlecock yang tak sempurna justru juga jadi senjata makan tuan bagi Han/Zhou. Contohnya ketika reli muncul pada keunggulan 19-13 untuk Marcus/Kevin.
ADVERTISEMENT
Rangkaian serangan Han/Zhou sebenarnya cukup meyakinkan karena menyasar pada Marcus. Tapi saat hendak menutup serangan, dropshot yang dilepaskan Zhou justru membentur net.
Alhasil, game point 20-13 jadi milik Marcus/Kevin. Skenario mirip demikian juga menjadi cara Marcus/Kevin menutup gim pertama dengan kemenangan 21-13.
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon saat beraksi di All England 2019, di Arena Birmingham, Inggris. Foto: Widya Amelia - Humas PP PBSI
Awal-awal gim kedua adalah kebalikan dari gim pertama. Kali ini, Han/Zhou memimpin 3-1. Hanya, masih terlalu dini untuk bersenang-senang. Marcus/Kevin menyamakan kedudukan menjadi 3-3 bahkan berbalik unggul menjadi 4-3.
Ketimbang gim pertama, jalannya gim kedua jauh lebih imbang. Buktinya, Han/Zhou sempat menempel ketat jadi 8-9 dan berlanjut ke 9-10.
Nah, salah satu reli paling seru muncul di kedudukan yang terakhir disebut. Han/Zhou menjadi tim yang memegang kendali serangan.
ADVERTISEMENT
Rangkaian pukulan melebar yang bertujuan memecah pertahanan Marcus/Kevin menjadi taktik yang mereka usung. Marcus malah sampai terpeleset saat hendak mengembalikan pukulan yang dikirimkan oleh Han.
Kombinasi serangan jadi tambah menyulitkan Marcus/Kevin karena Han/Zhou juga bermain dengan serangan-serangan pendek dari depan net. Strategi ini pada akhirnya berujung untung.
Dropshot depan net yang dilepaskan Han tak mampu dimentahkan oleh Marcus/Kevin akibat arah yang tak tertebak. Untuk sementara, kedudukan imbang 10-10.
Walau Han/Zhou menutup interval dengan keunggulan 11-10, Marcus/Kevin sanggup mengejar. Laga sengit menjadi pemandangan yang ditandai dengan saling menyusul skor, mulai dari 11-11, 14-14, hingga 17-17.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di Malaysia Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Fault yang dilakukan Kevin membuat Han/Zhou memimpin 18-17. Serupa yang sudah-sudah, kedudukan disamakan lagi jadi 18-18.
ADVERTISEMENT
Meski game point 20-18 direbut oleh Han/Zhou mereka masih melakukan satu kesalahan yang membuat skor jadi tipis 19-20. Namun, Marcus/Kevin mesti merelakan gim kedua menjadi milik Han/Zhou dengan skor 19-21.
Gim penentu menjadi pertaruhan kedua ganda. Han/Zhou sempat berada di atas angin berkat keunggulan 9-6 yang berlanjut pada 11-7.
Meski demikian, Marcus/Kevin justru mampu mengejar menjadi 13-13 dan memimpin balik 16-13. Berbekal keunggulan, Minions malah melakukan eror sehingga satu poin kembali melayang ke tangan lawan.
Kabar baiknya, rangkaian jumping smash yang dilepaskan Kevin yang dipadu dengan permainan depan net Marcus mampu memperlebar keunggulan mereka jadi 17-13.
Keberhasilan menambah angka ini lantas dirayakan Kevin dengan fierce. Berteriak sambil melempar tinju, pemandangan khas yang rasanya begitu dinanti oleh suporter bulu tangkis Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, Marcus/Kevin kembali melaju. Keunggulan 19-15 diubah menjadi match point via lesakan jumping smash Marcus. Hanya butuh satu angka lagi untuk menutup laga, kesalahan servis membuat Marcus/Kevin kecolongan satu angka.
Tapi, angin segar belum berhenti berembus untuk ranah bulu tangkis Indonesia. Pengembalian servis yang dilepaskan Kevin tak mampu diterima oleh Han/Zhou berbuah sorak-sorai. Itu berarti, kemenangan 21-16 di gim ketiga menjadi kunci yang membukakan pintu laga semifinal untuk Marcus/Kevin.
Unggul di Gim Pertama, Hafiz/Gloria Terhenti di Perempat Final
Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja di ajang BAC 2019. Foto: Dok. Humas PBSI
Sayangnya, Hafiz/Gloria tak berhasil menyusul keempat rekannya itu. Tiket semifinal itu melayang karena Hafiz/Gloria menutup laga dengan kekalahan 21-15, 7-21, 12-21 dari ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Hafiz/Gloria tak membuka gim dengan buruk. Dengan meyakinkan keunggulan 6-4 di gim pertama diperlebar oleh Hafiz/Gloria menjadi 9-5. Kondisi di atas angin menjadi milik kubu Indonesia berkat keberhasilan menutup interval pertama dengan 11-7.
Setelahnya, Hafiz/Gloria tetap melaju. Meski setelah mengamankan keunggulan 14-11 Hafiz/Gloria mesti menghadapi perlawanan sengit Dechapol/Sapsiree, keduanya tetap berhasil memperlebar jarak menjadi 17-15.
Angka ke-15 itu menjadi poin terakhir yang disegel oleh unggulan keempat turnamen itu di gim pertama. Kemenangan 21-15 sepintas meringankan beban Hafiz/Gloria di sisa babak perempat final.
Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja di ajang BAC 2019. Foto: Dok Humas PBSI
Sayangnya, penampilan seperti gim pertama tak mampu ditunjukkan oleh Hafiz/Gloria di gim kedua. Alih-alih melesat, Hafiz/Gloria justru terpojok. Keunggulan interval 11-6 yang dibukukan oleh Dechapol/Sapsiree berlanjut ke interval kedua.
ADVERTISEMENT
Malahan, Hafiz/Gloria hanya sanggup merengkuh satu angka saja usai interval. Itu berarti, kemenangan 21-7 untuk Dechapol/Sapsiree menjadi penutup gim kedua.
Gim ketiga menjadi penentu. Skor ketat menjadi penanda bahwa laga berlangsung sengit. Usai memimpin 3-2, Hafiz/Gloria tetap mampu mempertahankan keunggulan menjadi 6-5. Sayangnya, Dechapol/Sapsiree justru tampil menggebrak dan menutup interval dengan kedudukan 11-8.
Namun, Dechapol/Sapsiree tak mengendurkan perlawanan. Mereka tetap mampu memimpin, mulai dari 11-8 hingga 15-10. Dua poin tambahan berhasil dicuri oleh Hafiz/Gloria. Sayangnya, kedua angka itu menjadi torehan terakhir Hafiz/Gloria. Laga pun tuntas dengan kemenangan Dechapol/Sapsiree 21-12 di gim ketiga.
ADVERTISEMENT